3. Ali Ibrahim Rasyid

58.2K 3K 25
                                    

" Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian dan juga terhadap kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian." (HR.muslim)

Happy Reading

****

Ali ibrahim rasyid. seorang mahasiswa berumur dua puluh lima tahun yang mengambil jurusan pendidikan islam Dan akan segera mendapat gelar S2. Ali sendiri anak tunggal dari ibrahim Rasyid dan Siti Maryam.

kebetulan Orang tuanya adalah salah satu tokoh Masyarakat di bandung, Ayah Ali seorang ustadz yang terkenal,.Sedangkan Bundanya adalah seorang Ustadzah yang biasa mengisi acara pengajian di sekitar perumahan kompleknya. Walaupun Ali Anak tunggal Tapi itu tidak membuat Ali menjadi anak yang manja, Ayahnya slalu mengajarkan bagaimana hidup sederhana.

Ali memiliki fisik yang bisa di kategorikan sempurna, badannya yang tegap, hidungnya yang mancung, rahangnya yang tegas, dan bibirnya yang tipis mampu membuat wanita langsung tertarik saat melihatnya. Belum lagi raut wajahnya yang terkesan cuek dan datar menambah nilai plus tertersendiri bagi Ali.

Selain memiliki wajah yang tampan Ali juga memiliki sebuah cafe yang sudah cukup terkenal di kota bandung ini, cafe ini Dia dirikan bersama sahabatnya yang bernama Jidan. dan cafe mereka berdua di beri nama cafe Aldan yang tak lain singkatan dari nama mereka yaitu Ali dan Jidan. Dan alhamdulillah cafe mereka sudah memiliki beberapa cabang walaupun cafe ini baru di rintis sektitar
dua tahun.

Sebuah Mobil berhenti di rumah yang cukup lumayan besar, dengan Nuansa serba putih yang memberikan kesan mewah pada rumah tersebut. Belum lagi beberapa pepohonan yang memang sengaja di tanam sebagai hiasan agar rumah ini terkesan lebih Asli, membuat siapa saja bisa di pastikan betah berlama-lama di sini.

setelah Memakirkan Mobilnya  Ali langsung Memasuki rumah dengan keadaan raut muka yang lelah, tugasnya yang menumpuk di kampus karna memang dirinya harus menyusun thesis. belum lagi tadi saat dirinya harus bertemu dengan wanita aneh itu. Menambah tingkat lelah Ali hari ini.

"Assalamualaikum Yah." Ucap Ali dan langsung mencium tangan Ayahnya yang sedang membaca buku agamanya di ruang keluarga. Ibrahim menutup bukunya, dan menepuk-nepuk sopa mengisyaratkan agar Ali duduk di sampingnya. "Walaikumsallam kamu udah pulang A.?" tanya Ibrahim.

Ali memang di panggil dengan sebutan 'Aa' oleh kedua orang tuanya, awalnya itu hanya panggilan sewaktu Ia kecil. tapi, sampai sekarang orang tuanya masih menyebutnya dengan panggilan seperti itu.

Ali pun tak mempermasalahkan Jika dirinya harus di panggil Aa, karna menurut Ali itu adalah panggilan kesayangan dari Ayah dan juga Bundanya. Dan Ali suka itu.

Ali akhirnya duduk di samping ibrahim.
"udah Yah." jawab Ali

"Kamu kenapa A sehatkan.?" tanya Ibrahim sambil meletakan punggung tangannya ke dahi Ali, bukannya apa, Ibrahim melihat wajah putranya ini sedikit pucat.

"Alhamdulillah Aa sehat kok Yah, Aa masuk ke kamar dulu yah, cape." jawab Ali, Ibrahim pun tersenyum dan mengangguk, lepas itu Ali langsung pergi menuju kamarnya yang ada di lantai atas.

Setelah sampai di ruangan bernuansa hitam putih, ruangan yang tak lain adalah kamarnya sendiri. Kamar yang tidak terlalu luas karna memang ini kemauannya, Ali langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya yang sudah terasa lengket. Setelah 15 menit Ali keluar dengan rambut yang masih basah, juga handuk kecil yang melingkar di pundaknya.

Lepas itu ia berjalan menuju lemari pakaiannya berniat mengambil pakaian santainya. Ali lebih memilih kaos hitam lengan panjang dan celana jeansnya, lepas itu Ali langsung merebahkan dirinya ke ranjangnya. Lelah sekali rasanya padahal biasanya tak seperti ini? Apa karna tadi dia bertemu dengan wanita aneh itu?

Kekasih idaman (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang