19. Tempat pendidikan Qur'an

41.7K 2.4K 47
                                    

Sebuah pertemuan akan memberikan dua hal. pelajaran hidup atau bahkan teman hidup, Karena hanya Allah lah yang tau rencana apa yang Dia susun untuk semua Insanya di muka bumi.

Ruaifghg

Happy Reading

***
Ali tiba di depan pintu apartementnya dengan perasaan gugup, dia sama sekali tidak bisa membayangkan kalau Aisyah tau novelnya tidak akan pernah kembali lagi.

Lalu apa yang harus Ali sekarang?

Akhirnya setelah cukup lama mematung
di depan pintu, Ali menekan password apartementnya dan berjalan masuk ke dalam. Di sana dia melihat Aisyah yang tengah tertidur pulas di atas sofa, Tv yang ada di depannya masih menyala dan bisa Ali tebak Aisyah pasti ketiduran saat melihat Televisi.

Ali membua nafas lega setidaknya saat ini dirinya terbebas dari pertanyaan Aisyah.
Ali mengambil selimut di dalam kamar setelah itu Ali langsung menyelimuti tubuh Aisyah, bukannya apa dia hanya tidak
mau Aisyah terbangun dan tiba-tiba saja menanyakan novelnya, kan bahaya!

Setelah itu Ali berjalan ke arah dapur lalu
Ia membuka kulkas dan mengambil sebotol Air dingin menuangnye ke gelas dan menenggaknya hingga tandas.

Ali masih berfikir bagaimana cara Dia menjelaskan kalau novel yang sudah Ali sumbangkan tidak bisa di ambil kembali.
Sungguh kalau begini mau tidak mau Ali harus mengerjakan tugas Aisyah selama satu bulan penuh.

Nasib.

"Ekhem." Deheman dari Aisyah langsung mengembalikan kesadaran Ali, di lihatnya Aisyah yang sudah ada di sampingnya dengan melihat kedua tangannya di dada.

Mata bulatnya memmperhatikkan Ali dari atas sampai kebawah, dan itu sukses membuat Ali merasa tambah gugup.

"Aisyah? Sejak kapan kamu di situ.?" Tanya Ali, bukankah tadi Aisyah sedang tertidur di atas sofa

"Lima menit yang lalu, kenapa emangnya? Nggak boleh Aku di sini.?"

"Bukan nggak boleh, Tapi bukannya tadi Kamu lagi tidur."

"Dan sekarang Aku udah bangun. tapi, tunggu kok tadi aku di tutupin pake selimut sih? Seingetku tadi Aku teh nggak pake semilut deh. Wah jangan-jangan kamu yah yang udah nyelimutin aku.?"

Ali memutar bola matanya malas "Kalau bukan Saya siapa lagi? Mau setan yang nyelimutin kamu.?"

"Ih nggak lucu bercandanya."

"Saya emang lagi nggak ngelawak Syah."

"Bodo. OH YA NOVEL AKU MANA.?" Tanya Aisyah sambil berteriak saat ingat novelnya belum juga kembali

Mampus.

Kenapa Aisyah harus mengingatnya segala sih, Harus jawab apa dia sekarang?

"Anu itu_ novel_Itu.."

"Aih kamu teh ngomong apa sih? Mana novel Aku.?"

"Novel kamu nggak bisa balik lagi Syah.?" Cicit Ali

"WHAT? KOK BISA SIH.?"

"Syah nggak usah teriak juga, malu kalau sampe ada yang denger."

"Bodo amat, kenapa novel Aku nggak bisa di balikkin.?"

"Novelnya udah di kasih anak jalanan Syah, jadi nggak bisa di balikin lagi." Jelas Ali

Mata Aisyah langsung mengeluarkan cairan bening, sungguh sekarang novel kesayangannya benar-benar sudah hilang.
Novel yang sudah menemaninya sekian tahun dan sekarang novel itu sudah berpindah tangan entah ke siapa. Dan ini semua gara-gara manusia menyebalkan itu

Kekasih idaman (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang