✳ Fourteenth ✳

736 84 1
                                    

Jam udah menunjukan pukul 9 pagi tapi Mingyu masih belum bangun. Suara alaram berkali-kali terdengar dari jam wekernya tetapi dia selalu mematikannya dan kembali tidur.

Dia merasa malas, lelah, dan pusing.

Apa dia terlalu banyak makan daging kemaren? Hingga darah nya naik dan kepalanya pusing? Atau mungkin karena kilas balik kematian adiknya terputar kembali di kepalanya dalam sebuah mimpi?

Dia memang memakan 2 porsi steak untuk makan malam kemarin, tapi rasanya dia makan terlalu banyak.

"Gyu... Lo udah bangun?" Eunha berteriak di depan pintu kamar Mingyu.

Pria itu menggeliat dan meringkuk dalam selimutnya bagai janin dalam kandungan. Dia lelah dengan semua permasalahan ini.

Jungkook dengan adiknya.

Dan kini Jungkook dengan Eunha.

Kenapa semuanya harus berhubungan dengan Jungkook?

"Mingyu. Gue mau ke RS, mau jenguk Jungkook"

Begitu mendengar nama 'Jungkook', Mingyu langsung loncat dari kasur lalu berlari dan membuka sedikit pintu kamarnya. Tentu saja dengan wajah datar nan dingin.

"Siapa yang ngijinin?" tanya Mingyu dingin.

"Hhmmmm" hembusan napas berat melengos keluar dari mulut dan hidung Eunha.

"Dia babak belur sampe masuk rumah sakit, sebagai temen yang baik pastinya gue bakal jenguk dia!"

"TAPI GUE GAK NGIJININ"

"EMANG LO SIAPA NGATUR-NGATUR GUE?!"



Saling membentak dan berteriak, suara mereka menggema di setiap sudut rumah Mingyu yang hanya ditinggali Mingyu dan Eunha pada saat itu.

"Apapun alesan lo, gue tetep gak ngijinin. DAN jangan berharap, gue bakal ngijinin lo pergi jenguk si brengsek itu!"

Bam/!

Tepat setelah selesai dengan ancamannya, Mingyu menutup -lebih tepatnya membanting pintu kamarnya meninggalkan Eunha dengan tingkat kemarahan yang tinggi.

Dia beranjak naik kembali ke kasurnya, menutup separuh badannya dengan selimut, kemudian terlelap. Sebenernya, dia udah laper sejak subuh tapi badannya gak kuat untuk di buat jalan keluar kamar.

Jadilah dia hanya berbaring diatas kasur kemudian terlelap perlahan kembali ke alam mimpi.

✳✳✳

Mingyu terbangun ketika mendengar suara engsel pintu rumah yang terbuka. Tak terasa dia sudah tidur selama hampir 3 jam. Perutnya yang lapar kini mulai terasa sakit.

Dia memaksakan diri untuk berdiri lalu keluar kamar dengan langkah pelan dan rambut yang betantakan khas orang baru bangun tidur. Wajahnya semakin pucat, setelah tidur lama bukannya membaik kondisinya makin memburuk.

Saat dia berjalan melewati ruang tamu, dia melihat Eunha yang berpakaian rapi baru saja memasuki rumah dengan membawa kresek berwarna putih susu. Bahkan tanpa di kasi tau, Mingyu tau Eunha baru saja pulang.

"Lo-pergi ke R-"

"Ini gue beli in bubur. Gue tau lo gak enak badan. Dan iya, gue habis dari RS"

"LO-" amarah Mingyu tertahan saat dia menyadari kondisi badannya sedang tidak fit untuk marah-marah.

Eunha itu anak yang pantang menyerah tapi lebih cocok di sebut keras kepala.

Adore U; Mingyu-Eunha[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang