Takdir apa yang sebenarnya slalu mempertemukan kita.?
Aisyah putri.
*****Aisyah saat ini sedang sibuk memakai hijab berwarna pink yang panjangnya hampir menutupi sebagian tubuh kecilnya, dia memadukannya dengan gamis yang berwarna serupa dan itu sukses menambahkan aurah cantik yang ada pada dirinya. Lepas itu Aisyah memakai bedak baby dan sedikit liptin agar bibirnya tidak terlihat pucat.
Setelah di rasa penampilannya sudah oke Aisyah langsung keluar dari kamarnya dan tak lupa dia membawa tas kecil yang hanya berisikan dompet dan ponselnya. Yah, dia memang berencana untuk ke toko buku hari ini apalagi kalau bukan untuk mencari buku yang dia butuhkan untuk mengerjakan tugas dari pak joni.
Akibat ulah pria menyebalkan itu kemarin Aisyah harus kena hukuman di kelasnya karna tidak mengerjakan tugas pak joni, dan parahnya lagi pak joni memberikan tugas dua kali lipat lebih banyak di banding tugas sebelumnya, oh Ya Allah bolehkan Aisyah mengutuk pria itu?
Dia menghembuskan nafas gusar, rasanya kalau mengingat kejadian di perpustakaan kemarin membuat amarahnya seketika naik. Tidak mau ambil pusing Aisyah langsung berjalan menuju ruang tamu, di sana sudah ada Alif yang tengah duduk di sofa wajahnya di tekuk dan mulutnya terus saja berkomat kamit entahlah apa yang sedang di ucapkan oleh adiknya yang satu ini.
Aisyah yang melihat itu hanya cekikian dan dia langsung memeluk Alif dari samping. Alif sempat kaget karna Aisyah yang memeluknya tiba-tiba tapi tak lama kemudian alif langsung membuang muka Aisyah. " Aduh adek kakak yang kasep ini teh kenapa kok cemberut gituh.?" Tanya Aisyah sambil mencolek-colek dagu Alif dengan tangannya.
Alif tidak menjawab malah langsung membalikkan badan dan membelakangi Aisyah.
"Kamu teh marah sama kakak yah dek.?"
"Mikir aja sendiri kak." Jawab Alif sinis, oh ayolah siapa coba yang tak marah jika berada di posisi Alif, dia sudah menunggu kakaknya ini lebih dari satu jam dan sekarang kakaknya ini berlagak seperti tidak mempunyai dosa.
"Iyah kakak minta maaf, kakak tau kakak lama. Makanya kamu marah kan sama kakak.?" Jawab Aisyah
"Gak ada kata maaf buat kakak.!"
"Astagfirullah dek, Allah aja Maha pemaaf masa kamu sebagai hamba_Nya gak mau memaafkan kakak."
Alif membuang nafas gusar dia berbalik menghadap kakaknya. "Abisnya kakak lama banget, Alif nunggu udah lebih dari satu jam tau nggak.?"
"Iyah kakak teh sadar kalau kakak lama makanya kakak minta maaf."
"Bagus kalau sadar."
"Maafin yah adik kakak yang kasep." Unjar Aisyah kali ini dengan tatapan memohon.
"Maafin jangan.?"
"Maafiin atuh."
"Oke karna Alif baik hati dan tidak sombong plus rajin menabung di tambah ganteng, Alif maafin kakak."
Mata Aisyah berbinar mendengar ucapan Alif, walaupun dirinya sedikit mual karna mendengar tingkat kepedean adiknya itu yang di atas
rata-rata."Muji diri sendiri banget pak." Sindir Aisyah.
"Muji diri sendiri itu hak segala bangsa kak, jadi jangan protes, eeiiissttt tapi ada syaratnya supaya Alif bener-bener maafin kakak."
"Masa pake syarat."
"Mau di maafin gak.?"
"Iyah deh, apa syaratnya." Tanya Aisyah dengan nada pasrah. Sudah pasti adiknya ini meminta tidak-tidak
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih idaman (TELAH TERBIT)
SpiritualCerita ini sudah di terbitkan, untuk kalian yang ingin pesan bisa langsung pesan di Ig @millenium_publiser atau di shopiee dan tokopedia, dengan nama toko millenium store terimakasih. # Rank 1 dalam spiritual (10-11-2017). Bagaimana rasanya jika kal...