"Som," panggil Naeun sepulangnya dari kantin.
Somi membuka matanya sekilas lalu menggumamkan kata apa dengan lirih.
"Som, lo tadi dicari sama Kak Jihoon, disuruh nemuin di ruang OSIS sepulang sekolah.." ujar Xiyeon yang berdiri di samping Naeun.
Somi hanya mengangguk sekilas lalu kembali menutup matanya.
"Makasih," ujar Somi.
Naeun dan Xiyeon hanya berpandangan sekilas, "lo kalau ada masalah mending cerita sama kita deh, Som.." ujar Naeun.
"Gue nggak ada masalah, kok. Tenang aja" jawab Somi.
Kedua sahabat Somi pun hanya menghela nafas lalu memutuskan untuk duduk di balakang bangku Somi.
Dan tak berapa lama kemudian ada Guanlin yang memasuki kelas dan langsung melangkah menuju bangku Somi.
Pemuda bertubuh jangkung tersebut meletakkan sebungkus siomay dan segelas jus jambu yang membuat Somi mendongakkan kepalanya.
Gadis itu mengernyitkan dahinya, "apa ini?"
"Kamu yang mager kok jadi aku sih yang harus nyamperin," omel Guanlin.
"Hah?" Somi tak mengerti sama sekali apa maksud dari omelan Guanlin barusan.
"Dari Daehwi. Katanya harus dimakan," ujar Guanlin lalu bergegas berjalan keluar kelas meninggalkan Somi yang masih tak paham.
Xiyeon menggerak-gerakkan kursi di depannya membuat Somi mau tak mau harus menoleh sambil menahan kesal.
"Apa?"
"Dari siapa? Dewi? Pasti gara-gara tadi kita bilang ke dia kalau lo mager ke kantin, ya gak Yeon?"
"Najis ah, kayak gini katanya cuma sahabatan doang.."Somi hanya memutar bola matanya pelan dan memilih untuk kembali menghadap ke depan. Ia tersenyum riang, kebetulan sekali perutnya sudah mulai minta diisi.
Dengan cepat dia membuka bungkus siomay dan memakannya. Jinyoung yang melihat tingkah laku teman sebangkunya pun hanya menggeleng-gelengkan kepala lalu meneruskan kegiatannya, mengerjakan latihan soal-soal yang ada di LKS.
Karena terlaku terburu-buru, Somi akhirnya tersedak dan tangannya menggapai-gapai bahu Jinyoung.
Pemuda itu menoleh sembari menyodorkan jus jambu itu ke hadapan Somi. Namun gadis itu menggeleng kuat-kuat, yang membuat Jinyoung menaikkan sebelah alisnya karena heran.
"Eh anjir. Makanya pelan-pelan kalau makan goblo! Nggak ada yang bakalan ngerebut siomay lo! Nih minum," ujar Xiyeon menyerahkan botol minumnya yang berisi air putih ke hadapan Somi.
Somi lalu menyahut botol itu dan meminumnya sembari menepuk-nepuk dadanya.
"Somi kalau tersedak harus minum air putih supaya reda, Young. Makanya tadi dia nolak jus jambu" jelas Naeun pada Jinyoung yang masih tampak kebingungan.
Mendengar itu Jinyoung lalu manggut-manggut dan meletakkan kembali jus jambu itu di meja depan Somi.
"Mak-makasih" ujar Somi pada Jinyoung dan Xiyeon.
"Jangan buru-buru makan siomay nya. Bel masuk masih lama," omel Xiyeon lalu kembali duduk di bangkunya.
"Kalau makan pelan-pelan. Gue nggak bakalan minta siomay lo, kok" bisik Jinyoung lalu kembali meneruskan kegiatannya yang sempat tertunda sementara Somi hanya menundukkan wajahnya karena malu.
"Oh ya, walau menurut lo ini cuma hal yang kecil. Tapi ini juga termasuk perhatian dari cowok kepada cewek yang dia sukai, Som.." bisik Jinyoung lagi yang membuat Somi menafapnya dengan penuh tanya.
***
Bel pulang baru saja berbunyi, Somi sedang memasukkan barang-barangnya ke dalam tas saat Xiyeon menepuk bahunya.
"Jangan lupa ke ruang OSIS. Ditunggu Kak Jihoon" ujar Xiyeon.
Somi mengangguk dan memberikan tanda OK menggunakan tangannya.
"Gue pulang duluan, Som, Young" pamit Naeun.
"Eh anjir, main tinggal aja. Gue juga pulang duluan ya,," pamit Xiyeon.
Setelah Somi selesai membereskan barang-barangnya ia lalu menoleh pada Jinyoung yang masih berkutat dengan buku-bukunya.
"Duluan Young" pamit Somi lalu segera keluar dari kelas dan menyusuri koridor untuk menuju ke ruang OSIS.
Sesampainya disana, Somi hanya mendapati Jihoon yang sedang duduk di balik meja yang bertuliskan meja milik KETUM OSIS.
Somi menghampiri Jihoon, lalu menepuk pundak pemuda yang masih berkutat dengan laptop dan kertas-kertas di meja depannya.
"Eh, udah dateng? Bentar nunggu orang lain lagi, ya.." pinta Jihoon lalu kembali memfokuskan atensinya pada layar laptop di hadapannya.
Somi mengangguk lalu memilih untuk duduk di sofa yang berada tepat di depan meja milik Jihoon sembari memainkan ponselnya.
Lalu pintu ruang OSIS kembali terbuka memunculkan sesosok pemuda dengan wajah khasnya.
Somi mendongak lalu menatap penuh tanya ke arah Jihoon.
"Mark udah dateng, kalu gitu gue langsung bilang aja, ya. Kalian udah dari dulu kan gue bilangin kalau mau jadi salah satu panitia di acara dies-natalis sekolah?" tanya Jihoon yang ditanggapi anggukan oleh Mark dan Somi.
"Nah, kalau gitu kalian jadi koordinator sie konsumsi barengan, ya? Kan kebetulan Tantenya Somi ada usaha catering" tanya Jihoon.
"Hah? Tapi, kak?" Somi hendak memprotes namun perkatannya terpotong oleh Mark.
"Lo gila? Lo udah tau kan kalau kita itu. Ehm, pokoknya hubungan kita berdua masih awkward. Kenapa malah nyatuin kita, sih?" protes Mark.
"Maka dari itu gue udah nyiapin satu orang lagi yang bakalan gabung ke koordinator sie konsumsi sama kalian.. Bentar lagi dia mesti datang kesini," ucap Jihoon.
Dan tepat saat itulah pintu OSIS terbuka.
"Daehwi?!" ujar Mark dan Somi berbarengan sementara Jihoon hanya mengangguk dan kembali fokus ke hadapan layar laptopnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TTM | Lee Daehwi
FanfictionSebuah cerita remaja dengan tokoh utama seorang laki-laki bernama Lee Daehwi bersama dengan seorang perempuan dengan nama Jeon Somi. Keduanya terlibat dalam sebuah hubungan persahabatan yang sangat erat. Harusnya sama sekali tak ada rasa lain yang t...