"Deww, bagusan yang ini atau yang ini?" tanya Somi sembari menenteng dua gaun di kedua tangannya.
"Dua-duanya aja udah beli, biar cepet beres" jawab Daehwi dengan nada riang. Jangan salah guys,walau laki-laki, Daehwi sangat suka belanja. Jadi berapa lama pun menunggu dia nggak masalah.
"Ih, gue kan nanyanya beneran" cibir Somi.
"Gue jawabnya juga beneran, dua gaun selutut itu bagus, kok" sahut Daehwi.
"Daehwii, seriuss! Noleh sini dulu, ih!"
"Gue malah dua rius!!" sahut Daehwi tak mau kalah namun tetap menoleh walau hanya sebentar.
"Lagian ngapain sih pake dibela-belain beli baju baru? Padahal cuman diajak nonton film doang" sambung pemuda itu membuat Somi mendecih pelan.
"Iya iyaaa ngomelnya ntar dulu ajaa, ini lo disuruh milih teh noleh dulu, kek!!! Jangan fokus ke shirt itu donggg" protes Somi.
"Lah gue barusan udah noleh, Som" Daehwi menjawab sekenanya sembari tetap memilah-milah baju mana yang akan ia beli.
"Sia-sia deh gue ngajak lo. Lonya belanja sendiri, gitu.." ujar Somi.
"Sia-sia? Gue tinggal, ya?" ancam Daehwi sembari berdiri dan merapikan kemejanya yang kusut.
Somi yang melihatnya pun terburu-buru menggantungkan gaun selutut itu di tempatnya semula dan memegangi lengan Daehwi.
"Ehhh, jangan dong. Gue pulangnya sama siapa dong?" Somi mengernyit kecil dan mengerjap-ngerjapkan matanya, lucu.
"Tuh, dianterin sama mas-mas yang ada di situ..." Daehwi mengendikkan dagunya pada lelaki yang berada di pojok toko sedang memilih-milih pakaian wanita dengan mata berbinar.
"Bencong kayak gitu, lo tega amat!!" sembur Somi.
"Heh, omongannya dijaga Som. Gabaik ngatain orang!!!" semprot Daehwi tak mau kalah.
"Ck, iya iya maaf"
"Minta maafnya ke Mas itu dong"
"Ih ogahhhhh, nggak kenal! Lagian dia palingan juga gak denger.." ujar Somi.
"Ck, yaudah. Lo belanjanya udah selesai belum? Lama amat kayak cewek!"
"Gue emang cewek, dodol!!" ucap Somi sembari menjambak sedikit rambut Daehwi.
"GAK USAH KDP JUGA DUH, SAKIT NIH!!" protes Daehwi sembari mengelus rambutnya.
"Hah? Apaan KDP?"
"Kekerasan dalam pertemanan! Udah, lo belanjanya dah selesai apa belum?!"
"Iya-iya, bentar, gue ambil gaun yang tadi udah srek banget.." ucap Somi.
"Ya udah sana gih, cepetan. Pingin cepet pulang gue" Daehwi mendorong tubuh Somi agar segera bergerak.
Somi mengerucutkan bibirnya dan segera berlalu dengan melangkah sembari menghentak-hentakkan kakinya sedangkan Daehwi terkekeh melihatnya dan melangkah menuju kasir untuk membayar belanjaannya yang berupa tiga buah kaos berwarna hitam, putih, dan pink miliknya sendiri.
Selesai membayar, Daehwi mengedarkan pandangannya mengikuti langkah Somi yang sedang berjalan tak karuan kesana-kemari. Pemuda itu lalu tertawa kecil dan mengeluarkan ponselnya, memainkan game.
"Yuk," ujar Somi yang tiba-tiba telah berada di depannya.
"Udah, Som?" Daehwi tetap menatap fokus pada layar ponselnya.
"Iyaa, udah nih ayookkk!!" Somi berkata dengan nada merengek membuat Daehwi terkekeh.
"Bentar, gantian ya. Lo nungguin gue selesaiin ini dulu, nanggung.." ujar Daehwi dalam kekehannya.
"Elahhh, ntar lagi kan bisa diterusin di rumah. Tadi katanya suruh cepet-cepet" kesal Somi.
"Bentar lagi, ay. Eh, ini beneran bentar lagi. Jangan digoyangin tangan gue... Ah, anjir, jadi kalah kan..." gerutu Daehwi.
"Ayoook, tadi katanya mau cepet-cepet pulang??" Somi kini tengah berkacak pinggang di hadapan Daehwi.
Pemuda itu melirik sekilas dan memasukkan ponselnya ke saku celana jeans-nya.
"Lah, Som. Itu kan gaun yang tadi!" Daehwi teringat bahwa gaun yang tengah Somi bawa adalah gaun yang pertama kali Somi tunjukkan padanya tadi.
"Ehehehe, gue dari tadi srek nya yang ini"
"Kalau gitu napa lama-lama buat nyari gaun yang lain kalau lo udah srek sama yang satu itu, nyet??" omel Daehwi kesal.
"Ya kan kali aja ada yang lebih bagus, makanya muter sebentar.." elak Somi sembari mengalihkan pandangannya, ia tak mau menatap Daehwi yang terlihat sangat kesal malam ini.
"Sebentar lo bilang??" potong Daehwi.
"Cuma satu jam-an menit, Deww. Lagian lonya juga seneng kan gue ajak belanja?! Ngaku aja yeu, tuh belanjaan lo lebih banyak daripada gue!"
"Ya udah ayok," Daehwi merebut gaun itu dari Somi dan mendahului gadis itu untuk menuju ke kasir. Somi hanya menghela nafas dan mengikuti Daehwi dari belakang.
"Nih, Dew" Somi menyerahkan kartu kredit miliknya pada Daehwi.
"Gak, simpen aja.." Daehwi kini membuka dompetnya dan menyerahkan beberapa lembar uang ratusan pada petugas kasir.
"Lah, kok jadi elo yang bayar?"
"Selow Som. Kayak kagak pernah gue bayarin, aja" dengus Daehwi sembari menerima kembalian dan mengambil bungkusan yang terdapat sebuah gaun di dalamnya, lalu pemuda itu berjalan mendahului Somi.
"Ya kan elo biasanya nraktir gue itu makan, bukan pakaian.." ujar Somi yang berusaha menyejajarkan langkahnya dengan Daehwi.
"Gapapa, sekali-kali. Udah ayok, langsung pulang aja ya? Gue ngantuk.." pinta Daehwi.
"Lo ngantuk? Gue yang nyetir mobilnya, ya.."
"Eh jangan, bisa dikuliti sama Abang lo ntar kalau udah sampai rumah" tolak Daehwi.
"Ya tadi katanya ngantuk? Gue masih sayang nyawa kali" cibir Somi.
"Gue masih bisa fokus nyetir kok, percaya deh..." ujar Daehwi lalu membuka pintu mobil yang berada di samping kemudi.
"Cepetan masuk, hawanya dingin.." suruh Daehwi yang langsung dituruti oleh Somi.
Daehwi pun memutari bagian depan mobilnya lalu masuk dan duduk di bagian kemudi.
Pemuda itu meletakkan bungkusan tadi ke pangkuan Somi lalu segera menginjakkan pedal gas ketika keduanya telah memakai sabuk pengaman dengan benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TTM | Lee Daehwi
FanfictionSebuah cerita remaja dengan tokoh utama seorang laki-laki bernama Lee Daehwi bersama dengan seorang perempuan dengan nama Jeon Somi. Keduanya terlibat dalam sebuah hubungan persahabatan yang sangat erat. Harusnya sama sekali tak ada rasa lain yang t...