Inisial C

1.3K 180 15
                                    

Park Chaeyoung 17 tahun

Park Chaeyoung 17 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"MARK....!"

Aku tersentak, suara asing dan keras itu mengagetkanku, dan sepertinya aku benar-benar pingsan semalam. Suara heolmoni menggema hingga ke kamar, tak biasanya ada orang yang akan membangunkanku sepagi ini, aku hanya akan bangun sendiri, tapi suara heolmoni pagi ini begitu sangat menganggu.

Heolmoni masuk ke kamarku, dan melihatku yang masih terduduk malas diatas kasur dengan selimut dan rambut acakan.

Melihatku seperti itu, dia segerah membuka jendela, dan benar saja, aku belum terbiasa dengan suasana desa seperti ini, mendengar kicauan burung dan udaranya terlalu dingin untukku, membuatku malas untuk bangun.

"kau tidak ke sekolah hari ini?" tanyanya yang sekarang duduk di pinggir kasur.

Aku mendesah "aku masih lelah heolmoni, bagaimana kalau hari senin saja? Tidak bisakah aku izin hari ini untuk beristirahat? Sehari saja!" rengekku pada perempuan paruh baya itu.

Halmoni menggeleng kemudian mengangkat alisnya, "baiklah, nanti aku akan menelpon pihak sekolah bahwa kau belum bisa masuk hari ini"

Yahh, memang ini seharusnya yang aku dapatkan, kebebasan...... Izinkan aku membolos sehari saja.

____*____

Menjelang siang, setelah aku begitu sangat malas berada dalam kamar, aku berkeliling dari halaman depan sampai halaman belakang rumah, mencoba untuk menikmati hari ini lalu mendapati beberapa tukang kebun membungkuk ke arahku.

"pagi tuan"

"iya" ujarku membungkuk membalas mereka, ahh aku tidak terbiasa dengan situasi ini.

Mataku mendapati heolmoni di teras belakang "dimana haraboji?" tanyaku karena tidak melihatnya seharian.

"dia ke Seoul pagi sekali"

Lagi-lagi aku mengangguk.

"heolmoni suka berkebun?" ujarku melihat kebun belakang yang nampak sangat luas, dipenuhi bermacam bunga dan sayur-sayuran yang dirawat dengan sangat baik.

"iya, kau harus mencobanya sekali-kali" jawabnya tersenyum ke arahku.

Aku hanya membalas dengan anggukan kecil, tak tertarik sama sekali.

Sekarang aku tahu kenapa papa menyingkirkanku kesini, pertama, karena disini tidak ada orang kurang kerjaan yang suka mencari-cari masalah, otomatis aku akan terbebas dari masalah bersama orang lain kemudian tak akan dicap sebagai preman. Kedua, disini tak ada kantor polisi, lebih tepatnya kasus kriminal hampir tak pernah terjadi, dan tentu kepalaku akan sedikit lebih normal dibandingkan ketika aku masih di Seoul. Anggap saja aku sedang menjalani masa rehabilitasi.

"oh iya halmoni" sahutku tiba-tiba teringat sesuatu "kamar di depan kamarku, milik siapa?" tanyaku penasaran, tidak ada inisial C di keluarga Tuan, wajar jika aku bertanya.

A Story Of Why I Love You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang