Chp 6: Kepingan Hati

9K 773 13
                                    

Dua hal yang Naruto sesali di dunia ini pertama, kehilangan keluarga nya dan yang ke dua bertemu dengan Sasuke. semenjak keluar dari kamar nya tidak henti henti nya ia mengumpat kesal, Sasuke pria itu dengan tidak tau malu nya terus membuntuti nya kemana pun ia pergi, bahkan dengan terang terangan pria itu memberikan death glare pada beberapa pengunjung yang menyapa nya. Membuatnya meringis tatapan pria itu masih sama seperti dulu, bahkan di umurnya yang hampir kepala tiga kenapa pria itu malah melebihi ekspektasi yang dia bayangkan, setelah nya ia bergidik ngeri bingung kenapa dia malah memikirkan mantan tunangannya itu. Ia tidak mungkin jatuh pada lubang yang sama.

Pagi yang ia harapkan perlahan sirna karena kehadiran pria Uchiha yang merangkap menjadi bodyguard dadakan nya itu. Ia mempercepat langkah nya mencoba memberi jarak namun pada daya pria itu mempunyai tungkai lebih panjang dari nya, dengan sekejap Sasuke menyetarakan langka, mereka berdampingan. Naruto berbelok pria itu juga, Naruto sengaja berjalan di antara kerumunan berharap Sasuke tidak bisa mengejar nya, namun pria itu lebih cerdik di memanfaatkan tubuh besar nya menyingkirkan beberapa pejalan kaki, sekarang mereka sudah seperti main kucing kucingan lelah karena terus berjalan akhirnya wanita itu menyerah ia singgah beristirahat pada akar besar yang menyembul dari dalam tanah. Matanya memutar malas ketika dengan seenak nya Sasuke juga duduk di sampingnya dengan jarak sejengkal.

"Apa kau tidak mempunyai pekerjaan lain hah, mengikuti orang seperti penguntit, apa sekarang tuan Uchiha yang terhormat telah menjadi orang yang tidak berguna!" sembur Naruto sarkastik, menohok ulu hati Sasuke dengan tenang pria itu menjawab "aku hanya mengawasi calon istriku, dari mata berbahaya pria yang selalu melihatmu."

Naruto hampir tersedak ludah nya sendiri mendengar kalimat tidak masuk akal Sasuke matanya mendelik ke arah pria itu "dengar, Sasuke," ia menjeda sejenak "satu satu nya pria yang berbahaya di sini adalah kau sendiri, dan satu hai lagi, jangan pernah berharap kita bisa seperti dulu lagi." dan segera ia bangkit berlalu, Sasuke ingin kembali mengejar namun panggilan salah satu kru membuatnya mendecih. 'Sial' maki nya kesal.

Wanita itu tersenyum gembira, ketika Sasuke tidak lagi membuntutinya manik nya menjelajah hamparan daun maple yang berwarna warni. Tidak sadar ternyata ia telah naik ke area perbukitan jalan nya sedikit menanjak kakinya menapaki satu persatu tangga yang berlapis semen itu, hanya sedikit pengunjung yang terlihat dia berjalan tak tentu arah berputar mencari spot yang bagus kemudian memotretnya dengan camera kecil yang ia bawa.

Tidak terasa matahari telah meninggi berada tepat di atas kepala, akan tetapi Naruto masih betah berlama lama padahal perutnya sudah mulai lapar, ia memutar arah ingin kembali kemudian dia ingat ada gazebo yang terletak di pertengahan jalan, 'mungkin aku akan istirahat sebentar disana' usul nya dalam hati.

•••Π•••

Sasuke mendekap seorang model wanita sayang, sesuai dengan apa yang di minta oleh sang Photographer padahal dalam hati kecil nya pria itu ingin menyingkirkan cepat cepat partner nya, dia merasa risih tentu saja selama ini Sasuke berharap bahwa Naruto saja lah yang berada dalam rengkuhan nya. berbicara tentang wanita itu Sasuke selalu menahan hasrat nya setengah mati setiap kali melihatnya, akan tetapi dia masih menjaga perasaan tunangannya dan pada puncak nya dia memalukan hal yang paling tolol dalam hidup nya, memmbawa orang ketiga dalam hubungan mereka. Membuat wanita itu menjauh, membuat wanita itu yang bahkan memandang jijik pada nya, hati nya tentu sakit, tidak ada lagi binar kebahagian saat setiap kali wanita itu menatap nya tapi dia bertekat dalam hati untuk mendapatkan kembali apa yang telah menjadi milik nya. Angan angan nya pun melayang jauh, andai mereka tidak berpisah pasti mereka sudah hidup bahagia dengan anak anak yang tertawa memenuhi rumah mereka.

Suara seruan nyaring sang Photographer yang mengatakan sesi pemotretan telah selesai mengembalikan kesadaran pria tersebut, matanya menelusuri sekitar berharap dapat melihat wajah cantik Naruto, namun nihil, sepertinya kali ini dia harus mencari lagi wanita itu, penampilan nya sekarang yang terlihat dewasa dan pembawaan nya yang kuat membuat nya senang sekaligus miris, senang karena Naruto bisa menjaga diri nya dengan baik, tapi ia juga miris melihat sapphire yang selalu memandangnya datar menyimpan banyak luka dan Sasuke yakini kalau Naruto telah melewati masa masa sulit dalam hidup nya. Lima tahun bukanlah waktu yang sebentar, membuat Sasuke paham perangai luar dalam wanita Namikaze tersebut.

Hari sudah hampir menjelang sore, tapi dia tidak berhasil menemukan wanita itu, Mei yang ia tau adalah kawan Naruto tampaknya juga khawatir sebab wanita itu tidak terlihat semenjak tadi pagi ditambah ponsel nya yang tidak bisa dihubungi membuat Sasuke juga merasa was was. Belum lagi rumor penduduk sekitar yang mengatakan ada beberapa tempat rawan di tempat ini karena adanya hewan buas, maka dari ini mereka akhirnya berpencar.

•••Π•••

Naruto mengerjakan kelopak mata nya ketika merasakan sinar matahari menyorot wajah nya, wanita itu kemudian tersadar dia telah tertidur dengan perut kosong dengan buru buru dia segera turun dari tempat nya beristirahat, dan rasa ngilu mendera kaki nya membuat ia tersadar sepenuhnya wanita itu mengumpat untuk kesekian kalinya hari ini, melihat kakinya yang terlihat mengenaskan lebam dan iya yakini kaki nya telah terkilir, dengan langkah terseok seok dia membawa dirinya menuruni bukit, di langkah yang kesekian Naruto oleng, tubuh nya menegang memikirkan dirinya akan menghantam kerasnya jejeran anak tangga. Senyumnya mengembang melihat anak Adam yang tak jauh dari nya berlari dengan mata melotot, hantaman keras dapat dia rasakan membuat kuping nya berdengung ia merasa tubuh nya terpelanting sebelum menghantam sesuatu yang keras. Setelah nya hanya wajah panik samar samar yang dia lihat batin nya tenang menghirup aroma familiar orang tersebut, sebelum kegelapan menjemput. 'Bodohnya aku masih saja ceroboh.'


"Bahkan karang yang keras pun akan hancur saat terkena air laut."

"Aih...siapa kah orang itu??"

P.S: kalau menemukan kata², ganjil bilang karena author bikin setelah bangun tidur. Dan setiap kata² yang author masuk adalah clue dari chp selanjutnya.

The Lost Love | SfN [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang