Mimpi yang Menjadi Nyata

6.6K 216 1
                                    

(4)

13.30 di salah satu pusat perbelanjaan di Depok.
Tiba-tiba dia menggenggam tanganku, berjalan beriringan menuju foodcourt. Genggaman itu begitu hangat, melindungi dan aku mulai mencintainya.
Seusai makan siang bersama, tiba-tiba Maven mengajakku mampir ke salah satu boutique baju, diapun memilih sexdress selutut resmi warna maron dengan blazer resmi hitam. “Ay, cobain dulu ya, kalau cocok ambil ya sayang.”
“maksudnya apa nih ay, buat siapa?”

“buat kamu ay, aku mau besok saat wawancara kamu tampil maksimal, mereka pasti terkesan, jangan melulu memakai celana dan kemeja saja, sesekali tampil beda ya. Demi masa depanmu sayang, demi cita-citamu.
Akupun menuruti semua kemauannya, mencoba baju yang bagiku terlihat sexy karena aku memiliki badan yang berisi, namun aku malu menampakkannya, dan kali ini, paduan blazer dan sexdress ini membuatku terlihat dewasa.
“pas di badan ay, makasih ya.”
“it’s okay ay, hadiah buat orang yang mas sayang”
Dan akupun tersipu malu

17.00 setelah puas berkeliling dan membeli beberapa bahan makanan untuk nanti malam, kamipun kembali ke wisma UI. Tiba di kamar, setelah cuci kaki dan tangan, kamipun menuju balkon depan, berdua menikmati popmie yang kami beli di depan, sambil berbincang-bincang. Dan,,,

“dek, jujur aku bahagia kamu hadir di hadapanku untuk kedua kalinya, memandangmu dari dekatm menyentuhmu, mengamati tiap kesibukanmu, ada yang berbeda. Aku merasa kamu istimewa, maukah kamu mengisi hidupku, mengisi hari-hariku dan menjadi teman hidupku”
Akupun tercenggang, kaget, bingung dan semua rasa menjadi satu.
“tapi mas, aku takut”
“takut apa sayang?”
“aku takut sakit hati, jujur adek juga merasa nyaman dan bahagia di samping mas, tapi adek takut semakin adek bermimpi memiliki mas, dan saat terbangun, adek tak bisa menyentuh mas sedikitpun. Adek takut patah hati, adek gak tau bagaimana lagi harus menata hati dan hidup adek saat semua sudah adek bangun sekokoh sekarang”
“mas tidak ingin memaksamu, mas hanya ingin menjadikanmu semangat dan pengisi hidup mas. Jika memilikimu itu hanya mimpi, ijinkan mas mencintaimu dan menjadi sahabat terbaikmu”
“kita jalani saja ya mas, aku juga ingin belajar mencintaimu”


Dan hari itu, hatiku berbahagia, hidupku, hatiku tak lagi hampa, ada dia disini, di hari-hariku.

Dua hari sudah aku berada di sini, mengejar mimpi dan cita-cita, dan dua hari ini dia tidak pernah absen, sepulang dinas selalu menghampiriku, membawakan makanan,cemilan dan menemani hingga malam tiba, dan diapun pulang lagi ke rumah. Tidak ada yang aneh dengan sikapnya, semua seakan baik baik saja.


Hari ini pengumuman siapa yang lulus seleksi dan minggu depan mulai training selama 3 bulan sebagai junior engginer. Dan alhamdulillah, Allah mengabulkan semua doa dan keinginanku.


Akupun meraih telpon genggamku, mencoba dial no yang selalu ku ingat, yang akhir akhir ini mengisi hariku. 081××××××××× setelah 3 kali mencoba menghubunginya, tidak juga di angkat. “huftt, kemana dia, susah sekali di hubungi,harusnya dia orang pertama yang mendengar berita bahagia ini”

Satu jam, dua jam menunggu. Dan akhirnya
“ping!!”
“ay maaf tadi mas rapat, jadi baru lihat hp, ada apa ay, ada yang pentingkah?”
Hufttt,,, akhirnya
“iya gpp kok”
“dih ngambek nih manis, iya maafin mas ya, 30 menit lagi mas jemput kesana, oiya beberes sekalian ya, sore ini kan waktunya cek out, kita ke rumah mas saja ya.”
“hmmm, ud di beresin dari sejam lalu, ne aku nunggu di taman sendiri, mau kasi kabar tapi mas sibuk gitu”
“iya sayang, maafin mas, jangan marah, ini mas sudah di jalan, tunggu ya, mas sudah ngebut nih”
“ oiya mau kasih kabar aku gak jadi pulang lusa mas, aku di terima, jadi mulai senin depan sampai 3 bulan ke depan, aku training di kantor Gatsu. bisa nanti bantu cari kost dekat kantor?”
“serius ay,,??? Gak bohong kan? Alhamdulillah. Mas segera sampai sayank, tunggu disana ya.”
“okay”

Ijinkan Aku Mencintai SuamimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang