musuh baru

1K 168 4
                                    

Ini adalah malam ketiga Mark dengan sangat terpaksa nongkrong di kamar Rose, tugas sekolah mereka terlalu menumpuk dan semakin banyak pekerjaan rumah yang diberikan guru.

"sisa 3 soal lagi" ujar  Rose membolak balikan halaman demi halaman buku matematika nya, lalu melirik jam kamarnya, sudah tengah malam.

Mata Rose justru tertuju pada langkah Mark yang tiba-tiba beranjak dari meja belajar menuju kasur.

"mau kemana kau?" tanya Rose sedikit penasaran melihat pergerakan Mark yang sepertinya akan berakhir di kasurnya.

Mark menoleh dengan mata berat, kemudian menjatuhkan tubuhnya di atas kasur "aku ingin tidur, kalau ingin mengerjakan tugas itu, maka kerjakanlah sendiri, aku sudah tidak tahan!"

Rose memutar kursi belajarnya menghadap Mark yang sudah tengkurap diatas kasurnya "apa kau bilang? Kau menyuruhku mengerjakannya sendiri? Kita sekelompok, apa kau lupa?" ujarnya sambil menghembuskan napasnya kasar.

"aku tidak bisa mengerjakannya, kalau kau mengerti dengan angka-angka itu, yah sudah kau saja yang selesaikan! Aku tidak paham"

Besok tugas ini harus segera dikumpul, Rose tak ingin menghabiskan waktunya berdebat lagi dengan Mark, lalu dengan malas Rose mengalah, diputar kembali kursinya menghadap meja, dan mengerjakan tugas itu dengan emosi, iya sih memang sisa 3 soal yang harus dia kerjakan, tapi 1 soal beranak sampai 5, jika ditotal, maka semuanya menjadi 15 soal. Memuakkan.

Tugas kelompok dan dia harus mengerjakannya sendiri, bukankah itu menyebalkan? Tengah malam dan diapun sangat-sangat mengantuk. Sial.

Hening........








Hening.

Mark tersentak, dia membuka matanya dengan kaget, disusul dengan napas yang tak beraturan, posisinya masih tengkurap, nyawanya terkumpul dengan cepat untuk menyadari pukul berapa sekarang,  segerah dia menatap jam kamar Rose.

"oohh shit..!! PUKUL 3 PAGI? kenapa aku bisa tertidur disini?" ujarnya panik setelah sadar dia tertidur di dalam kamar Rose.

Segerah dia bangun dan melompat dari kasur.

"aku akan ke kamarku" ujar Mark cepat tanpa melihat ke arah Rose, meskipun dengan sekilas dia tahu bahwa perempuan itu masih duduk di meja belajarnya.

Ketika menutup pintu, matanya tertuju pada Rose yang tidak bergerak, kepala perempuan itu terjatuh di atas meja, dia tertidur.

"Rose.......!" sahut Mark pelan sekali lagi.

Tak ada respon, Rose bahkan tidak bergerak sedikit pun, Mark melonggarkan pegangannya pada gagang pintu lalu mengurungkan niatnya untuk kembali ke kamar, langkahnya justru kembali kedalam mengarah ke Rose yang tertidur pulas.

Mark sedikit mengintip wajah milik perempuan itu yang tertutupi rambut panjang dan tangannya sedikit menggoyang-goyangkan punggung Rose, Mark berusaha membangunkannya.

"Hyaa.. Illonaa!!" ujar Mark pelan, sangat pelan, hingga terdengar seperti berbisik.

Diliriknya buku tugas milik Rose yang terbuka dan tergeletak diatas meja, masih ada bagian yang kosong, masih ada soal yang belum terjawab.

Kemudian menarik kursi dengan pelan lalu duduk tepat di sebelah Rose, dia menarik buku yang sekarang sudah berada dibawah lengan milik Rose, Mark berusaha agar orang itu tidak terganggu, jadi dia menariknya dengan sangat pelan. Setelah buku itu berhasil berada dalam tangannya, dia mengambil pulpen kemudian mengerjakannya, ini sudah pukul 3 pagi dan sebuah keajaiban Mark masih bisah fokus dan serius mengerjakan matematika itu.

A Story Of Why I Love You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang