Berasa balik ke zaman siti nurbaya
Aisyah putri.
Happy Reading.
***
"Syah? Kamu teh mau nggak kalau Umi jodohin sama anaknya temen Umi.?" Tanya Putri dengan Hati-Hati
"Uhuk-uhuk." Aisyah yang sedang meminum air putihnya pun otomatis langusung tersedak mendengar ucapan Uminya itu. Apa tadi kupingnya tidak salah mendengar? Di jodohkan? Oh ayolah ini
bukan Zaman Siti nurbaya kan? Kenapa harus ada acara perjodohan segala coba?Tapi, jauh di dalam lubuk hatinya Aisyah memang ada niatan untuk menikah di usianya yang sekarang ini. di satu sisi dia hanya takut..takut kejadian beberapa tahun yang lalu kembali terjadi, kejadian yang mampu membuat luka di hatinya mengaga sampai sekarang.
"Ya allah Syah, makanya kalo minum teh baca bismillah dulu. jadi keselek kan." Ucap Putri sambil menepuk halus punggung Aisyah.
"Aisyah itu keselek bukan karna gak baca bismillah tau Mi." Belanya
"Lah terus?."
"Aisyah kaget aja denger Umi mau jodohin Aisyah." jawab Aisyah yang kini sudah duduk di meja makan.
"Kok kaget sih? Emang kamu gak mau menikah.?"
"Mau lah mi. Aisyah juga kan pengen kaya temen-temen Aisyah yang lain." Unjarnya, teman-teman Aisyah memang rata-rata sudah menikah muda, mungkin hanya beberapa saja yang belum. termasuk Aisyah.
"Ahamdulillah, yaudah kalo kamu emang mau, nanti Umi bilang sama temen Umi." kini nada suara putri sudah berubah menjadi sangat ceria, saat mengetahui kalau Aisyah Mau menerima perjodohan ini.
"Tapi Aisyah teh takut, kalau kejadian beberapa tahun silam__."
"Shuuutt..nggak boleh ngomong gituh ah, yang penting Kamu teh yakin kalau jodoh kamu lebih baik dan nggak akan kaya si berokokok itu." Kata putri sambil membawa Aisyah kedalam dekapannya. Putri tau kalau anaknya ini pasti sedikit trauma dengan kejadian beberapa tahun silam.
"Aamiin."
"Umi mau anak Umi ini teh dapet yang terbaik, dan Umi teh yakin anaknya temen Umi itu adalah yang terbaik buat Kamu."
"Iyah Mi, Aisyah percaya sama Umi. Oh iyah emang temen Umi namanya siapa.?"
"Namanya Maryam Syah. dia temen Umi pas pesantren dulu." jelas putri
"Oh, nama Anaknya?"
"Umi lupa Syah, kayanya sih teh Ib_ibrahim."
"Hmm nama yang bagus." ucap aisyah
"Yah Alhamdulillah, Umi seneng banget Syahh karna kamu mau di jodohkan dengan temennya anak Umi. Umi Sempet mikir Kamu nggak mau loh."ucap putri sambil memeluk Aisyah
Aisyah mendongak menatap Uminya yang suda berlinang air mata. Aisyah mengapus air mata uminya dengan jari nya dan tersenyum padanya. "Umi... Aisyah percaya kok sama Umi. Aisyah percaya kalo ini yang terbaik buat Aisyah jadi kenapa Aisyah harus gak mau." Kata Aisyah
"Makasih yah Nak."
"Untuk apa bidadari Aisyah.?"
"Karna Kamu teh sudah mau percaya sama Umi."
"Aiihh umi ini apa sih, udah jadi kewajiban Aisyah buat percaya sama Umi. Jadi Umi teh nggak perlu bilang makasih."
"Yaudah Aisyah juga mau masuk ke kamar yah Mi." Pamit Aisyah dan langsung beranjak pergi ke Kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih idaman (TELAH TERBIT)
SpiritualCerita ini sudah di terbitkan, untuk kalian yang ingin pesan bisa langsung pesan di Ig @millenium_publiser atau di shopiee dan tokopedia, dengan nama toko millenium store terimakasih. # Rank 1 dalam spiritual (10-11-2017). Bagaimana rasanya jika kal...