Kass' POV
Aku sudah selesai membersihkan diri dan sekarang sedang duduk di depan televisi menonton berita sambil mengompres wajahku yang lebam. Tak lama Calum duduk disebelahku, lalu dia mengambil kantung es batu yang aku pegang. Ia menempelkannya dengan hati-hati di wajahku yang lebam.
"Thanks" ucapku pelan, Calum hanya tersenyum.
Setelah selesai, Calum berbaring di sofa lalu dia menarikku untuk ikut bersamanya. Aku hanya mengikuti. Tangan Calum langsung memelukku dari belakang dengan erat, sangat nyaman. Itulah yang aku rasakan saat ini.
"Terima kasih, Cal." Ujarku sambil memegang tangannya.
"Kass,you have me now. So please tell me every single thing that you've done. I wanna hear how's your day" Pinta Calum, aku terdiam kemudian menghela nafasku, lalu membuangnya perlahan dan aku akan menceritakan semua kejadian yang aku alami tadi.
Calum memintaku untuk berbalik, wajah kita bertemu, aku hanya diam. Calum kembali menarikku kedalam pelukannya, aku melingkarkan tanganku di badannya dan membenamkan wajahku di dada bidangnya.
Saat ini aku sangat menikmati momen langka ini.
Bahagia,
Itu yang ku rasakan.
"Aku menyukaimu" ujar Calum lalu mencium keningku.
Saat ini aku benar-benar membeku dan mencoba mencerna apa yang baru saja ia katakan kepadaku. Aku tidak bisa langsung percaya semua ini. Aku takut ia hanya sedang bergurau.
"No, you're not" balasku, Calum memegang daguku dan ia membuatku menatapnya. Aku tak tahan untuk melihatnya, aku sangat malu.
"I do" balas Calum dengan percaya diri, tak lama ia langsung mengecup bibirku. Aku hanya bisa terdiam memejamkan mata, berharap ini bukan mimpi. Aku membuka mataku, mata kita bertemu. Ia menatapku dalam lalu ia melumat bibirku.
Gila, jantungku berdetak sangat kencang. Seperti akan copot. Aku masih terdiam ketika ia masih terus melumat dan mengigit kecil bibirku. Tanganku langsung memegang leher belakangnya, aku balas ciumannya yang benar-benar gila ini.
Calum terus menciumku sampai ciumannya berpindah dari pipi sampai ke leher. Sesekali ia menghisap leherku. Arrrgghhh, aku sudah tak tahan ini. Sekarang giliranku untuk yang beraksi. Aku membuatnya ada dibawahku. Aku mulai mencium bibirnya dengan kuat, berpindah ke pipi,leher dan membuat hickeys di leher dan dadanya.
"Nggghhh" aku tak bisa menahan desahanku, Calum langsung menatapku dengan senyuman nakalnya.
Calum membuatku terbaring di sofa. Aku benar benar sudah hilang kesadaran sampai sampai aku dan Calum sudah bertelanjang bulat. Aku bisa melihat badanya yang sangat seksi tanpa selehai benangpun di tubuhnya. Mataku melihat kearah bawah.
Damn, he's fucking hot.