✳ Ninth ✳

834 86 5
                                    

Sekarang parwis hari yang kedua dan sekarang semua siswa pada ngumpul mengelilingi api unggun sambil duduk dan mendengarkan alunan lagu yang dibawakan oleh bapak Jaehwan yth. menggunakan gitar.

Semua bertepuk tangan mengikuti ketukan sambil tersenyum bahkan ada yang ketawa-ketiwi. Ini waktu yang tepat untuk berkumpul bersama teman-teman.

Kecuali untuk Migyu.

Dia paling malas mengikuti acara api unggun jadi dia menggunakan kaki nya yang keseleo sebagai alasan supaya gak ikut. Karena dia nanya bu Sooyoung yang notabenenya guru paling baek seantero sekolah, jadi Migyu dibolehin dan sekarang ada di kamarnya berempat main uno sama Joshua, Seungcheol, Hansol, dan Junho. Coba kalo tanya ke Pak Suga, sampe akhir jaman juga gak bakal dibolehin. Plus dikasi death glare.

"Argh!!! Kenapa dari tadi gue mulu yang kalah?!" omel Seungcheol setelah kalah dalam 4 putaran permainan.

"Karena hogi lo kecil" kata Junho lalu meminum teh kotak nya.

"Gue bosen, ada yang mau keluar gak?" tanya Hansol.

"Gue! Gue juga bosen di kamar terus dari tadi" jawab Seungcheol

"Gue juga mau keluar" Junho menyaut.

"Ming, lo ikut gak?"

"Gak ah, mager. Kaki gue juga masih sakit"

"Ooo, lo ikut gak Jos?"

dan menggeleng "Gue nemenin Migyu aja"

"Apa?! Nemenin? Lo mau homoan sama Migyu ya?"

Joshua turun dari kasur Migyu terus mengapit dan menjitak kepala Seungcheol sampe anaknya meringis kesakitan. Sementara Junho memijat kepalanya pelan sambil geleng-geleng pelan. Seungcheol emang gitu, mulutnya gak pernah disaring dulu kalo ngomong.

"Gue keluar ya?" Hansol, Junho, dan Seungcheol pun berjalan keluar meninggalkan Joshua dan Migyu berdua di kamar.

"Lo kenapa gak ikut mereka aja?" tanya Migyu dari kasurnya.

"Males, mending nemenin lo aja"

"Gue malah ngeri kalo lo ngomong gitu"

"Kenapa?"

"Lo gak beneran homo kan?"

"GAK LAH! Gue suka sama cewek!"

"Habis nada bicara lo aneh"

Mereka tertawa.

"Ming, kaki lo masih sakit?"

"Kalo jalan sakit, tapi kalo gak di apa-apain enggak"

"Lo- mulai suka sama Eunha ya?"

Migyu diam memikirkan pertanyaan Joshua barusan. Jantungnya makin lama berdetak makin kencang saat mendengar nama 'Eunha'.

"Kenapa lo nanya gitu?" bukannya menjawab Migyu malah balik nanya. Joshua jadi mulai yakin hati Migyu perlahan-lahan mulai jatuh untuk sepupunya itu.

"Soalnya lo nolongin dia dihutan bahkan kaki lo sampe keseleo"

"Kan cuma sekedar 'membantu', apa salahnya?"

"Tapi gue yakin ada maksud lain dari tindakan lo itu"

"Kenapa lo bisa mikir gitu?"

"Biasanya kalo orang udah jatuh cinta, dia akan melindungi orang yang dia sukai bagaimanapun caranya"

Migyu diam sesaat sebelum menanggapi perkataan Joshua "Gue gak suka sama dia"

Joshua menunjukan smirk nya "Yakin?"

"Udah, gue gak mau membahas itu lagi. Kok lo jadi nanyain Eunha terus? Apa jangan-jangan lo beneran suka sama dia?"

Adore U; Mingyu-Eunha[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang