We choose to love, we do not choose to cease loving.
Driana baru bisa menemani Risa ke kantor PTV hari Minggu. Bersamaan dengan jadwal Leandro mempersiapkan siaran LIVE untuk hari Senin. Sepagian di hari Minggu, Risa dan Tania mengobrak-abrik lemari pakaian Risa. Mencari setelan yang pas untuk menemui seorang news anchor ternama bernama Zaid Sudharma.
"Ini bajunya gimana?" Risa menempelkan sebuah kemeja tanpa lengan berwarna ungu muda.
"Jangan. Terlalu santai. Lo bukan mau ke mall bareng gue," bantah Tania. Dia mengambil jumpsuit rok berwarna coklat. "Coba ini,"
"Ini lebih kayak mau main, nyet," kata Risa. Tak perlu repot-repot mencoba dan langsung melemparkan baju itu ke tempat tidur. "Ini deh,"
Kali ini Risa mencoba sebuah ruffle top berwarna abu-abu. Lengannya panjang berbentuk terompet. Sedikit berlubang di bagian pundak dan ada tumpukan di bagian dada. Untuk celananya dia mengambil skinny jeans berwarna hitam.
"Bagus sih. Simpel tapi chic, lo juga keliatan seksi tapi gak norak," Tania menyetujui. "Sepatunya lo mau pake apa?"
"Menurut lo apa? Gue mau pake heels apa flat?"
"Gue sih ga mengusulkan heels ya. Lo kayak mau ngantor. Kalau flat juga terlalu biasa. Lo ada sepatu sandal bertali itu? Yang semi gladiator shoes tapi ada haknya?"
"Ada tuh di luar," ujar Risa.
Tania keluar kamar Risa dan melihat ke rak sepatu. Tak lama kemudian Tania kembali.
"Oke. Itu aja. Tasnya pake apa? Rambut lo diapain?"
"Tas gue pake yang ini," Risa mengacungkan jelly bag yang senada dengan bajunya. "Rambutnya gue iket aja gimana?"
"Ikat ekor kuda tapi gak usah yang rapi banget. Agak messy gitu. Kita sodorkan sosok cantik menantang tapi cool dari seorang Padmiarisa Kinanti," Tania mengangkat kedua tangannya.
"Here comes the supermodel, Risa Kinanti!" Risa berseru sendiri, mempersilakan dirinya berjalan seperti di atas catwalk. Setelah itu dia dan Tania sama-sama tertawa.
Mereka lanjut mempersiapkan penampilan Risa. Memastikan penampilan Risa terlihat cantik dan pantas untuk menemui orang yang sering muncul di TV.
"Lipstick lo mau pake warna apa?" Tania melongok ke rak lipstick milik Risa. Risa ini penggila lipstick. Dia punya semua warna, pink, coklat, merah, ungu, orange, bahkan ada warna hijau dan biru yang dia beli karena iseng. Merk local seperti Purbasari, Mirabella, Sari Ayu, sampai merk luar seperti Meet Matte Hughes, Lime Crime, NYX, Maybelline, Dior, Chanel dan lain sebagainya. Setelah koleksinya berjumlah 50 lebih, tetap saja dia merasa ada yang kurang dan selalu berbinar setiap melihat warna baru.
"Ini," Risa mengacungkan lipstick Make Over Matte berwarna merah bata.
"Jangan. Cowok belum tentu cocok liat cewek degan lipstick warna gelap. Apalagi lo mau ketemu dia sore menjelang malam. Hmm," Tania melongok ke deretan lipstick milik Risa. Membuka tutupnya satu per satu. "Ini aja."
Tania mengangsurkan sebuah lipstick Kiko berwarna pink.
"Pink?" Risa mengernyit.
"Pink. Kesannya manis dan minta dicium," Tania mengangguk mantap.
"Gila lo," Risa mencibir. "Baru ketemu pertama udah minta dicium aja,"
Tania terbahak. "Kali aja dia kena sindrom falling in love for the first sight,"
"Gue aamiin-in gak doa lo?" lirik Risa sambil memulas bibirnya.
"Iya dong,"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Liars - Trilogi Zaid Risa 1 - END (WATTPAD)
ChickLitZaid adalah seorang public figure yang cukup dikenal di ibukota. Sedangkan Risa hanyalah karyawan swasta biasa yang lama kelamaan jatuh cinta kepada sosok Zaid. Zaid yang mulanya terasa begitu jauh namun lama kelamaan dekat dengan dirinya layaknya s...