POSESIF (lagi)

4.6K 178 4
                                    

(11)

Malam ini, mas Maven tidur lagi di kontrakan, kami sekamar, tak seperti biasa yang dia tidur di depan tv. Malam ini dia begitu erat memelukku, mendekapku dalam pelukannya. Jantungku dag dig dug tak karuan, samar-samar aku mendengar dia mengatakan “aku cuma ingin kamu jadi milikku, tak boleh orang lain menyentuhmu.”
Tiba-tiba airmata ini meleleh, dan aku menciumnya, memelukknya lebih erat, dan kamipun terlelap tidur dalam dekapan hangat.

Malam kemarin menjadi malam terpanjang, kamipun saling mencurahkan perasaan kami, namun kamipun masih ingat jika kami tidak akan melakukan yang lebih dari sekedar ciuman dan peluk. Namun bagiku ini lebih dari sekedar cukup. Karena cinta bukan nafsu bagi kami. Pagi hari ini mas Maven mengajakku ke seorang ustadz, dia ingin menikah siri denganku, yang penting sah secara agama. Dan akupun menolak dengan keras, aku tak pernah mau menikah tanpa restu orangtua, apalagi menikah hanya secara siri. Inilah puncak perkelahian kami, hari demi hari kami lewati dengan perkelahian, bahkan dia mengancam kalau tidak mau menikah secara siri, dia bakal meniduriku, memberikan aku anak tanpa pernikahan. Jujur entah apa yang membuat dia seperti ini, laki-laki baik, setia, jujur dan begitu pengertian dan bersikap lembut, menjadi beringas seperti ini. Akupun semakin ketakutan, hari demi hari dia selalu datang ke kontrakan dengan marah. Hingga suatu hari, aku putuskan untuk pulang ke tanggerang, jujur aku masih takut.

Beberapa hari, aku non aktifkan hp, semua aplikasi sosial media aku non aktifkan, akupun mengambil ijin karena aku terbaring sakit di rumah sakit. Mungkin Maven mencariku ke kantor, hingga akhirnya dia datang ke rumah sakit, dia meminta maaf, dia menyesal sudah membuat aku seperti ini. Diapun berjanji akan berubah, akan kembali menjadi lelaki terbaikku.

Seminggu setelah aku sembuh dan sudah bisa pulang ke kontrakan, kembali bekerja. Akupun menjalani hidupku seperti biasa, hingga pada suatu hari ketika sedang berbelanja di sebuah mall.

“permisi, etha ya?” sapa wanita di sebelahku.
Akupun terperanjat kaget, ini kan mantan istri mas Maven, mengapa dia tiba-tiba menyapaku?
“iya mbak, ada yang bisa saya bantu?”
“bisa kita bicara?”
“boleh, kita ke foodcourt atas saja ya mbak, sambil makan siang.”
“iya terimakasih”

#hayoooo... etha ketemu mantan istri ďari lelaki yg di cintainya... hmmmm, apa yg akan terjadi selanjutnya?? 😊

Ijinkan Aku Mencintai SuamimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang