✳ Eigth ✳

880 105 6
                                    

Migyu mengelus punggung Eunha pelan sementara kepala Eunha menempel pada dada bidang nya. Merasa Eunha sudah lebih tenang, Migyu pun mulai bersuara "Lo gak papa kan? Ada yang sakit?"

Eunha mengangguk sambil menunjuk lutut nya yang dihiasi darah kering.

"Lo capek?"

Eunha kembali mengangguk.

Migyu mengambil botol minum dalam tasnya dan memberikannya pada Eunha. Dia meminumnya hingga tersisa setengah botol karena kebetulan Migyu belum minum sama sekali.

Migyu turun berjongkok membelakangi Eunha dan berkata "Naik, gue gendong"

Eunha hanya mengikuti perintah dan naik ke punggung Migyu. Dia merasa beban yang dia bawa dari tadi langsung hilang. Dia sudah tidak takut, badan nya tidak gemetar lagi walau kakinya masih nyeri sedikit.

Migyu pun bangkit dan mulai berjalan kembali ke rombongan.

"Lo tau jalan buat balik kerombongan?"

Migyu tersenyum "Tau, tadi gue udah minjem kompasnya Hoshi"

"Ooo"

Eunha diam, dia berpegangan kuat pada kedua bahu Migyu dan meletakan kepalanya diatas bahu kanan Migyu. Mereka berdua sama-sama larut dalam pikiran masing-masing.

"Gyu, turunin gue" pinta Eunha.

"Kenapa?"

"Gue berat, entar kaki lo sakit"

"Gak papa, lo gak berat kok"

Mendengar jawaban Migyu yang terdengar halus dan tulus membuat hati Eunha tertegun. Baru pertama kali dia mendengar Migyu berbicara seringan itu padanya.

"Eunha, lo ngapain sama Yuju kesini?" Migyu memecah keheningan.

"Tadi mau ke tempat outbond tapi kita malah pencar terus gue nyasar"

Migyu menoleh sedikit ke arah Eunha.

"Tempat outbond itu di barat kan?" Tanya Eunha dan dijawab anggukan oleh Migyu.

"Tapi kok dari tadi gak ketemu-ketemu?"

"Lo itu tadi jalannya ke timur, bukan kebarat, ya gak bakal nemu lah!"

"Ooooo"

"Lo sendiri ngapain disini?"

Yahhhh, Migyu kehabisan kata-kata.

Dia diem, mikir bentar harus jawab apa.

"Ta-Tadi gue liat lo kabur sama Yuju jadi gue ngikutin dari belakang"

✳✳✳

Begitu memasuki halaman utama, semua mata murid maupun guru langsung tertuju pada Migyu dan Eunha terutama teman-teman mereka.

Yuju, Joshua, Hoshi dan Dokyeom langsung berlari menuju kearah mereka.

"Eunha! Lo gak papa?" tanya Yuju sambil memeriksa Eunha dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Saat menurunkan Eunha, Migyu merasakan rasa sakit yang amat sangat di kedua lututnya. Dia jatuh berlutut sehingga membuat mereka semua panik.

"Gyu? Lo kenapa?" tanya Dokyeom sambil memeriksa kaki Migyu.

"Gak tau, kayaknya keseleo"

Mungkin, tadi saat menurunkan Eunha posisi tulang antara tumit dan tungkai kakinya tidak tepat sehingga keseleo.

Eunha jadi merasa bersalah.

Adore U; Mingyu-Eunha[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang