Una Viventem

22.6K 2.2K 39
                                    

Living together

Paska resepsi pernikahan mereka, Risa dan Zaid menginap di hotel. Hanya semalam sampai apartemen Zaid kembali dikosongkan karena keluarganya akan segera pulang ke Jogja. Sementara keesokan paginya Zaid dan Risa memutuskan akan menata tempat tinggal mereka. Tidak peduli bahwa besok adalah malam tahun baru.

"Kalau kamar hotel buat pengantin baru selalu begini ya?" Zaid menatap ngeri ornamen angsa-angsaan yang dibentuk love beserta taburan mawar.

Risa terkikik. "Kan biar suasananya romantis," Tanpa bicara ataupun berganti baju, Risa merapikan dekorasi yang membuat Zaid berdenyit itu. Menyingkirkan benda-benda tidak berguna ke tempat sampah dan menyimpan benda berguna seperti handuk dalam bentuk yang lebih normal.

"Mas Zaid mau mandi lebih dulu? Baju ganti sudah ada dalam tas, kata Ibu," Risa berkata sambil berkeliling. Mencoba mengingat dimana Ibu menaruh tas yang berisi perlengkapan Zaid.

"Kamu dulu aja Ris," jawab Zaid. Ia memilih duduk di sofa dan menyalakan TV.

"Oh oke," Risa mengambil tasnya sendiri dan tas Zaid yang kemudian ia letakkan di dekat sofa. "Ini tas Mas Zaid ya kalau butuh sesuatu,"

Zaid menanggapi dengan anggukan. Setelah itu ia merosot kembali di sofa. Ia berpikir apa yang akan dilakukan teman-temannya yang normal setelah menikah. Apakah langsung....

"Bro," Zaid menelepon Andre dengan berbisik, temannya sesama pembawa berita yang tadi bertindak sebagai MC dan sudah menikah.

"Apaan nih penganten baru telepon-telepon gue? Mau nambah bayaran?" balas Andre di ujung sana.

"Bukan. Gue mau tanya...." Zaid semakin memelankan suaranya. "Abis nikah, lo sama istri lo ngapain?"

Bukannya menjawab, Andre malah tertawa terbahak-bahak. "Sumpah yang kayak gitu aja lo pake tanya?"

"Serius gue, Bro. Risa lagi mandi dan gue gak tau mau ngapain," balas Zaid.

"Lo ikut mandi," Andre berkata dengan nada serius.

"Iya nanti gue mandi kalau dia udah keluar. Abis itu apa?"

"Sekarang lo mandinya! Bareng!" Andre berkata tegas tapi sekaligus geli juga.

"Hah gak mungkin," Zaid menggeleng.

"Itu yang dilakukan pria dan wanita yang baru menikah. Apapun yang penting intim. Duh ah lo gitu aja pake nanya gue. Udah ya gue mau istirahat. Lo nikmatin deh waktu sama Risa, Bro," Andre langsung menutup teleponnya.

Zaid tercengang. Ia sudah menduga bahwa normalnya pengantin baru adalah melakukan 'malam pertama'. Tapi kan dia dan Risa tidak mungkin melakukan itu. Ia tidak tertarik pada Risa secara seksual.

"Mas Zaid gilirannya mandi ya," Terdengar suara Risa.

Zaid hampir menjatuhkan ponselnya karena kaget. Menoleh ke sebelah kanan dan melihat Risa sudah segar dengan mengenakan piyama. Kali ini ia menampikan imej 'lucu'.

"Oke Ris," Zaid segera mengambil tasnya dan masuk ke kamar mandi. Mengabaikan obrolannya dengan Andre tadi. Di kamar mandi, Zaid memilih untuk memikirikan rencana-rencana yang sudah ia buat dengan Risa. Termasuk mengangkut barang-barang Risa dari apartemennya dengan Tania dan apa yang akan ia atau mereka lakukan saat libur Tahun Baru.

Zaid hanya memerlukan waktu lima belas menit untuk mandi. Sambil mengeringkan rabut menggunakan handuk, Zaid keluar dari kamar mandi. Hal pertama yang dilihatnya adalah Risa sudah tertidur meringkuk di sofa.

"Ya ampun," Zaid melempar handuknya dan segera menghampiri Risa. "Risa, bangun. Jangan tidur di sofa,"

Risa tampak tidak mendengar. Ia terus tidur. Sepertinya sangat kelelahan. Zaid menggeleng. Dengan tangan yang terlatih berkat fitness seminggu tiga kali, Zaid mengangkat tubuh Risa dengan mudah. Memindahkannya untuk tidur di tempat tidur. Setelah itu menyelimutinya hingga Risa tertutupi dengan sempurna.

The Liars - Trilogi Zaid Risa 1 - END (WATTPAD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang