9

42 5 0
                                    


Begitu Kass keluar dari mobil ia langsung melihat pemandangan kota LA dari atas. Calum membawanya ketempat seperti ini ternyata, bisa dibilang ini tebing? Entahlah, mereka berdua berada di pinggir jalan tetapi sangat sepi.

"Wow" Gumam Kass berkali-kali. Ia berdiri didepan mobil sambil melihat pemandangan yang indah ini.

"Apa kau suka tempat ini?" Tanya Calum seraya memberikan minuman kepada Kass, Kass menerimanya.

"Thanks" Ucap Kass meminumnya, "Ini sangat sangat indah!" Lanjutnya. Senyum Kass terus mengembang dan Calum sedari tadi memandanginya dengan dalam. Mungkin saat ini Kass tidak sadar jika Calum menatapnya. Gadis itu mundur beberapa langkah menyenderkan tubuhnya di cap mobil, menyamakan seperti Calum.

"Why are you staring at me like that?" Tanya Kass yang baru menyadari Calum menatapnya sedari tadi, Calum langsung tersadar.

"Um. No. Makanlah" Calum menyodorkan kotak pizza itu dan Kass mengambil satu potong Pizza lalu memakannya.

"Bagaimana kau tau tempat ini? Aku sangat suka melihat pemandangan malam. Ini sangat indah! Tunggu, tunggu! Sepertinya aku tau tempat ini!"

"Wait a minute!"

"Apa mungkin ini adalah tempat yang dipakai di amnesia music video?!"

"Astaga! Benar ini tempat amnesia music video!"

"Oh my god! This is so beautiful!"

Calum hanya tertawa kecil mendengar semua ocehan gadis yang ada disebelahnya ini.

"Apa kau sangat menyukai 5SOS, sampai-sampai kau hafal tempat ini?"

"Tentu saja! Aku sangat menyukai mereka. Mereka adalah inspirasiku, penghiburku, ketika aku sedih aku selalu menonton video-video gila mereka! Dan aku langsung ter.......tawa" Jawab Kass dengan semangat tetapi diakhir dia memotong perkataanya. Kass baru ingat jika salah satu anggota band itu ada di hadapannya saat ini. Kass selalu menjawab seperti itu jika ada yang bertanya tentang band kesukaannya.

"Ternyata kau sangat menyukai bandku eh?" Goda Calum lalu ia tertawa. Kass hanya memutar kedua bola matanya.

----

Kass dan Calum duduk diatas cap mobil sambil memakan pizza. Mereka sibuk menikmati pemandangan malam kota ini dari atas.

"Apa kau suka tempat ini?" Tanya Calum melirik Kass sebentar dan kembali memandang pemandangan yang sangat indah ini.

"Yeah, aku sangat menyukai tempat ini"

"Kenapa?"

"Entahlah. Aku menyukai tempat yang sepi. Tempat seperti ini bisa menenangkan pikiranku. Lihatlah lampu-lampu itu" Jawab Kass seraya menunjuk ke lampu-lampu dibawah sana.

"Dan lihatlah gedung-gedung itu, seperti berlomba untuk mencapai langit" Sambung Kass, Kass menatap Calum dan bertanya "Bagaimana denganmu?"

Calum menatap Kass.
Wajah mereka bertemu.
Calum tersenyum kepada Kass.

"Aku pun sangat menyukai tempat ini"

"Tempat ini bisa menenangkan pikiran dan diriku" jawab Calum, jawabannya sama seperti Kass. Kass menatap Calum dengan dalam, disini gelap tapi Kass masih bisa melihat wajah tampannya.

Ia sangat tampan. Batin Kass.

"Cal, apa kau sering datang kesini?"

"Yeah, aku sering datang kesini"

"Bisakah kau mengajakku jika kau ingin datang ke tempat ini? Lain kali aku yang akan mentraktirmu"

"Tentu"

Sudah berjam-jam Kass dan Calum berada di tempat ini. Mereka memutuskan untuk pulang karena sudah larut. Calum mengantarkan Kass pulang.

Ketika sampai di apartement​ milik Kass, Kass menawari Calum untuk mampir dan Calum akhirnya mampir ke apartement Kass.

"Maaf berantakan, aku belum sempat membersihkannya" Ucap Kass.

"Tak apa. Apartementku lah yang sangat berantakan kau tau"

"Benarkah? Apa the boys tinggal di apartment milikmu?"

"Tidak, kami mempunyai apartement yang di jadikan basecamp"

"Ah, aku kira mereka tinggal di apartmentmu"

"Aku ingin membersihkan diriku dulu, kau bisa menonton TV. Jika kau haus atau lapar kau bisa mengambil sesuatu di kulkas" Ujar Kass lalu pergi kekamarnya.

"Yeah"

Setelah 20 menit akhirnya Kass keluar dari kamarnya, ia menggunakan piyama tidur.

"Apa hujan turun?" Tanya Kass yang mendekat ke balkon.

"Ya hujan deras" jawab Calum yang sedang memainkan ponselnya.

"Bagaimana kau pulang jika diluar hujan? Ini sudah larut dan angin diluar sangat kencang" Kass menutup pintu balkon.

Sial, sangat dingin. Batin Kass.

"Entahlah" jawab Calum dengan santainya.

"Bahaya jika kau pulang sekarang"

"Bagaimana kalau aku malam ini aku menginap disini? Kau bisa lihat sendiri diluar hujan deras dan anginnya kencang. Aku malas untuk pulang malam ini" Tanya Calum.

Wait? What?
Apa aku tidak salah dengar mendengar?
Seorang Calum Hood akan menginap di apartementku malam ini?
Aku ingin berteriak saat ini jugaaaa!
Astaga aku masih tidak percaya ini!

"Ya tentu" Jawab Kass dengan nada bicara dinginnya.

"Um, Kass. Apa ini milikmu?" Tanya Calum menunjuk satu kotak rokok yang ada diatas meja.
Kass langsung mengambil rokok itu,
"Bukan, ini milik Cole. Kau tau, merokok itu tidak sehat"

"Boleh aku minta satu batang?" Pinta Calum, Kass tidak terkejut Calum meminta rokok karena ia tau Calum adalah perokok.

"Rokok tidak bagus untuk kesehatan"
"Kau harus berhenti merokok,Cal" Kass bergegas pergi ke dapur untuk menyimpan rokok sialan ini.

.
.

"Apa kau tidak akan mengganti pakaianmu?"

"Aku tidak membawa pakaian, Kass"

"Tunggu"

fan // c.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang