19

1.6K 209 4
                                    

Semenjak hari itu, Somi selalu di antar dan jemput oleh Wooshin. Mereka sering menghabiskan waktu bersama. Sementara Daehwi sendiri sibuk menjadi tutor pribadi Kyla, yang mengharuskan pemuda itu untuk ke rumah Kyla sepulang sekolah.

Siang itu, seperti biasanya Somi pulang bersama Wooshin. Yang berbeda adalah, pemuda itu sekarang menggunakan mobil yang membuat Somi mengernyit heran.

"Tumben bawa mobil, motor Kakak kenapa?" tanya Somi tepat setelah ia duduk di kursi sebelah kursi kemudi.

"Nggak papa sih, sebenarnya... Hehehe," tawa Wooshin sembari menggaruk tengkuknya walau tidak gatal.

"Som," panggil Wooshin.

"Ya?" Somi menoleh.

"Besok ada acara apa engga?" tanya Wooshin.

"Engga sih, cuma malamnya aku ada acara.." jawab Somi sembari mengingat-ingat jadwalnya besok.

"Eum, besok kencan yuk..." ajak Wooshin yang membuat Somi membulatkan matanya.

"Ken.. can..?" tanya Somi.

"Ya, seharian penuh. Mumpung hari Minggu juga," jawab Wooshin.

"Kamu acaranya malam, kan? Aku jamin jam setengah lima sore kamu sudah berada di rumah, gimana?" sambung pemuda itu.

"Boleh, deh...." angguk Somi sembari tersenyum.

Wooshin yang mendengarnya pun reflek mengelus lembut rambut Somi sembari tersenyum.

"Udah sampai rumah kamu nih, masuk gih..." ujar Wooshin yang kini menepikan mobilnya. Somi mengangguk dan segera keluar dari mobil Wooshin. Dia kemudian mengitari bagian depan mobil dan berdiri di sebelah Wooshin yang duduk di kursi kemudi.

"Makasih ya Kak, maafin juga aku selalu ngerepotin Kakak... Eum, kakak mau mampir ke rumahku dulu?" tawar Somi yang ditanggapi gelengan oleh Wooshin

"Enggak dulu deh," ujar Wooshin.

"Aku pulang dul-" perkataan Wooshin terpotong karena keberadaan Daehwi yang tiba-tiba memeluk Somi sangat erat dengan wajah sumringah di depan matanya.

Somi hendak memarahi Daehwi karena tidak mengingat tempat dan kondisi yang tepat, namun kabar dari Daehwi membuat gadis itu membulatkan mata tidak percaya.

"Gue sekarang punya pekerjaan, Som!!!! Aaa, gue senang sekali..." ujar Daehwi sembari memeluk erat Somi.

"Pekerjaan bagaimana maksud lo?" tanya Somi namun balas memeluk erat Daehwi, seolah-olah gadis itu telah melupakan eksistensi Wooshin yang berada di dalam mobil.

"Jadi orangtua Kyla merasa puas karena nilai gadis itu melesat naik, maksudnya, berkat gue dia nggak punya kesulitan beradaptasi di sekolah barunya. Terus tadi siang gue dikirimi SMS yang menyatakan kalau mereka bakalan bayar gue buat jadi tutornya dia... Dan lo tau kelanjutannya gimana?" cerita Daehwi dengan heboh.

"Gimana emangnya?" Somi menatap lurus kedua mata Daehwi.

"Tadi pas waktu pulang sekolah, mereka ngasih gue amplop, katanya gaji pertama buat gue.." Daehwi tersenyum sembari melepaskan pelukannya, lalu mengeluarkan amplop dari saku jas sekolahnya. Somi kaget ketika melihat isi di dalam amplop itu.

"Dan lo nerima gitu aja?" tanya Somi

"Iyalah, rejeki nggak boleh ditolak. Dan ini pertama kalinya gue dapat uang dari hasil gue sendiri.." ujar Daehwi yang membuat Somi menjitak dahi pemuda itu.

"Begooo, kok lo terima gitu aja? Nggak pernah tahu sama yang namanya sopan-santun ya?" ujar Somi.

"Lah kan kalau gitu sama aja namanya munafik, kan se-" perkataan Daehwi terpotong karena pintu mobil di belakangnya tiba-tiba terbuka sehingga sedikit menyenggol tubuhnya.

Daehwi lalu berbalik badan dan berhadapan langsung dengan Wooshin yang baru saja keluar dari mobil. Somi membulatkan mata dan merutuki dirinya yang melupakan keberadaan Wooshin walau cuma sesaat itu. Gadis berponi itu kemudian hanya mengulas sebuah ringisan kecil di wajahnya.

Namun tiba-tiba Wooshin menarik tangan Somi sehingga gadis itu kini berpindah posisi menjadi di sampingnya.

"Dia bakal jadi pacar gue," ujar Wooshin yang membuat Somi serta Daehwi membulatkan matanya karena kaget. Somi sempat melihat kode bahwa Daehwi bertanya padanya dengan tatapan menghakimi.

"Ahhh, itu, sebenarnya, kami... Eum, belum bisa, dikatakan berpacaran.." ujar Somi terbata menjelaskannya.

"Jadi jangan pernah memeluknya seperti itu lagi, gue engga suka.." ujar Wooshin mengabaikan perkataan Somi dan memilih untuk mengeratkan genggaman tangannya.

"Gue juga nggak suka.." ujar Daehwi dengan mata memincing.

Somi mengirimkan kode agar sahabatnya itu diam saja, namun tampaknya Daehwi mengabaikan itu karena sekarang sedang fokus menatap Wooshin tajam.

"Gue nggak suka kalau lo pacaran sama dia, Som.." lanjut Daehwi sembari mengendikkan dagunya pada Wooshin.

"Ck, belum jadi pacar aja belagu lo!" ujar Daehwi lagi.

"Dewi!! Jangan gitu, gak sopan!" tegur Somi yang dibalas lirikan malas.

"umm, jadi ini sahabat yang sering kamu ceritain ke aku, Som?" tanya Wooshin.

"Ehh, iya.." angguk Somi.

"Sebentar, aku? Kamu? Cih..." cibir Daehwi.

"Jangan sahabatan sama dia lagi.." ujar Wooshin yang membuat Somi mengernyit.

"Heh, maksud lo tuh apa ngelarang-larang gue sahabatan sama Somi?" sergah Daehwi.

"Yang gue omongin benar kan? Lo bakalan bawa dampak buruk ke Somi" ujar Wooshin dengan nada meledek.

"Ck, ini salah satu alasan gue nggak suka lo pacaran sama dia.." ucap Daehwi pada Somi.

"Hwi, lo apa-apaan? Biasanya lo cuek bebek sama masalah percintaan gue?" tanya Somi.

Daehwi terdiam sesaat, lalu menggeleng.

"Nggak tahu, tiba-tiba nggak suka aja.." ungkap Daehwi yang membuat Somi menghela nafasnya.

"Dan gue juga nggak suka kalau sampai dia ganggu ataupun rusak hubungan kita.." sambung Daehwi.

Mendengar itu Wooshin memilih mengabaikan Daehwi dan menatap lekat Somi.

"Som, kalau hari ini kamu ada acara apa nggak?" tanya Wooshin.

"Enggak, sih. Memangnya kenapa?"

"Eum, tawaran untuk ke rumah kamu masih ada kan? Makan bareng, yuk. Aku sekarang lapar..."

"Di rumah aku?" tanya Somi.

"Eiits gue bilangin ke bang Wonu ya??!" ancam Daehwi yang membuat Somi memutar bola matanya malas.

"Ok, ayuk..." Somi tersenyum setelah melihat anggukan kecil Wooshin.

Gadis itu hendak membuka pagar rumahnya diantar oleh Wooshin sebelum Daehwi menahan tangannya. Somi menoleh dan menatap malas sahabatnya yang sedang tersenyum kecil.

"Apa lagi?" tanya Somi.

"Gue juga laper." ujar Daehwi.

TBC

TTM | Lee DaehwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang