7. Di jodohkan II

44.6K 2.6K 25
                                    

Hanya bisa percaya mungkin ini yang terbaik

Ali ibrahim.

Happy Reading

***

ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR

Suara azan berkumandang dari masjid. segera Ali bergegas untuk pergi ke masjid untuk menunaikan sholat subuh berjamaah bersama Sang Ayah. Sedangkan bundanya maryam memilih Sholat di rumah bersama para pembantunya, karna sebaik-baiknya Masjid untuk seorang wanita Yaitu Rumahnya Sendiri.

Jam 06:00 pagi Ali dan ibrahim pun Sudah sampai di rumah, Ali memilih untuk langsung masuk ke kamar Mengganti baju. Sedangkan Ibrahim kini duduk di teras Rumah sambil Membaca koran pagi

Di dapur Maryam sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya itu. Setalah Pekerjaannya selesai dia langsung Memanggil Ali dan Suaminya untuk sarapan bersama.

"A gimana kuliah kamu lancar ?" Tanya Ibrahim di sela-sela Sarapan Mereka

"Alhamdulillah lancar Yah. walaupun banyak tugas sih." Keluhnya

"yah itu mah wajar." Ucap Maryam sedangkan Ali hanya tersenyum kikuk

"Oh iyah A, Bunda teh Mau ngomong." Unjar Maryam

Ali yang tengah Makan pun akhirnya mendongak untuk fokus ke Ucapan Maryam." ngomong apa bun. yang semalam?" Tanya Ali, karna Seingatnya semalam bundanya akan berbicara sesuatu, Tapi tidak jadi

"iyah A, jadi gini... Bunda sama Ayah udah rencanain buat jodohin kamu sama anaknya temen bunda."

Mendengar itu reflek Ali Langsung terkejut dengan Mata yang sudah bulat sempurna, di jodohkan yang benar saja!

"Bunda serius.?" tanya Ali yang Masih sedikit terkejut

"Emang kamu pikir Bunda teh bercanda gituh.?"

"Yah nggak Bun, maksud Aa. bukannya anak-anak temen Bunda udah pada nikah.?" Kata Ali, karna dia sendiri pun sudah tau kalau sebagian anak teman bundanya itu sudah banyak yang menikah

"Iiihhh dia itu temen Bunda pas pesantren dulu tau A, dan bunda teh ketemu sama dia di masjid at-taqwa. Pas bunda teh lagi ngisi acara pengajian." Jelas maryam

"Gimana kamu mau gak.?" Maryam Mengulang Pertanyaannya

Ali terdiam, Untuk menikah sebenarnya sudah menjadi keinginannya sejak beberapa tahun belakangan ini, mengingat teman-Temannya yang sebagian besar telah menikah. Tapi karna kini Dirinya yang sudah sibuk dengan urusan kuliah dan cafe Aldan membuat dirinya masih belum menikah hingga saat ini.

"Hmm Yaudah Bun, Lagian umur Aa kan udah 25, Jadi Aa rasa Aa sudah pantas untuk membina rumah tangga." Ucapnya mantap sambil menatap kedua mata ayah dan bundanya itu.

"Aa teh serius.?" Tanya maryam, kini wajahnya sudah berbinar-binar karna mendengar persetujuan dari Ali.

"Iyah bunda. Aa serius."

"Ya Allah akhirnya bunda teh bentar lagi nimang cucu."

Melihat istrinya yang sangat bahagia membuat Ibrahim hanya tersenyum, mungkin istrinya ini memang tidak sabar ingin menimang cucu padahal Anaknya saja belum menikah

Kekasih idaman (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang