04

2.4K 289 1
                                    

Daehwi telah pulang dan Somi memutuskan untuk tiduran di kamarnya. Ia meraih ponsel yang berada di atas meja dan membuka beberapa aplikasi akun sosial media miliknya.

Saat ia sedang sibuk melihat timeline Instagramnya, Somi mendapat sebuah notifikasi chat dari Wonwoo, kakaknya.

Dengan cepat, ia membukanya dan mengernyit sebentar melihat isinya.

Wonu
Udah sampai rumah?

Somi
Hmm, udaah..

Wonu
Wooshin tadi ke sekolah?

Somi
Iya,
Kakak bakalan pulang jam berapaaaa?

Wonu
Gatau.
Si Daehwi bilang kalau ntar ke rumah?

Somi
Iyaa, mo minta tolong ngerjain PR katanyaaa

Wonu
Oke.

Somi
Kakak pulang malem yaaaa?
Titip martabak eheh... ^_^

Wonu
Beli sendiri.

Somi
Dasar pelit -.-
Kalau sama gebetan aja dibela-belain buat berangkat pagi padahal nggak ada kelas pagi..
Bucin!

Wonu
Uang ada di tempat biasa.
Read

Somi kesal, ia melemparkan asal ponselnya dan mulai menutup matanya. Memilih untuk tidur siang.

***

"Soooommm!!! BANGUUUNNNN!!!! ADA BAHAYAAAAA" ujar Daehwi yang berteriak kesetanan di pinggir kasur Somi. Lelaki itu mengguncang tubuh Somi dengan cepat.

Langsung saja Somi terbangun dan duduk, raut wajahnya tampak kebingungan. Ia memegang erat tangan Daehwi.

"Hah, kenapa? Ada apa?" tanyanya sembari menengok kesana kemari.

Daehwi terkekeh melihatnya, "Nggak ada apa-apa kok..."

"Aduh, sakit bego!?" protes Daehwi sembari mengelus kepalanya yang baru saja dijitak oleh Somi.

"Jam berapa sih ini? Sumpah ya, gue lagi dalam fase nyenyak-nyenyaknya tidur lo bangunin gitu aja" kesal Somi sembari melipat selimutnya.

"Jam 5, hehe.."

"Masih jam lima elah. Gila lo, untung ya gue ngga punya penyakit jantung... Lain kali banguninnya jangan kek gitu!!" sungut Somi kesal.

"Hehe, ya maaf... Abis lo tidurnya kaya kebo sih!"

"Apa lo bilang??!"

"Eh, kagak... Udah sana mandi, bauk" ujar Daehwi yang sekarang menarik badan Somi supaya berdiri.

"Yeuuu, bau vanila kayak gini kok. Manis tau" ucap Somi, ia lalu beranjak menuju kamar mandi. Meninggalkan Daehwi yang kini tiduran di kasurnya sembari memainkan ponselnya.

Setengah jam kemudian Somi keluar dari kamar mandi. Gadis itu heran ketika Daehwi masih berada di kamarnya.

"Lo ngapain masih di kamar gue?" tanya Somi sembari melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 5.30 sore.

"Yeeu, lo nggak lupa kan? Lo udah janji bakalan ngajarin gue matematika..." ujar Daehwi.

"Gue nggak janji deh perasaan. Lo yang memutuskan sendiri tadi siang..." Somi duduk di kursi, mengeringkan rambutnya.

Namun tiba-tiba Daehwi merebut hairdryer yang ia pegang dan mengambil alih kegiatan Somi.

"Jangan sok baik deh... Gue tau ini bayaran buat gue yang mau ngajarin elo kan??" decak Somi yang membuat Daehwi tertawa.

"Udah diem aja, suudzon mulu lo. Biar gue yang ngelakuin..." ucap Daehwi.

Somi terdiam, membiarkan Daehwi mengeringkan rambutnya. Saat sudah kering pun Daehwi dengan cekatan mengambil sisir dan menyisir rambut Somi.

"Eh-eh, apaan? Kok pake cium-cium segala??!" ujar Somi ketika melihat Daehwi yang mulai mendekatkan rambut Somi ke hidung.

"Rambut lo wangi, gue suka..."

"Udah ah, biar gue aja. Mending lo siapin deh tuh, pr-pr matematika lo di ruang tengah..." Somi merebut sisir dari tangan Daehwi dan menyisir rambutnya sendiri.

"Yah, nggak di kamar nih belajarnya??"

"Lo mau ditimpuk bata sama Abang gue ya?"

"Mumpung Bang Wonu pulang telat"

"Sembarangan! Sana pergiii, gue mau ganti baju!" sungut Somi mendorong tubuh Daehwi agar keluar dari kamarnya.

"Males ah," Daehwi kembali berjalan memasuki kamar Somi.

"Kalau nggak di ruang tengah, gue nggak mau ngajarin lo ya!?"

"Ngeri amat ancamannya. Iya-iya, gue siapin dulu.."

Daehwi keluar dari kamar Somi membawa tas ranselnya.

***

Pendek aja dulu yaaa, semoga kalian suka >.<

Love you guyss ❤️❤️❤️

TTM | Lee DaehwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang