#12

2.1K 31 3
                                    

Moon mengamati pria yang berjalan kearahnya dan berpapasan dengan saling menukar senyum. Pria itu bertubuh pendek dan memiliki wajah yang lucu, bukan berarti ia memakai red nose ala badut-badut biasa pakai, tapi saat memandang wajahnya secara tak sadar ujung-ujung bibir akan otomatis tertarik kearah atas- membentuk sebuah senyuman. Moon merasa pernah bertemu dengannya di suatu tempat, tapi ia benar-benar tak ingat dimana tepatnya. Dengan susah payah, Moon menekan kunci kombinasi pintu apartment karena kedua tangannya penuh dengan barang belanjaan.

“Maaf…Apa benar ini adalah apartment milik Star?” tanya pria tadi yang tiba-tiba saja telah berdiri dibelakang Moon dan membuat Moon terlonjak kaget.

“Be-benar…” Moon mengangguk membenarkan. “Ada yang bisa saya bantu?” tanya Moon sekali lagi. Ia memaksa ingatannya untuk mengenali pria yang sekarang berdiri tegak dihadapannya kini. Ia yakin pria ini ada hubungannya dengan Star, tapi ia tak ingat sama sekali .

“Ah…ternyata benar.” Pria itu tersenyum. “Sebelumnya maaf telah membuat mu terkejut.” Mau tak mau Moon membalas senyumannya itu. “Apa saya bisa bertemu dengan Star?” tanya pria itu lagi.

“Dia sudah berangkat ke kantor beberapa jam yang lalu. Ada pesan?” kata Moon menjelaskan.

“Begitu ya…” pria itu mengangguk-anggukkan kepalanya. Hampir saja membuat Moon tertawa lepas karena melihat hal itu ia langsung teringat dengan mainan anjing kecil berkepala per yang terpasang di dashboard mobil Star yang selalu bergoyang-goyang. “Sebenarnya saya hanya ingin mengecek kesehatannya…” pria itu mendesah pelan.

“Apa kau kakak tuan Star?!!” Moon membelalakan matanya menyadari kalau pria itu adalah kakak sekaligus dokter yang merawat Star selama ini. “Maafkan saya…Saya tidak mengenali anda. Ya, ampun…sangat tidak sopan membiarkan anda tidak masuk.” Moon membuka pintu dan mempersilahkan pria itu masuk.

“Ehm…sebenarnya saya sedikit sibuk saat ini.” Jawabnya sambil melihat kearah jam tangannya dan tersenyum tak lama kemudian. “Tapi rasanya saya bisa duduk sebentar dan mencicipi kopi buatan anda.” Moon tampak bingung mendengar ucapan pria itu. “Ah…itu, terakhir kali saya datang kemari…bukankah anda membuatkan saya secangkir kopi yang sangat enak.” Pria itu menjelaskan kebingungan Moon.

“Ah! Benar! Kita sudah pernah bertemu sebelumnya…” kini Moon bisa mengerti mengapa ia merasa tidak asing dengan pria itu sebelumnya. Moon mengangguk mengerti dan berjalan masuk kedalam yang diikuti oleh pria itu. “Panggil saja saya Moon…” kata Moon sambil mempersilahkan pria itu duduk di sofa.

“Benar…saya masih ingat nama mu. Moon.” Pria itu mengambil tempat duduk dan mengamati seluruh ruangan. “Dan kau masih bisa memanggilku dengan panggilan dokter Sky…” ia tertawa renyah, mengingat bagaimana untuk pertama kali nya mereka bertemu di apartment Star waktu itu, Moon bersikeras memanggilnya dengan embel-embel dokter didepan nama. Moon tertawa menanggapinya.

“Dokter masih ingat hal itu?! Padahal itu sudah lama sekali terjadi, hampir satu tahun yang lalu…kalau tidak salah.” Kata Moon sambil tersenyum. Ia mengaduk perlahan kopi buatannya dan segera menghidangkannya kepada dokter Sky.

“Ya...terakhir kali aku kemari bersama keluarga kecil ku.” dokter Sky mengangguk tanda setuju. “Ohya…terima kasih atas boneka tangan buatan mu itu, hingga kini ke dua putri ku sangat senang memainkannya.”

“Ah…itu bukan apa-apa. Lagi pula aku membuatnya dengan bahan bekas kok.” Moon merasa tak enak.

Dokter Sky lantas meneguk kopinya dan tersenyum kearah Moon. “Ah…meski istri ku sudah mendapatkan resepnya dari mu, tapi mengapa rasanya beda ya…” kembali dokter Sky tersenyum membuat Moon merasa tak enak, terlebih bila disbanding-bandingkan dengan istri dokter Sky yang seingatnya sangat cantik dan pintar. “Apa kau masih bekerja dengan Star?” tanya dokter Sky yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Moon. Dokter Sky mengangguk-angguk kecil. “Kau masih tinggal disebelah?” tanya nya lagi teringat kalau Moon sebenarnya tinggal di apartment sebelah milik adiknya ini.

Walks to RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang