Chapter 17

1.5K 150 4
                                    


__ooOOOOoo__

==Author Side==

Sinar mentari memasuki celah setiap ruangan, ini pagi yang cukup sejuk karna salju kemarin baru saja turun. Seorang Namja terlihat masih menutup matanya sembari duduk di depan sebuah pintu, Namja bertubuh mungil itu menutup mata dengan butiran bening yang mengering di pipinya. Dia - Byun Baekhyun - tertidur di depan pintu Namdongsaeng yang ia rindukan tanpa tau jika Namdongsaengnya - Byun Taehyung - berada dibalik pintu dengan keadaan yang mengkhawatirkan. Baekhyun mulai membuka mata saat sadar sorot matahari sedikit menyentuh tubuhnya, ia langsung bangkit dan berusaha untuk menenangkan diri yang sebenarnya memiliki perasaan kalut.

'ini sudah pagi, dan kau tak pulang Taehyung. Apa kau ingin menunjukkan semuanya dihadapan Appa dan Eomma?'

Baekhyun mulai menuruni anak tangga, ia mulai masuk ke dalam kamar dan membersihkan sisa airmata yang mengering di kedua pipi dan sudut mata yang membuatnya sedikit sakit. Baekhyun mulai beranjak ke dapur, walau dengan keadaan yang benar-benar kalut, Baekhyun mencoba mengukir senyum saat melihat Appa dan Eommanya ternyata sudah pulang dan beraktivitas seperti biasa di hari minggu. Sang Eomma menyambut Baekhyun dengan senyuman pagi serta aroma masakan sederhana, sedangkan sang Appa hanya duduk menikmati segelas coffee dan cookiesnya.

"Pagi Appa, Eomma" sapa Baekhyun pelan.

"Pagi Baekhyun-ie, Kajja duduk bersama Appamu sana. Eomma siapkan ini dulu ne" Ucap sang Eomma tersenyum. "ah ya, jangan lupa panggil Taehyung agar kita sarapan bersama"

"Taehyung?" Baekhyun mengerutkan dahi mendengar nama Namdongsaengnya, bagaimana bisa ia memanggil Taehyung sedangkan ia semalaman tidur di depan pintu?

"Ne, siapa lagi Baekhyun-ie?" ucap sang Eomma tersenyum, Baekhyun menarik nafas dalam. Seketika ia melirik ke arah jam dinding yang bertengger di dapur, Baekhyun memjamkan mata dan mengingat kebiasaan Taehyung yang datang untuk mengambil segelas air. Namun, apa itu berlaku untuk pagi ini? 'itu tak mungkin' lirih Baekhyun, namun..

"Taehyung-ie, kau sudah bangun?" ucap sang Appa yang sedari tadi diam dan sontak membuat Baekhyun terlonjak kaget.

Tepat di depan Baekhyun, Taehyung berdiri dengan celana pendek, kaos polos dan rambut berantakkan tengah meminum segelas air. Tirus wajah yang tersembunyi dibalik rambut berantakkan itu menampakkan seorang yang baru saja tersadar dari tidur, tapi apakah benar seperti itu? Bukan! Taehyung memang terbangun di pagi hari, ia terbangun dengan keadaan yang tak bisa dijelaskan, cairan merah berceceran di lantai kamar, baju yang kemarin ia kenakan sudah kotor, dan segalanya berantakkan. Taehyung saat itu bangkit dan mengganti pakaiannya, wajah pucat itu ia balut dengan basuhan air serta obat yang pernah dokter jongdae berikan. Ia tak ingin semuanya berlangsung dengan cepat, masih banyak hal yang harus ia lakukan sebelum pergi. Taehyung mencoba bersikap biasa, mengikuti kebiasaannya yang minum air putih di pagi hari.

'Taehyung menyembunyikan semua walau waktu sudah menghimpit dirinya'

Baik Taehyung maupun Baekhyun, mereka sama-sama tak tau jika mereka tertidur dengan perasaan yang sama, tangis yang sama, kerinduan yang sama, tapi mereka membohongi perasaan mereka sendiri, membohongi jika tali persaudaraa itu tak akan pernah bisa menjadi sebuah kebencian. Menyadari tatapan terkejut Baekhyun, Taehyung memasang senyuman simpul yang menyatakan 'apa Hyeong siap untuk bersandiwara lagi', dengan anggukan kecil, Baekhyun menyetujui permintaan Taehyung walau tak yakin dengan apa yang akan ia lakukan.

Tale Of MelodiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang