#16

2K 35 4
                                    

Moon menggeliat perlahan. Ada yang salah dengan tubuhnya; bahu dan perutnya terasa berat seperti ada sesuatu yang sedang menindihnya. Perlahan ia membuka mata dan sangat terkejut mendapati Star sedang tertidur disampungnya; ternyata bahunya tersa berat karena menopang kepala Star dan tangan kokohnya yang terkulai diatas perut Moon. Seketika Moon menahan nafas dan tak berani membuat gerakan sedikit pun. Ia baru menyadari bahwa semalaman ini mereka tertidur dengan posisi duduk di sofa ruang tamu setelah mencurahkan isi hati nya semalam.

“Huft...Hufftt...” Moon membuang nafas perlahan berulang kali, ia memutar kepalanya dan langsung mendapati wajah milik Star yang masih terlelap, “tuan Star...” Moon memanggil nama Star pelan, bahkan hampir terdengar seperti sebuah bisikan karena terlalu gugup. “Star...” Moon kembali memanggil dengan sedikit keras meski belum berani menggerakkan tubuhnya. Sayangnya Star tak juga terbangun, bahkan sekedar untuk membuka mata pun tidak. “Heizz...” Moon mengacak-acak poni rambutnya dengan frustasi. “Huffftt...” Moon kembali menarik nafasnya. Dengan perlahan ia memindahkan posisi kepala Star dari bahunya kemudian mengangkat lengan panjang baju Star untuk menyingkirkan tangannya dari perut. Moon tersenyum lega ketika semua berjalan dengan lancar tanpa perlu membangunkan Star yang masih memejamkan matanya. “Alis yang tebal dan bulu mata yang panjang...heiz, membuatku iri saja.” desah Moon sambil terus menelusuri tiap inci wajah Star, dan tiba-tiba saja merasa kikuk ketika pandangan matanya jatuh pada bibir Star. Buru-buru ia mengalihkan pandangannya dan menangkupkan kedua telapak tangannya ke pipi merasakan sensasi hangat yang menjalar, lalu mengibas-ngibaskannya ke arah wajah berharap wajahnya mendingin seketika.

“Aku masih mengantuk...bisakah kita tidur lagi~...” tangan Star tiba-tiba sudah kembali memeluk pinggang Moon lagi, membuat Moon yang semula berniat untuk bangkit kembali terduduk dan menatap Star yang tetap memejamkan mata dengan tatapan terkejutnya. 'Apa katanya?! Kita tidur lagi?? Ah...sulit dipercaya dia berkata begitu...' teriak Moon dalam hati langsung merespon perkataan Star sambil memelototi Star yang tak menyadari hal itu.

“Ayo bangun!!! aku tahu kalau kau sudah bangun!” teriak Moon tepat di telinga Star yang membuat Star langsung terduduk membekap kedua telinganya dengan mata yang hampir meloncat keluar saking kagetnya.

“Heh!! Apa kau tidak bisa membangunkan orang dengan cara yang biasa...” Star langsung berteriak membuat Moon yang gantian terkaget-kaget.

“Oh...hoo....!! Memang ada cara biasa untuk membangunkan mu. Lagi pula kau sudah bangun dari tadi kan!!” Moon menyipitkan matanya penuh selidik. “Kau sedang mengerjaiku kan!!” Moon bangkit dari duduknya, berdiri dihadapan Star sambil berkacak pinggang dan mendapati Star tersenyum lebar tanda setuju dengan tuduhan Moon barusan. “kau ituuu...” Moon mengepalkan kedua telapak tangannya merasa geram. 'Bagaimana mungkin aku bisa mempercayainya untuk mendengarkan cerita ku semalam sih...' runtuk hati Moon yang berlalu meninggalkan Star yang kini malah tertawa senang.

“Hei...aku benar-benar masih mengantuk dan itu semua gara-gara seorang gadis yang curhat semalaman...” kata Star, kali ini mendekati Moon yang sedang meneguk segelas air mineral. “Aku mau...” kata Star menunjuk dengan ujung dagunya ke air mineral yang sudah habis diteguk oleh Moon.

“Houff...orang ini...” Moon menyodorkan gelas kosong dan peacher air mineral tanpa menuangkannya untuk Star. Moon bergerak meninggalkan Star  yang menggeleng-geleng tersenyum.

“Apa yang akan kau lakukan hari ini?” tanya Star setelah meneguk air mineral.

“Tidak ada...” jawab Moon yang kini mulai bergerak membersihkan apartment. “Ah...tidak, rasanya aku akan pulang ke rumah.” kata Moon tak memperdulikan Star yang terus menatapnya.

“Pulang ke rumah? Panti maksud mu?” kata Star teringat cerita Moon semalam.

“Hm...” Moon mengangguk tak acuh. “Kenapa? Apa kau mau melarang ku pergi?! Terserah...aku tak perduli...” kata Moon akhirnya ketika tak mendapat respon apa pun dari Star. Kini ia berdiri menghadap Star, kembali berkacak pinggang.

Walks to RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang