Perlahan aku membuka mataku, mencoba untuk memfokuskan pandangan kemudian mataku menyapu langit-langit dan ruangan ini. Oh, aku hampir lupa kalau aku ada di apartment Calum. Masih mengumpulkan nyawaku untuk bangkit dari tempat tidur. Calum belum pulang, ia tidak pulang. Aku membuang nafas dengan kasar, ada rasa kesal karena Calum tidak pulang.
Tunggu,
Kass! Sadarlah. Kau ini siapa? Punya hak apa kau?
Daripada aku terus memikirkan Calum, lebih baik aku membersihkan diriku dan bersiap untuk bekerja. Setelah selesai membersihkan badan aku membuka kulkas, mencari sesuatu yang bisa aku makan, aku menutup kembali pintu kulkas sialan ini. Tidak ada makanan, hanya ada air mineral dan beer.
Tanganku mengambil ponsel yang berbunyi dari tadi, Calum memanggilku.
Kass : Cal?
Cal : hey babe, you just woke up?
Kass : no Cal, I'm going to work
Cal : right now?
Kass : yeah, what time will you go home?
Cal : I'll go home now, can you wait for me? I'll take
You to mini marketKaas : I'm fine, thanks by the way. I'm late, see you later
Cal : um..okay see you kass
Kass : bye, take a rest ok?
Cal : ok
Aku memutus sambungan telfon dan segera berangkat bekerja.
-
Pekerjaanku sudah selesai, sekarang aku sedang berjalan entah kemana tujuanku, aku sudah mengirim Calum pesan tapi ia belum balas mungkin ia tidur? Calum pasti kelelahan karena pekerjaannya. Kuputuskan untuk berbelanja bahan makanan untuk di apartment Calum.
Aku menjinjing kantung belanjaan yang berisi bahan makanan ini, aku menaiki bis untuk menuju apartment Calum. Jari telunjukku menekan tombol lift, masuk ke dalam. Hanya ada perempuan sedang mengendong bayi, aku tersenyum melihat perempuan itu dan ia tersenyum kembali. Hening, sampai akhirnya aku keluar dari lift berjalan menuju tempat tujuanku. Dari ujung koridor aku melihat pintu kamar Calum terbuka dan ada beberapa orang disana yang baru saja keluar, shit.
Aku membelalakkan mata begitu menyadari kalau itu adalah Luke,Mike,Ashton dan tentunya ada Nia disana.
Sialan.
Aku terdiam di ujung koridor tidak melanjutkan langkahku, Calum keluar dari pintu. Aku langsung membalikan badan untuk pergi dari sini, aku memencet terus menerus tombol lift ini supaya aku tidak ber pas-pasan dengan mereka.
Aish!
Lama sekali sialan
Aku bisa mendengar langkah kaki dan suara mereka sedang mengobrol semakin mendekat.
Anjing.
Cepet kek!
Ting
Akhirnya
Aku langsung masuk kedalam dan cepat menutup lift ini
Membuang nafasku dengan kasar dan menjatuhkan empat kantung belanjaan
Di sebelahku ada wanita paruh baya, ia melihatku heran kenapa aku seperti sedang di kejar setan
Lega
Tapi,
Pintu lift
Terbuka lagi
Damn