27-ADRIAN

1.1K 102 2
                                    

Jika ada yang menanyakan perasaanku, maka jawabannya adalah aku sangat bahagia.

Menghabiskan waktu dengan Allona dan terus menatap matanya yang tidak kalah dengan kilauan kalungnya membuatku betah dan ingin terus melakukannya lagi dan lagi.

Aku tidak tahu bagaimana semua ini terjadi, tapi saat melihat jari manis Allona yang tidak lagi tersemat sebuah cincin, membuat kebahagianku bertambah menjadi berkali lipat.

Aku bisa mendapatkan tatapan berbinarnya. Aku bisa mendapatkan air hangat jahe dan madunya. Dan aku bisa mendapatkan dirinya.

Seperti hari biasanya, saat jam makan siang aku akan pergi menemui kekasihku di Taman Surga Impian. Allona memang mengundurkan diri dan nyatanya kali ini aku setuju dengannya.

Biar saja Allona fokus untuk merawat tokonya, lagipula mencari nafkah akan menjadi kewajiban seorang pria.

"Mau?"

"Aku selalu ingin meminumnya." Gadis dengan kaos hijau itu sudah berdiri di hadapanku dengan nampan yang kini menjadi minuman favoritku, air hangat jahe dan madu.

Allona terkekeh, kemudian aku menarik tubuhnya agar duduk di sampingku. Tanganku masih merangkul pinggangnya dan segera saja kepalaku bersender di bahunya, Allona tidak keberatan.

Aku menyukainya, seperti mempunyai tempat untuk pulang dan berkeluh kesah. Apalagi itu gadis leaf pendant yang sangat kucintai.

"Bagaimana restoran?"

"Baik." Aku menikmati usapan lembut yang Allona berikan di sekitar rambutku, dan aku memejamkan mata untuk meresapi kenyamanan yang dia berikan.

"Bagaimana toko?"

"Sepi." Aku mendongak, jawabannya membutuhkan waktu beberapa detik.

"Mungkin kita bisa melakukan promosi."

"Benarkah? Kamu mau membantuku?" Menolak untuk membuatnya bahagia? Apa aku bercanda? Tidak, aku akan melakukan apapun demi melihat senyumnya hadir seperti saat ini.

"Aku akan mengurus semuanya." Aku kembali bersender lagi di bahunya.

"Allona ...." Hubungan kami sudah berjalan sekitar dua minggu, dan mungkin ini saatnya aku mengungkapkan kekuranganku.

"Apa?"

"Aku mempunyai penyakit serius." Aku tahu Allona ingin melihat wajahku untuk mencari kesungguhan, tapi aku berkeras untuk bersandar di bahunya saja.

"Kan ... ker?" Mendengar nada ketakutan dari mulutnya membuatku terkekeh.

"Tidak mematikan, aku seorang buta warna total."

"Oh ...." Allona mengambil gelasnya dan meminum sedikit. Aku masih menunggu reaksinya tapi dia diam dan itu terlampau biasa.

"Allona."

"Apa lagi?"

"Aku penyandang buta warna total."

"Iya terus? Hitam sama putih juga warna yang bagus kok." Jawabannya sukses membuatku duduk dengan tegak, membuat Allona bisa menatapku.

"Kamu enggak risih?"

"Risih? Ada-ada saja. Selama itu gak berbahaya buat kesehatanmu, aku tidak masalah."

"Aku tidak bisa mengajari warna pada anak kita nanti." Allona meraih tanganku, mendekapnya dengan lembut.

"Aku yang akan mengajarinya, aku ibunya."

"Aku tidak bisa membelikan dia hadiah sesuai warna favoritnya."

"Aku yang akan menemanimu membeli."

"Aku tidak bisa menunjukkannya saat pelangi tiba."

"Kita yang akan menunjukkannya. Kita." Aku meraup tubuh Allona ke dalam pelukanku. Reaksi Allona sangat berbeda dari perkiraanku.

Aku berpikir tidak akan ada orang yang mencintaiku dengan kekurangan sebesar ini kecuali orang tuaku, nyatanya Allona bisa dan dia akan terus membantu di sampingku.

Allona adalah yang terbaik dan aku tidak ingin kehilangannya lagi. Dia memberikan aku warna hijau yang masih terus bertahan di mataku karena kehadirannya. Hanya karena dia.

Sebagai seorang laki-laki, aku cukup beruntung mempunyai kelainan buta warna dengan gender seperti ini. Karena kromoson dari sang ayah, tidak akan menurunkan penyakitnya kepada anaknya, hanya kemungkinan yang sangat kecil. Jika sang ibu yang memiliki kelainan maka sang anak sudah pasti akan mewarisi penyakit tersebut.

"Aku beruntung bisa mendapatkan dirimu."

"Aku yang beruntung Adrian, bisa mencintai dan dicintai oleh orang sepertimu." Aku mempererat pelukanku. Bahkan sampai kapanpun aku tidak akan melepas gadis ini. Hidupku, dan sumber kebahagiaanku.

EfemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang