cerita selingan (1)

594 27 6
                                    

Halo guys! Buat cerita Kala, ditunda dulu ya karena ada ide yg sedikit stuck. Tapi, aku mau sharing cerita" horror yang aku dapatkan dari orang" terdekat yang punya pengalaman horror. Daripada mubazir, mending aku tuangkan as horror stories here.  Inget ya, ceritanya ini based on true story! Happy reading!

TIRAI

Aku seorang mahasiswa jurusan Seni Rupa di universitas ternama di kota kelahiranku. Aku biasa melakukan aktivitas di malam hari di kampus bersama beberapa teman.
Pada suatu malam, aku melakukan gladi bersama teman- temanku. Kami mengadakan acara puncak dari ulangtahun jurusan. Acara puncaknya yaitu malam gelar seni. Karena kami memerlukan banyak peralatan, kami tidak melakukan gladi di dalam ruangan, melainkan di halaman kampus. Setelah semua sudah siap, masing-masing temanku mengambil posisi. Aku mengambil bagian di gamelan. Seingatku temanku sudah melakukan persembahyangan keliling untuk meminta keselamatan. Tepat pukul 12.00 malam, aku mulai memainkan gamelan beserta temanku yang lain. Gedung kampusku mempunyai tiga lantai yang kebanyakan diisi oleh ruang seminar dan ruang perkuliahan, sementara di lantai ada ruang pameran. Setiap ruangan dilengkapi dengan tirai berwarna kuning lemon pucat. Tentu saja tirai-tirai sudah ditutup setiap perkuliahan selesai. Begitu suara gamelan menggema memenuhi seisi kampus, aku merasa gatal ingin melirik ke sana kemari. Hingga akhirnya pandanganku tertancap pada ruang pameran di sebelah selatan dari tempat aku dan teman-temanku melaksanakan gladi. Aku membeku melihat salah satu tirai bergerak. Tirai itu ditarik-tarik. Dari posisi menutup sampai membuka berulang kali. Aku tidak bisa melihat siapa yang berulah seperti itu. Karena, semua teman-temanku ada di halaman. Beberapa saat kemudian, aku menyaksikan seorang lelaki berdiri di balik tirai. Wajahnya tidak terlihat jelas. Semuanya tampak hitam. Ia berdiri kaku, sementara tirai tetap bergerak menutup dan membuka secara perlahan. Gerakan itu terhenti tiba-tiba. Lalu, gelak tawa terdengar di sepanjang lorong kampus menuju kamar mandi di pojok bawah dekat ruang patung. Aku merinding dan berusaha mencermati nada-nada yang harus aku timbulkan di peralatan gamelan. Saat aku sudah berhasil mengenyahkan pikiran itu, tiba-tiba saja temanku berlari dari kamar mandi itu menuju halaman. Wajahnya tampak pucat. Ia duduk di dekatku. Ia terlihat gelisah. Aku bertanya padanya. Ia langsung saja bercerita. Tepat ketika aku mendengar suara tawa itu, ia sedang berada di kamar mandi. Ia sedang mencuci tangan. Mendadak ada seorang pria berdeham di salah satu bilik. Ia hendak menyahut ketika ia sadar bahwa ia memang sendirian dari awal di kamar mandi. Tentu saja aneh jika tiba-tiba ada seorang pria di salah satu bilik tanpa ia ketahui masuk ke kamar mandi. Ia merasakan bulu kuduknya meremang dan memutuskan untuk bergegas pergi. Aku mendengarkan ceritanya dengan termangu-mangu.
Sepertinya, makhluk itu masih suka menjahiliku. Setelah selesai melakukan gladi, aku bersiap untuk pulang. Aku berjalan ke tempat parkir. Aku sontak berhenti saat mendapati seorang perempuan berdiri beberapa meter dari motorku terparkir. Aku penasaran dan mengikutinya. Ia menoleh padaku dan berlari. Ia menuju ke lorong kampus. Ia terus berlari sampai ujung dan menghilang di balik tangga. Aku menjadi takut dan melupakan rasa penasaranku. Yang jelas, sepertinya ia belum puas untuk menakut-nakutiku.

***
Sorry ya guys karena sudah menyelipkan cerita" yang gak nyambung sama Kala😂😂😂 but at least horror juga kan ya.
Don't forget to vote babe❤❤

KalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang