Author's POV
Lelaki itu terus memperhatikan gadis yang sedang melayani pelanggan dari sebrang jalan. Ini pukul 4 sore, mungkin sebentar lagi food truck itu akan tutup. Calum masih berada didalam mobil yang ia parkirkan di sebrang food truck itu.
Calum menguap dan memejamkan matanya sejenak untuk menghilangkan rasa kantuknya.
Drrtt....drrrttt....
Calum terbangun karena merasakan getaran dari ponselnya yang ia simpan disaku celananya.
Ashton is calling....
"Hm?" Gumam Calum yang masih mengumpulkan nyawanya.
"Where are you? We're going to the club. Wanna come with?''
"Um, no, sorry. I gotta go"
Calum langsung memutuskan sambungan telepon. Ia melihat jam di ponselnya. Menunjukan pukul 5 sore. Calum sudah tertidur didalam mobil selama satu jam, untung saja dia tidak mati. Ia melihat food truck yang sudah tutup. Calum keluar dari mobil memastikan jika masih ada orang disana.
Calum melihat seorang lelaki berbadan gemuk yang baru saja mengunci food truck itu lalu pergi. Calum langsung menyebrang jalan dan mengejar lelaki paruh baya itu.
"Sorry"
"H-hey" Lelaki paruh baya itu merasa terpanggil dan menoleh ke sumber suara. Nafas Calum tidak beraturan karena ia habis berlari untuk mengejar lelaki ini.
"S-sorry. I'm Calum" ujar Calum seraya mengulurkan tangan kanannya dan lelaki itu menjabat tangan Calum.
"I'm John. Nice to meet you"
"Nice to meet you too"
----
Sekarang Calum dan John sedang berada di sebuah kedai kopi. John sudah tau apa tujuan Calum
menemuinya."So, it's all about Kass? I mean Abigail Kass" tanya John to the point. Calum mengangguk pelan.
"Kass berasal dari Melbourne. Dia datang kesini bersama seorang lelaki yang menjanjikannya untuk kuliah. Tetapi ia menipu Kass dan membawa semua barang dan uang milik Kass" John menceritakan bagaima Kass bisa datang kesini. John tau apa yang Calum ingin tau, jadi ia menceritakannya.
"Lalu?"
"Ya aku bertemu dengannya di food truck milikku yang sepi. Kass memintaku untuk bekerja di food truck. Awalnya aku menolak karena food truck-ku sepi, jika aku memperkejakannya. Apa yang akan ku beri untuknya?"
"Aku memintanya untuk memasak sesuatu dan ya memang dia pintar memasak. Dia berjanji akan membuat food truck-ku ramai pembeli. Dan janjinya sudah ditepati" Jelas John dan Calum tersenyum.
"Apa kau tau siapa lelaki yang menipunya?" Tanya Calum. Calum sangat penasaran dengan lelaki yang menipu Kass.
"Dia adalah mantan kekasihnya"
"Ketika Kass datang ke food truck milikmu, sudah berapa lama dia berada disini?"
"Satu minggu. Dia tidur halte bis atau di taman. Ia pernah mencuri makanan di supermarket, Kass pernah mencopet bahkan ia pernah di penjara karena tertangkap mencuri makanan di supermarket" Calum membelalakan matanya. Ia tidak percaya apa yang John katakan.
"Ada apa? Kau kaget? Kau akan pergi setelah mendengar itu semua? Aku sengaja mengatakan semuanya. Aku tau kalau kau tertarik dengan Kass tapi setelah kau mendengar ini semua apa kau akan pergi? Jangan coba untuk mendekatinya jika kau akan pergi setelah tau tentangnya"
"Itu hanya akan membuatnya sakit" John tau kalau Calum tertarik pada Kass dan keinginan Calum untuk mendekati Kass semakin besar.
"Aku tidak akan pergi begitu aku tau itu semua" balas Calum dengan percaya diri.
"Boleh aku bertanya sekali lagi?"
"Apa itu?"
"Dimana orang tuanya?"
"Keluarganya hancur" jawab Paman John, Calum hanya diam mendengar apa yang dikatakan lelaki paruh baya ini.
"Maaf,"
"Baiklah, kalau begitu aku harus pergi" ucap John yang sudah berdiri dari tempat duduknya.
"Aku akan mengantarmu"
----
"Berhenti disini" ujar John kepada Calum. Calum memberhentikan mobilnya didepan sebuah rumah yang sederhana. John melepaskan sabuk pengamannya.
"Terimakasih atas tumpangannya" ucap John tersenyum kepada Calum "Aku yang seharusnya berterimakasih"
"Jagalah Kass" John menepuk pundak Calum "Tentu" jawab Calum dan John langsung keluar dari mobil.
Calum melanjutkan perjalanan ke apartementnya. Selama diperjalanan pikirannya terus tertuju pada Kass. Calum tidak bisa membayangkan jika ia berada diposisi Kass saat itu. Tekad Calum untuk mendekatinya semakin besar.