Kini Daehwi dan Somi sedang berada di kafe Vision. Sesuai janji Daehwi kemarin, ia mentraktrir Somi sepuas yang gadis itu inginkan.
Somi sedari tadi memfokuskan pandangannya pada ponsel di hadapannya, sehingga Daehwi merasa terabaikan.
"Som, jangan fokus ke HP mulu dong.." ujar Daehwi dengan nada yang terkesan merengek.
Somi mendongak, lalu meringis kecil, seolah menyampaikan permintaan maaf pada Daehwi.
"Napa sih? HP mulu.."
"Lagi chat.."
"Sama siapa emang? Google assistant? Aw, jangan njitak juga, nyet!" kesal Daehwi mengelus kepalanya yang baru saja dijitak oleh Somi.
"Ya elo sih! Gue bukannya nggak laku ya!! Gu-"
"Iya-iyaaa, sekarang gue tanya, sama siapa emang lo chat-annya???" potong Daehwi.
"Kak Wooshin" ujar Somi singkat.
Daehwi terdiam sejenak dan mengalihkan pandangannya, "kenapa emang? Diajakin latian?"
"Iya nih, lusa di 127. Lo kira-kira bisa nganterin nggak?"
"Sepulang sekolah?"
"Iya, kalau nggak bisa nggakpapa sih. Hehe, gue bisa naik ojol" canda Somi yang masih tetap menatap ke layar ponselnya.
"Bisa kok bisa, kosong..."
"Beneran nih?"
"Iya elah, santai.."
"Huhu, Dewiku memang terbaikkkk... Love youuu," Somi bersorak kecil dan memberikan pose ciuman jauh ke arah Daehwi.
"Lah, Dew.. Napa wajah lo jadi suram kayak begitu? Lo kan harusnya bahagia dong ngeliat sohibnya bahagia.." protes Somi saat melihat wajah Daehwi.
Daehwi diam dan memilih untuk memakan makanan yang sudah tersaji di hadapannya semenjak tadi. "Apasih, siapa yang suram ha? Nih senyum nihhh!!!" Daehwi menampilkan senyum andalannya yang justru terlihat aneh.
"Oya, lo bahagia mau latian bareng Kak Wooshin? Ck, katanya kemarin nggak suka. Emang dasar cewek!" gerutu Daehwi.
"Hahah, ya abis. Kak Wooshin sama temen-temennya ganteng-ganteng tau"
"Gantengan juga gue!" sewot Daehwi.
"Dih apaan sih. Lo tuh cute, gak ganteng!" ujar Somi.
"Yang bilang ganteng banyak, anjir. Perlu gue sebutin nama-nama ceweknya?"
"Yeu, kalaupun ada yang bilang kalau lo ganteng, tetep aja. Saat ini gue liatnya Kak Wooshin yang paling ganteng!!"
"Cot!"
"Yeu, marah..." ledek Somi.
....
"Dewww, kok nggak jawab? Lo beneran marah ya? Cemburu ya??" tanya Somi.
Daehwi membulatkan matanya, ia juga tersedak makanan yang belum ia kunyah dengan baik.
Dengan panik pemuda itu meminum air putih yang Somi sodorkan. Gadis itu tertawa terbahak-bahak melihat wajah merah padam Daehwi saat ini.
"Jangan ketawa, nyet"
"Ya elo lucu. Padahal gue kan cuma iseng nanya lo gitu. Makanya jawab kalau gue tanya, napa wajah lo jadi kusut banget? Belum disetrika ya??"
"Njir, ya kali gue cemburu sama Wooshin, ngapain? Dan wajah gue kan emang kayak gini kalau lagi kesel" kata Daehwi sembari mengusap bagian bajunya yang sedikit basah.
"Ya elo kenapa kesel??" gemas Somi karena jawaban Daehwi tak langsung to the point.
"Kan gue udah bilang, ati-ati sama Wooshin. Cowok tuh bahaya. Harusnya malah lo hindarin yang mo-"
"Lah, lo kan juga cowok. Gue juga harus ngehindar dari elo gitu???"
"Makanya, dengerin dulu sampe gue selesai ngomong!" sahut Daehwi.
"Hehehe, ya udah lanjutin aja, gih" ujar Somi.
"Ogah, males gue. Ngomong sama lo gak ada connect-nya" cibir Daehwi.
"Yeee, ngambek lagi. Maapin deh,"
Daehwi mendengus keras-keras lalu memilih melanjutkan makannya.
"Jadi gak mau dilanjutin, nih?"
"Gak" jawab Daehwi singkat membuat Somi mengangkat bahunya.
"Ya udah.." lirih Somi lalu kembali fokus kepada ponselnya. Daehwi yang melihatnya pun berkata, "itu es krim dimakan dulu. Keburu meleleh.."
Somi hanya menoleh lalu mengambil mangkuk es krim dan memasukkan sesendok es krim itu ke dalam mulutnya.
"Enak banget, ya?" tanya Daehwi ketika melihat mata Somi yang terpejam sesaat setelah memakan es krim itu.
"Hmm, enak lo. Apalagiii ditraktir, huhu. Lo nggak mau pesen buat lo sen-" ucapan Somi terpotong ketika muka Daehwi yang tiba-tiba mendekat dan mengigit kecil es krim di tangannya.
Daehwi sempat melirik kecil ekspresi kaget Somi lalu menjauhkan badannya dan berdeham lirih.
"Kagak enak. Biasa aja" ujar Daehwi datar yang menyadarkan Somi dari keterkejutannya.
"Gue nggak usah pesen lagi, kan gue bisa dapet dari elo" kata Daehwi lagi lalu mengecup singkat ujung bibir Somi yang membuat tubuh Somi lebih kaku daripada sebelumnya.
"Kalau dari elo langsung mah rasanya jadi lebih manis.. Hahaha" kekeh Daehwi.
Somi yang tersadar pun dengan panik melihat kondisi sekeliling, menguntungkan karena Daehwi tadi memilih temoat di pojok dan keadaan kafe Vision sedang sepi jadi kejadian barusan tak banyak yang melihat.
Gadis itu menoleh, menatap Daehwi tajam, lalu mulai mencubiti lengan Daehwi dan tak lupa beberapa pukulan singgah ke dada Daehwi.
"Lo nyebelin banget siiih, itu ciuman pertama gue, begoooo!!!" gemas Somi yang kegiatannya kini ditambah dengan menjambak rambut coklat Daehwi.
"Iya-iya, ampunnn.. Maafin, tadi reflek gue liat sisa es krim di wajah lo. Aw, udah dongggg! Sakit, ege!!" Daehwi meringis kesakitan menghadapi tingkah brutal Somi.
Daehwi tahu bahwa saat ini Somi mengacuhkannya. Terbukti saat mereka pulang dari kafe Vision kemarin, Somi yang biasanya berceloteh tak jelas, saat itu hanya diam. Daehwi yang merasa bersalah pun juga ikut diam, tak perlu berusaha untuk memecahkan keheningan di antara mereka.
Sesampainya di depan rumah Somi pun gadis itu hanya turun tanpa berkata sepatah kata apapun. Daehwi yang melihatnya hanya menghela nafas dan menggigit bibir.
Ia ingin menyusul Somi dan berkata maaf kepadanya, namun ia rasa gadis itu sedang membutuhkan waktu untuk sendiri. Daehwi memutuskan untuk pulang ke rumahnya dan menunggu hari esok untuk meminta maaf pada Somi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TTM | Lee Daehwi
Fiksi PenggemarSebuah cerita remaja dengan tokoh utama seorang laki-laki bernama Lee Daehwi bersama dengan seorang perempuan dengan nama Jeon Somi. Keduanya terlibat dalam sebuah hubungan persahabatan yang sangat erat. Harusnya sama sekali tak ada rasa lain yang t...