✳ Sixteenth ✳

764 70 7
                                    

20 minutes ago

Selama berada di arcade, Eunha hanya jalan-jalan keliling gak jelas. Hari ini arcadenya rame banget, gak ada satu permainan pun yang gak ngantri. Eunha bosen banget jadi dia keluar. Sekarang dia pengen beli bubble tea di toko depan pintu masuk. Kebetulan udaranya lagi panas jadi enak minum yang dingin-dingin.

Eunha menuruni eskalator dan mengambil jalan memutar melewati showroom mobil yang ada di dekat pintu masuk. Tapi dia menghentikan langkahnya tepat 8 meter di depan kafe.

Dia melihat seorang cowok dengan bahu yang lumayan lebar dan badan yang tinggi berdiri di depan kasir bersebelahan dengan seorang cewek berambut pirang. Mereka tertawa dan terlihat bahagia.

Semakin lama Eunha melihat mereka, dadanya terasa semakin sesak. Cowok itu, hanya dari bahunya saja Eunha tau itu Jungkook. Dan dia, sedang bersama dengan cewek lain. Ah... Kenapa Eunha bisa lupa tentang hal ini? Jungkook hanya mempermainkan perasaannya.

Tak terasa setetes air mata mengalir di pipi kiri Eunha. Tangannya terangkat menyeka air itu kasar lalu menguatkan dirinya. Dia berjalan mendekati Jungkook sampai tepat di belakangnya.

"Jungkook!"

Yang mempunyai nama pun membalikan badan dan membelakakan matanya mengetahui Eunha lah yang memanggilnya tadi.

"Eun-Eunha?"

"Siapa dia?" Eunha melirik cewek di sebelah Jungkook yang sedang memasang tampang kebingungan.

"Gue-gue bisa jelasin!"

"Siapa dia Jeon Jungkook?!" nada bicara Eunha semakin meninggi seiring dengan emosinya yang menaik.

Jungkook kincep, dia gak bisa berkata apa-apa lagi kalau Eunha sudah memanggil nama panjangnya saat dia marah. Jungkook tercyduk.

Gak mendapat jawaban apa-apa, Eunha bergegas pergi-berlari dari sana. Jungkook sempat menahan tangannya tetapi Eunha memberontak lalu keluar dari area supermarket. Keluar parkiran dan masuk ke dalam taxi yang kebetulan berhenti di sana. Selama perjalanan, air mata Eunha tetap mengalir.

Untung aja Eunha bawa tasnya, jadi dia bisa bayar taxi.

Eunha berhenti di taman dekat perumahan rumahnya Mingyu. Langit mulai mendung tapi Eunha gak peduli. Dia berjalan lalu duduk di salah satu ayunan. Menggerakannya pelan menggunakan kakinya dengan tatapan kosong.

Eunha berkali-kali berkata dalam hati, kenapa dia masih aja suka sama Jungkook? Jelas-jelas Jungkook itu mempermainkan perasaannya.

Pandangannya kosong, dadanya sesak, dan hatinya hampa. Rasanya baru sebulan yang lalu Jungkook membuat hatinya berbunga-bunga, menerbangkannya sampai dilangit merasakan sejuknya angin. Tapi sekarang, dia menjatuhkannya dengan keras sampai menghantam tanah.










(Apaan dah alay banget) #abaikan

✳✳✳

Akhirnya Mingyu nyerah nyari in Eunha. Dia udah bolak-balik masuk supermarket, ke area arcade, dan ke restoran-restoran di dalemnya tapi gak ada. Jadi dia mau pulang ke rumah dulu baru nyari Eunha lagi nanti. Soalnya dia beli makanan beku, daging sapi sama ayam. Takut nya rusak kalo kelamaan di simpen di bagasi mobil.

Selama perjalanan, perhatian Mingyu gak pernah lepas dari Eunha. Dimana dia sekarang? Dia baik-baik aja ato gak? Dia lagi ngapain? Mingyu panik total. Untung aja dia masih bisa fokus nyetir.

Tes Tes

Hujan mulai turun, dan Mingyu semakin panik. Saat mulai memasuki kompleks perumahannya, hujan semakin deras sehingga Mingyu menyalakan lampu mobil untuk penerangan.

Adore U; Mingyu-Eunha[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang