Naruto menghela nafas lelah punggungnya ia sandarkan pada kursi, sekarang ia tengah berada di dalam pesawat yang akan mengantarnya ke Suna, memijit dahinya pelan guna meringankan kepalanya yang pusing akibat lama terkena udara dingin, melirik jam yang melingkar manis di pergelangan tangan pandangan nya menerawang jauh."Apa yang sekarang sedang kau lakukan Sasuke?" bisiknya parau ketika mengingat belahan jiwa nya, meskipun ia tau Sasuke telah mendua tetapi rasa cinta yang tertanam semakin mengakar di hatinya. lagi, untuk kesekian kalinya cairan bening menetes tanpa ia sadari, manik sapphire nya meredup tak ada lagi binar kehangatan di matanya, menghapus air matanya kasar ia tidak mau terlihat lemah sudah cukup untuk hari ini, ia tidak ingin membuat kakak satu satunya khawatir Naruto harus tegar, 'masih banyak laki laki diluar sana' hiburnya dalam hati, matanya memandang hamparan awan yang menggulung bermandikan cahaya rembulan, 'setelah sampai aku akan menginap di hotel saja, supaya Nii-san tidak curiga.'
"Aku perlu tidur sekarang." Naruto memejamkan mata nya mencoba untuk tidur, terlihat jelas raut kelelahan di wajahnya, matanya yang sembab pun tak ia hiraukan.
..
.
.
Gaara sekarang tengah memasuki pekarangan rumah nya bibirnya tak henti hentinya menyunggingkan senyuman, hingga masuk kedalam rumah dan melewati kakak kakaknya yang terlihat keheranan melihat ekspresi adiknya yang tidak biasa. Setibanya di dalam kamar Gaara segera melepas mantel nya dan segera menghempaskan diri ke atas kasur.
"Naruto ya, gadis yang menarik, aku harap kita bisa bertemu lagi." dengan posisi terlentang Gaara menatap langit langit kamarnya yang berwarna krem, matanya menerawang pada saat saat ia bertemu dengan Naruto hingga berakhir dia yang mengantarkan gadis itu ke bandara.
"Hei ada apa dengan Gaara." Kankuro bertanya pada kakak perempuan yang sama heran nya.
"Entahlah tidak biasa nya." balas Temari acuh tak acuh kemudia ia melanjutkan mengaduk adonan kue nya yang setengah jadi.
..
.
.
Bunyi dentuman musik yang memekakkan telinga terdengar meng gila, hentakan musik dan gemulai tubuh perempuan dengan setelan pakaian mini seakan menggoda para pria akan kemolekan tubuh mereka, saling meraba dan bercumbu menjadi pemandangan yang lumrah terjadi di tempat ini, bau alkohol menyeruak menyengat memenuhi ruangan yang tak seberapa luasnya.
Di sebuah sofa panjang yang terdapat di sebuah ruangan khusus, terdapat tiga orang pemuda tengah berbincang bincang sambil meneguk minuman keras membuat hidung dan pipi mereka sedikit memerah.
"Sasuke, kau tidak ingin pulang ke rumah?" seorang pemuda berambut coklat panjang membuka pembicaraan mereka, sambil menatap sahabat ayamnya yang terdiam.
"Aku malas bertemu Naruto, dia selalu menatap curiga setiap aku pulang berkerja, akhir akhir ini dia semakin cerewet." jawab Sasuke menyandarkan tubuhnya, ia merogoh handphone di sakunya, alisnya berkerut heran karena tidak menemukan notif dari Naruto, biasanya gadis itu menghubunginya walau hanya untuk sekedar menanyakan kabar.
"Dia sangat peka sekali, aku heran kenapa kau tega menduakan gadis polos seperti Naruto, Sakura tidak lebih baik dari Naruto." Ucap Shikamaru menatap Sasuke kuncir rambut nya ia lepas hingga membuat rambut nya acak acakan sesekali pemuda itu menguap karena mengantuk.
"Gadis pink itu ya, aku dengar dia bekerja di rumah sakit milik keluarga mu bukan." tanya Neji memastikan.
"Hn,..di sana juga aku pertama kali melihat nya, dia berbeda dengan Naruto yang selalu bertingkah bar bar, Sakura jua bisa memberikan apa yang tidak bisa Naruto berikan." ujar Sasuke membanding bandingkan Naruto dan Sakura.
![](https://img.wattpad.com/cover/114741341-288-k634503.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Love | SfN [END]
Fanfiction(Selesai) 18+ Penghianat, Penyesalan, Marah, dan Benci. Menjadi bumbu dalam kisah cinta mereka. Disclaimer: M.K-Sensei Warn!: SasufemNaru Genre: Angst, Romance, etc.