18. Novel

39.6K 2.5K 78
                                    

Kapan sifat nyebelinnya ilang?

Aisyah putri.

Happy Reading

***

"Li novel Aku teh mana.?" Tanya Aisyah sambil mengobrak-abri rak buku yang
ada di kamarnya, seingatnya Aisyah menyimpan novelnya itu di sini tapi sekarang tidak ada. Aisyah sendiri sudah mencarinya di tas yang biasa ia pakai saat pergi ke kampus tapi hasilnya juga sama. Di dalam lemari pun demikian.

Masalahnya itu adalah novel kesayangannya, novel yang pertama
kali Aisyah punya. Aisyah sampai rela meyisihkan uang saku sekolahnya
dulu hanya untuk membeli Novel itu.
memang sudah puluhan kali Aisyah Membaca ulang novelnya dan Aisyah
Tidak pernah bosan membaca Novelnya itu.

Novel yang mengisahkan perjuangan seorang Ikhwan untuk dapat menikahi Akhwat pujaannya, Novel yang mengajarkan dirinya betapa Besarnya kuasa Allah Sang Maha cinta. Novel
yang mengajarkannya apa artinya sebuah perjuangan, novel yang membuat Aisyah ber angan-angan agar Nanti dirinya dapat menikah dengan orang yang sangat mencintainya setalah Allah dan RosullNya.

Tapi angan-angan itu sirna saat faktanya sekarang Aisyah malah menikah dengan  Ali, si manusia menyebalkan itu.

"Saya sumbangin." Kata Ali, sambil mengerjakan setumpuk tugas di atas ranjangnya..

Mendengar jawaban Ali itu Aisyah
langsung mentapnya dengan tatapan yang tak bisa di percaya, bagaimana bisa Ali menyumbangkan novelnya tanpa sepengetahuan dirinya terlebih dahulu?

"KO BISA SIH LI, ITU NOVEL KESAYANGAN AKU." Teriak Aisyah, masa bodo jika penghuni apartement yang lain mendengar, Toh dia sudah kesal dengan
Ali sekarang.

"Aduh syah gak usah teriak juga kali, kuping Saya bisa budek nih lama-lama." Keluh Ali sambil mengusap-ngusap telinganya yang sakit akibat teriakan Aisyah tadi.

"Biarin. Lagian kamu kenapa coba novel Aku kamu sumbangin?"

"Tuh novel udah jelek banget kali, Saya pikir kamu udah gak baca yah jadi saya sumbangin aja." Jelas Ali, beberapa hari lalu Ali memang menemukan novel yang Aisyah maksud di atas kasur.

Ali pikir novel itu sudah tak Aisyah baca karna sungguh novel itu sudah sangat buruk, mulai dari covernya yang sudah rusak, kertasnya yang sudah  bolong-bolong. Dan aromanya yang aneh membuat Ali ingin muntah saat itu juga, sampai-sampai Ali berencana untuk membuang novel itu ke tong sampah.

Tapi, seketika dia ingat kalau dikampusnyaa sedang ada acara penggalangan buku untuk anak jalanan. dari pada mubazir Ali pikir lebih baik
novel itu di sumbangkan Saja, dan kemarin Ali menyumbangkan novel itu saat dirinya berada di kampus, dan sungguh Ali sama sekali tidak tau kalau Aisyah masih membaca novel itu.

"Kata siapa udah jelek, Orang masih bagus kok." Bela Aisyah, Jujur Aisyah sangat tidak suka jika novel kesayangannya itu ada yang menghina walaupun memang kenyataannya seperti itu.

"Anak kecil juga tau Syah kalau novel itu udah jelek. cover depannya aja udah gak jelas, terus mulai robek-robek kertasnya. Dan satu lagi novelnya juga udah bau." Kata Ali

"Iiihhhh Ali gak bau tau...itu novel emang kaya gitu aromanya, kan udah lama."

"Sama aja Syah menurut saya udah bau, dan aromanya bener-bener gak enak."

Aisyah memincingkan matanya.
"Oh atau jangan-jangan kamu teh mau bales dendam kan.?" Tuduh Aisyah

"Astagfirullah, bales dendam apa.?"

"Kemarin-kemarin kan sweater teman kamu yang namaya ji_aji_ji.."

"Jidan Syah." Ralat Ali

"Nah iyah, si Jidan-jidan itu, dia kan sweaternya hilang gara-gara kecerobohan kamu. Terus pasti kamu sekarang mau bales dendam kan dengan nyumbangin novel Aku? Iyah kan.?"

Kekasih idaman (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang