✳ Twentyoneth ✳

905 76 0
                                    

Begitu tiba di taman dekat sekolah, Eunha sudah melihat Jungkook duduk memunggunginya di dalah satu bangku taman. Dulu, pemilik punggung itu selalu Eunha pandang dengan kagum. Kini rasa kagum itu sudah menghilang. Eunha sendiri bingung dengan perasaanya pada Jungkook. Walau udah gak suka sama dia, bagaimana pun juga mereka tetap teman masa kecil. Dan itu gak bisa diubah lagi.

"Jungkook" Eunha menyapa duluan.

Mendengar suara halus yang familiar, Jungkook berdiri lalu membalikan badan ke arah Eunha.

"O-Oh... Lo udah dateng?"

"Hm... Lo-Kenapa lo ngajak ketemuan?"

Baik Eunha maupun Jungkook, sama-sama berkata canggung. Seperti ada ucapan yang tertahan di tenggorokan. Gak bisa di keluarkan dengan mudah. Setelah berbagai masalah waktu lampau, Jungkook dan Eunha berjauhan. Saling menghindari satu sama lain. Keakraban mereka dahulu sekarang tergantikan rasa canggung.

"G-Gue..."

"..."

"Gue mau ngomong soal-itu"

"Apa?"

"So-Soal"

"Ngomong yang jelas. Gue gak punya banyak waktu kook, gue sibuk" Eunha menaikan nada bicaranya.

Jungkook menghela napas lalu mengatakan "Sibuk ngurus pindahan ya?"

Suara Jungkook mendadak terdengar parau. Terlepas dari itu, Eunha membulatkan matanya kaget. Dari mana Jungkook tau dia akan segera pindah?

"Tau dari mana?"

"Paman Jung. Bokap lo kemarin ngasi tau nyokap gue kalo lo mau nyusul mereka ke Jepang. Tinggal menghitung hari sampai lo pergi dan gue ngerasa masalah diantara kita harus segera diselesaikan"

"..."

"Masalah tentang Yeri"






"Lanjutkan, gue mendengarkan" Eunha melipat tangan di depan dada.

Jungkook menundukan kepala. Menguatkan diri. Masalah ini harus selesai sekarang juga, pikir Jungkook.

"Gue serius waktu dulu gue ngomong gue suka sama lo. Gue beneran suka dan sayang sama lo lebih dari sekedar teman, Eunha.

"Sorry gue pindah ke Amrik tanpa ngasi kabar. Karena seperti yang lo tau, ortu gue pingin ngilangin jejak tentang gue sebagai pelaku kecelakaan tabrak lari adiknya Mingyu. Itu hal yang gue sesali sampe sekarang.

"Kapan hari, ortu gue menjodohkan gue dengan Yeri, anak temen bisnis mereka. Gue udah nolak. Tapi tiba-tiba bokap kena serangan jantung. Gue gak bisa berkomentar apa-apa lagi. Kalo menolak, takutnya kondisi bokap tambah parah. Jadi gue-"

"Jadi lo dengan sangat terpaksa nerima perjodohan dengan Yeri?"

Jungkook menjawab dengan anggukan kepala.

"Jadi, maksud lo ngomong ke gue, buat ngasi tau kalo lo sebenernya gak suka sama Yeri?"

Perkataan Yeri begitu santai. Tak jauh beda dengan ekspresi tenang wajahnya. Seakan Eunha udah tau tentang hal ini sebelumnya.

"Lo... Udah tau?" Jungkook menebak-nebak.

"Hm... Gue denger dari seseorang. Dan ternyata apa yang dia bilang bener"




"Sekarang gantian gue yang tanya. Apa lo masih suka sama gue?"

"..."

"Lo masih suka sama gue?"

"Pas-"

"Jujur. Tatap mata gue dan jawab dengan jujur"

Jungkook menelan paksa salivanya. Situasi menjadi menegangkan. Ditambah terik matahari yang panas, sukses membuat situasi semakin mencekam.

Adore U; Mingyu-Eunha[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang