Halaman 21

5K 532 402
                                    

⚠ warning ⚠

Final Chapter
Maaf jika isi cerita jauh dari dari yang diharapkan







💗🐵💗


"ㅡjadi gitu, Jim. Akhirnya Namjoon milih buat putus sama Jin,"

"Oh~" Jimin ngangguk setelah Yoongi nyelesein ceritanya tentang pasangan Namjoon dan Seokjin. Dia kaget waktu kemarin dikasih tahu sama Yoongi kalau keduanya putus. "Tapi apa nggak kedengeran childish ya si Namjoon, kalo mutusin Jin cuma karena dia empet sama kedeketan Jin dan Hoseok?"

"Menurut lo?"

Jimin natap Yoongi. "Agak childish sih,"

"Menurut gue nggak childish," cewek itu ngalihin pandangan ke tv yang daritadi emang menyala. Mereka lagi di ruang tamu rumahnya Yoongi, baru pulang dari kampus beberapa menit yang lalu setelah menjalani ujian.

"Kok gitu?"

"Ya wajar dong Namjoon gitu. Orang jelas kalo Hoseok suka sama Jin, dan lagi cowok mana yang nggak empet kalo ceweknya lebih mengandalkan cowok lain dari dia,"

"Ya, itu kan karna Jin nggak mau ngerepotin Namjoon. Niatnya Jin baik kok,"

"Iya baik, tapi karena ada campur tangan Hoseok jadi nggak baik lagi jatohnya,"

"Jadi semua salah Hoseok, gitu?"

"Iya kali. Lo tanya aja sama temen lo itu," Yoongi mengganti channel dengan acak. Nggak tahu kenapa, Yoongi agak jengkel sama Hoseok. Dan emang sih Jin itu temennya, tapi dalam kasus ini cewek itu juga salah walaupun namjoon juga ada salahnya sih disini.

Jimin natap Yoongi. "Hm... Kalo kita di posisi mereka gimana?"

'toleh'

Kali ini pertanyaan Jimin narik perhatian Yoongi. Cewek itu natap Jimin balik. Dia kelihatan berpikir sebentar, sebelum menjawab.

"Biasa aja sih, kan kita belum pacaran," ucapnya. Kalau di perhatikan, setelah ngomong gitu yoongi kelihatan meneguk ludahnya sendiri. Bukti kalau dia nggak yakin sama jawabannya.

Jleb

Tapi agaknya ditanggapi serius sama Jimin. Sabar, Jim. Lo kuat. "Hehe iya juga," Jimin ngelus dadanya pelan, berusaha buat nggak sakit hati.

"Ngomongin apa kalian, seru banget kayaknya," pas lagi ngeliatin Yoongi, bahu Jimin tiba-tiba di tepuk dari belakang.

Refleks Jimin noleh dong ya. "Oh! Bang Jiyong, kaget saya hahaha," Jiyong tersenyum sambil mendudukkan diri di sofa depan Jimin. Cowok itu kelihatan baru bangun tidur, kelihatan dari pakaiannya. Kaos oblong dan celana pendek. "Enggak kok, bang. Nggak ngomongin apa-apa,"

"Kakak masih tidur?" Yoongi yang duduk di samping Jimin beralih natap kakak iparnya itu.

"Iya. Capek katanya," Jiyong natap Jimin lagi, cowok itu kelihatan grogi. "Gimana ujiannya, Jim? Kamu ambil jurusan kayak Yoongi 'kan?"

"Iya, bang. Ya gitu lah, susah susah gampang," cowok itu menggaruk kepalanya yang nggak gatal.

Nggak lama Jimin sudah terlibat pembicaraan sama Jiyong, macam-macam aja yang mereka omongin. Sampai akhirnya nyangkut-ngangkut ke olahraga favorit sama team baseball favorit.

Sesekali Yoongi melirik kearah keduanya terus senyum kecil. 'Cowok gampang banget akrabnyaㅡeh, nggak juga sih. Si papa sama Jimin nggak akrab-akrab,' batinnya. Yoongi ngambil ponselnya yang ada di meja, meriksa siapa tahu ada pesan masuk.

Puppy LOVE [warn! GS! END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang