20. Izam

39.2K 2.4K 28
                                    

Di saat saya mengucapkan Ijab qobul dengan Abi Mu, di saat itu juga saya bersedia untuk memikul dosa-dosamu. Di saat itu juga segala yang berhubungan dengamu adalah tanggung jawab saya. Dan di saat itu juga saya berhadap bahwa kaulah yang akan menjadi bidadari syurga saya.

Ali ibrahim

Happy Reading

***

"Teh Aisyah.?" Suara yang melengking memanggil nama Aisyah.

sontak Aisyah, Rani dan khadijah pun menengok untuk melihat siapa yang menanggil Aisyah. Dan terlihat Anak kecil yang sedang berlari Sambil membawa jus a'ma di tangannya, Anak kecil itu terlihat Sangat bahagia melihat kedatangan Aisyah.

Aisyah tersenyum setelah mengetahui Siapa pemilik suara melengking itu, Dia adalah Izam. bocah berumur lima Tahun yang sudah sangat akrab sekali Dengan Aisyah. Kulitnya yang putih, matanya yang besar dan di tambah dengan bulu mata yang lentik secara Alami membuat Izam banyak di sukai semua orang.

Belum lagi dengan pipinya yang chubby sehingga membuat orang yang melihatnya akan langsung menggembil kedua pipinya. Dulu sewaktu Aisyah masih sering berkunjung ke sini Izam sering sekali Meminta di ajarkan membaca iqro dengan Aisyah.

Hingga membuat keduanya sangat akrab. Bahkan Aisyah sendiri sudah menganggap Izam sebagai adiknya.

Izam adalah anak yatim piatu yang sekarang tinggal di TPQ ini, Izam kecil di titipkan di TPQ ini karna sanak saudaranya tidak ada yang mau mengurus Izam. Dan jadilah Izam tubuh besar di sini.

Walaupun begitu in syaa Allah Izam tidak pernah merasa kekurangan akan kasih sayang, Karna Khadijah sendiri sudah menganggap Izam itu sebagai anaknya.

Izam memasuki mushollah dengan nafas yang masih terengah-engah "Ya Allah Izam kenapa lari-larian si? jadi ngos-ngossan gini kan." Tegur Khadijah

Sedangkan Izam hanya tersenyum sambil berusaha mengatur kembali nafasnya

"Afwan Umi abis Zam tadi seneng pas liat teh Isyah ke sini." ucap Izam

Izam sendiri memang masih belum terlalu lancar berbicara bahkan Dia menyebut Dirinya sendiri dengan sebutan Zam, bukan Izam. oh iyah Izam memang memanggil Khadijah dengan sebutan
'Umi'.

Dan itu sudah menjadi ketentuan TPQ ini untuk memanggil setiap gurunya dengan sebutan Umi dan untuk laki-laki mereka memanggilnya Dengan panggilan Abi.

"Tapi sekarang Izam jadi cape kan?"
Omel khadijah

"Hehehe gak kok Mi, zam kan uat." Ucap Izam sambil mengangkat tangan kirinya bak orang dewasa yang sedang menunjukkan ototnya.

Khadijah tersenyum melihat tingkah Izam "iyah deh iyah, Izam orang yang kuat." Kata khadijah

"Iyah dong."

Lepas itu Izam langsung memeluk Aisyah Yang sedari tadi hanya tersenyum sambil memperhatikan ucapannya dengan khadijah.

"uhuk uhuk dan jangan kenceng-kenceng atuh Zam meluknya, teteh gak bisa nafas ini." Keluh Aisyah yang sedikit sesak akibat Izam yang memeluknya terlalu erat.

Izam melepaskan pelukannya dengan sangat terpaksa dan langsung memajukan bibirnya tanda ia marah

"Eh kok kamu cemberut sih sayang." Ucap Aisyah yang melihat ekpresi Izam yang berubah menjadi jutek

"Abis teh Isyah gak mau zam eluk."
Rajuknya

"Bukan gitu sayang. Tadi kamu meluk tetehnya kenceng banget, jadi teteh nggak bisa nafas. bukannya gak mau di peluk sama kamu." jelas Aisyah sambil mencubit Kedua pipi Izam yang chubby

Kekasih idaman (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang