Dari sekian banyak cewek di Muka bumi ini. Kenapa kamu yang harus saya nikahi?
Ali Ibrahim.
Happy Reading
***
Aisyah kini tengah ada di kamarnya Dia duduk di pinggir ranjangnya, sungguh.
Hari ini kegugupannya bertambah seratuz derajat, Bagaimana tidak. hari ini, adalah hari pernikahannya bersama manusia menyebalkan itu, ralat. Maksudnya
adalah Ali.Keringat dingin terus saja menjalar di sekujur tubuhnya, untung saja make up nya tidak luntur karna itu. Aisyah kini menggunakan kebaya berwarna putih dengan kerudung berwarna senada di tambah hiasan yang ada di kepalanya membuat Aisyah bak seorang putri.
Pikirannya terus saja menjalar kemana-mana bagaimana jika Ali tidak lancar mengucapkan ijab qobulnya.?
Tiba-tiba ada sebah tangan yang menepuk pelan pundak Aisyah, Aisyah menoleh dan mendapati Putri yang tengah duduk di sampingnya sambil tersenyum. Sungguh Putri sendiri tidak menyangka waktu datang secepat ini, perasaan baru kemarin Putri mengandung dan melahirkan Aisyah
Perasaan baru kemarin Putri mengganti popok Aisyah, mengantarkan Aisyah untuk masuk ke sekolah dasar, dan sekarang tak terasa anaknya ini sudah besar. Bahkan hari ini dia akan menikah, Ya Allah dalam hati dia sungguh bahagia karna Aisyah yang akan menikah. Tapi di sisi lain
dirinya masih belum siap melepas anak kesayangannya ini.Mungkin nanti Putri tidak akan mengetuk pintu kamar Aisyah hanya untuk memastikan Aisyah sudah bangun atau belum, tidak akan ada lagi Aisyah yang manja. Ah...rasanya sesak memikirkan itu semua.
"Syah.?" Panggil putri
"Iyah Mi."
"Kamu teh kenapa.? Kok Umi perhatiin kamu gelisah gituh.?"
"Gak apa-apa kok Mi, Aisyah cuma takut kalau Ali gak lancar ngucapin i_."
"Hust, gak boleh ngomong gituh atuh Syah. Inget omongan itu teh doa! Kamu mau kalau sampe Ali gak lancar ngucapin ijab qobulnya." Kata putri
"Yah.. engga atuh Mi."
"Makanya kamu teh banyak-banyak berdoa semoga Ali teh ngucapin ijab qobulnya lancar."
"Aamiin allahumma aamiin Mi."
Tiba-tiba saja suara Ali terdengar
"Saya terima nikah dan kawinnya Aisyah Putri Ardila binti Karim Abdullah dengan mas kawin seperangkat alat Sholat di bayar Tunai." Ucap Ali dengan lantang dan satu kali tarikan nafas
"Bagaimana para saksi, sah.?" Tanya Karim sebagai wali
"Sah."
"Sah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih idaman (TELAH TERBIT)
SpiritualCerita ini sudah di terbitkan, untuk kalian yang ingin pesan bisa langsung pesan di Ig @millenium_publiser atau di shopiee dan tokopedia, dengan nama toko millenium store terimakasih. # Rank 1 dalam spiritual (10-11-2017). Bagaimana rasanya jika kal...