Chp 1: rambut merah

22.2K 926 18
                                    

Huss..

     Uap tipis mengepul dari bibir tipis seorang gadis, sesekali ia menggigit benda lunak tak bertulang guna meredam isak tangis yang berpuluh-puluh menit lalu telah berlangsung.

Hawa dingin Salju dibulan Desember turut menambah hidung dan pipi putih gadis tersebut memerah. Mantel tebalnya pun telah ditutupi putihnya salju dibeberapa bagian. Suara deru mesin kuda besi, menyamarkan isak tangis sang gadis berambut pirang tersebut. Ia melangkah pelan di pinggir jalan, tangannya menjinjing sebuah tas lumayan besar. seakan tak perduli dengan pandangan sekitar, ia terus melaju dengan kepala menunduk, kepalanya yang tidak ditutupi apa-apa membuat salju dengan bebas mendarat menutupi sedikit rambutnya.

'Aku tak percaya akhirnya, aku akan pergi. Setelah apa yang aku lihat dan apa yang dia perbuat, aku seharusnya lega telah mengambil keputusan yang tepat.' air mata menetes, meluncur cepat dari pipinya sebelum mendarat di permukaan salju yang dingin.

'Kyuu-nii pasti senang saat melihat aku pulang nanti.' Senyum kecil untuk pertama kalinya terlihat di bibirnya yang tipis. 

'seandinya Tou-san dan Kaa-san tidak pergi, apa yang kalian pikirkan tentang keputusanku ini, aku yakin Kaa-san akan memeluk putri kesayangannya dan Tou-san-' lamunan gadis itu langsung buyar saat suara klakson mobil berbunyi nyaring.

Hap...Bruk..

Terlihat dua orang saling berpelukan, atau lebih tepatnya seorang pria yang memeluk gadis berambut pirang. Mereka berguling di atas permukaan trotoar yang keras, membuat sedikit salju beterbangan. Sang gadis yang tengah terkejut hanya bisa memejamkan matanya erat,  saat merasakan sesuatu menyambar tubuhnya. Semantara laki-laki yang menjadi penyelamat harus merelakan punggungnya mencium kerasnya trotoar, membuat dia meng'aduh pelan.

Tes..

'Bukankah ini seperti waktu itu' secuil ingatan melintas diotaknya, sukses membuat pikirannya bertambah kalut.

Flashback

"Ahahaha...wee dasar ayam lambat." Seorang gadis cantik terlihat berlarian di pinggir jalan, membuat rok seragam SMA nya berkibar nakal. Sesekali ia melihat kebelakang memastikan keadaan laki-laki yang mengejarnya.

"Naruto...kembalikan cepat atau-"

"Atau apa hem..khehe aku ingin tau bagaimana reaksi semua orang di sekolah, terutama fansmu itu! saat melihat foto masa kecil seorang Uchiha Sasuke yang tampan, ternyata sangat imut apa lagi saat rambutnya dikepang..wow ahaha" akibat sibuk menghadap lawan bicaranya, ia tidak sadar sudah berada di tengah jalan, dan sebuah truk melaju kencang ke arahnya.

Tinn..tin...

"Naruto awas!" Sasuke terbelalak ke arah Naruto yang terlihat mematung ia memanggil memanggil nama kekasihnya, rahangnya mengeras saat tak mendapat respon yang diinginkan. dengan segera ia menambah laju langkahnya.

Brukk...

"Hah...hahh, bodoh kau benar-benar, Dobe apa yang harus aku lakukan kalau seandainya aku tak berhasil menyelamatkanmu!" Suara meninggi, Kekhawatiran terlihat jelas di wajahnya nan rupawan, tangannya memeluk erat tubuh Naruto. Mulutnya mengeluarkan sumpah serapah saat melihat truk yang hampir menabrak kekasihnya melaju kencang.

Sementara Naruto terdiam, ia shok karna kejadian yang berlangsung secara cepat, ia bisa melihat wajah khawatir Sasuke dan ia juga dapat  mendengar kata-kata mutiara yang meluncur mulus dari mulut kekasihnya.

"Dobe kau tidak apa-apa?" Sasuke bangkit, menarik tubuh mungil kekasihnya untuk berdiri. Sambil melihat-lihat keadaan sang kekasih.

"A-aku tidak apa-apa Sasuke terima kasih." Ia gugup tak berani melihat wajah kekasihnya, bagaimana pun ini karna kesalahannya mereka bisa seperti sekarang.

Dapat ia rasakan sesuatu menyentuh dagunya memaksa ia untuk mendongak melihat wajah laki-laki di depannya.

Bluss..

Dapat ia rasakan pipinya memanas, saat melihat senyum lembut kekasihnya.

"Kenapa Dobe, ahh jangan-jangan kau terpesona dengan ketampananku." Ucapnya dengan seringai jail.

Duk..

"Auch..sakit"

"S-Sasuke kau terluka..?" Seketika Naruto memperlihatkan wajah terkejut, melihat wajah Sasuke yang kesakitan.

"Ahaha aku cuma bercanda Dobe." Ujar Sasuke meyakinkan, Sambil memegang lengan, korban pemukulan kekasihnya.

Flashback end

"Hei..hei nona kau tak apa?" Sambil menggoyang pelan tubuh gadis yang ia tolong,  Gaara laki-laki itu, mencoba memanggil kesadaran Naruto. Ia kebingungan saat melihat tatapan kosong gadis didepannya dan kemudian.

Plakk..

Ia dengan terpaksa menampar pipi gadis tersebut, karena menurut kata kakaknya Kankuro yang seorang-belum ia yakini- Dokter. saat seseorang tengah terjebak dengan lamunannya kita harus mengejutkanya untuk mengembalikan kesadaran orang tersebut.

"Ehh...kau siapa" dengan seketika Naruto sadar, saat merasakan nyeri di pipinya.

'Aku tak menyangka ternyata berhasil'

"Aku Gaara,  Rei Gaara." Jawab Gaara cepat, sambil berdiri ia membersihkan pakaian dan rambut merahnya dari salju. Ia kemudian melihat gadis di depannya yang masih berusaha untuk berdiri.

"Perlu bantuan" sambil mengulurkan tangan ia menawarkan bantuan.

"Ahh terima kasih, Ano- namaku Namikaze Naruto salam kenal." Ia membungkuk memperkenalkan diri.

"Hmm.." balas Gaara sambil meneliti gadis di depannya. 'Ada yang aneh, apa dia baru saja menangis' sibuk dengan pikirannya tak sadar bahwa kegiatannya membuat Naruto gugup.

"Maaf Rei-san ada yang salah dengan penampilanku?"

"Ahaha..tidak, tidak apa-apa, aku cuma heran melihat seorang gadis, berjalan sendirian membawa tas besar" jawabnya kikuk, 'sungguh aku tak pernah se OOC ini,' batinya heran. 'apa gara-gara makanan Nii-san tadi pagi?' Tukasnya asal.

Mendadak wajah Naruto menjadi murung, mendengar pertanyaan laki-laki di depannya.

'Apa aku salah bicara?'

"Sebenarnya aku ingin pulang."

"Pulang, kau bukan orang sini?" Tanya Gaara penasaran.

"Yah.. aku ingin ke rumah kaka ku

yang ada di Suna." Jawabnya pelan

 
.

.

.

.

.

.

.

~~~TBC~~~

a/n: fic ber chapter lagi😂
Rencananya akan bikin author slow-up😅(selingan), tp akan berubah sesuai respon readers sekalian, hahahah*gulingguling*
Itu aja jgn banyak2 nanti bosen bacanya :v

The Lost Love | SfN [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang