#2

2.9K 49 6
                                    

Note:

ehm...saya menambahkan vid. dimana ada bagian dimana Moon menyanyikan lagu 'Try to Remember' nya The Brothers Four.
so, bayangin aja suaranya cewe ya...

Enjoy reading...>o<

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari ini terasa begitu melelahkan bagi Star. Hari pertama baginya untuk kembali  bekerja sebagai Presdir Executive Royal Resort & Properties, salah satu perusahan besar milik orang tuanya. Begitu banyak yang harus ia selesaikan mengingat hampir 6 bulan ini ia tak menyentuh sama sekali urusan perusahaan.

“Terimakasih atas bantuan mu selama ini, Land…” kata Star kepada sekretarisnya yang saat ini tengah duduk dibalik kemudi.

“Ya…?” Land sama sekali tak menyangka bosnya kali ini akan bersusah payah mengucapkan kata terimakasih kepadanya. Ini adalah pertama kalinya ia mendengar kata itu terucap dari mulut bosnya.

“Kau pasti sangat lelah hari ini…” Land mencuri pandang lewat kaca spion, meyakinkan dirinya kalau ia tak salah dengar. “Turunkan aku dipertigaan jalan didepan. Kau boleh pulang dan beristirahat…” Land menghentikan mobil yang sedang ia kemudikan. Star melangkah keluar bahkan sebelum Land menuju ke pintu mobil untuk membukakan pintu untuk bosnya itu. “Pulanglah…tak perlu menungguku.” Star menepuk pelan pundak Land. Ia sungguh sangat lelah hari ini, tapi rasanya ia belum ingin pulang ke apartmennya yang sepi itu.

“Baik bos…besok pagi saya akan menjemput dan menunggu di lobi.” Land mengangguk mengerti walau pun ia merasa sangat aneh atas perlakuan bosnya itu. Meski ia tahu kalau bosnya itu mengalami hilang ingatan tapi ia sungguh tidak menyangka bahwa tabiat bosnya bisa berbalik 180 derajat dari yang dulu-menjadi seorang manusia yang memanusiakan orang lain.

“Ya…pulang lah dan berhati-hati.”

GLEKKK. Land mengangguk merasa tak siap menerima perubahan drastis bosnya itu.

Café Coffe

Tanpa sadar Star sudah melangkahkan kakinya ke café itu. Kali ini suasananya sangat berbeda dari sebelumnya. Tanda Open sudah terpasang dan beberapa orang tampak keluar masuk ke dalam café. Bahkan ketika ia masuk kedalamnya, hampir semua bangku telah terisi. Beberapa pelayan hilir mudik menerima dan mengantarkan pesanan. Star menuju sebuah bangku kosong, bangku yang sama yang kemarin siang ia duduki. Entah mengapa bangku itu tak terisi, padahal menurutnya itu adalah spot paling bagus dari semua yang ada di café ini.

“Selamat datang Tuan Star…” sapa pelayan tempo hari. “Apa kabar anda hari ini? Sepertinya anda sangat lelah.” Ia tersenyum ramah menyambut kedatangan Star. “Apa anda ingin memesan sekarang?” tanyanya lagi ketika ia tak mendapatkan respon dari Star.

“Tidak. Nanti saja.” Jawab Star malas. Pelayan itu mengangguk dan tersenyum tanda mengerti dan langsung permisi mengundurkan diri. Star membalas senyumannya kemudian ia menatap jauh kedepan pada deretan pepohonan. Ada sensasi berbeda saat ia melihat ke arah pepohonan itu dikala malam hari. Dengan temaram lampu diluar, ia merasa sedang berdiri didepan mulut hutan dan merasa tersesat.

“Tuan Star!” sapa seseorang dari arah belakang disertai dengan tepukan ringan dipundaknya. “Kau datang…” Star langsung mendapati senyum Moon ketika membalikkan tubuhnya. Gadis itu berdiri sambil membawa nampan kosong.

“Apa kau bekerja disini…juga?!” tanya Star tak percaya pelayannya itu memakai seragam pelayan café ini.

Moon mengangguk kebingungan, “Aku kan sudah lama bekerja di sini…kau kan tahu itu.”

Walks to RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang