setelah 10 tahun

823 128 2
                                    

Musim hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Musim hujan. In Seoul.

Mark tiba di bandara Incheon, dia melepaskan kaca matanya setelah sadar sudah berada di lobi bandara, dia mengamati sekelilingnya siapa tau haraboji menyuruh seseorang untuk menjemputnya hari ini, setelah mengamati beberapa lama, yahh sepertinya dia terlalu banyak berharap, tak ada siapapun yang datang.

“Taxi…!” teriaknya.

Memutuskan pulang naik taxi memang jalan satu-satunya saat ini, dia mendengus sebal setelah duduk di dalam taxi dan melaju pergi, diliriknya ransel yang dia bawa dari LA, dia tidak bawa koper, hanya ransel yang ukurannya tidak terlalu besar, hanya beberapa perlengkapan mandi, alat-alat elektronik dan 2 pakaian ganti, dia memang tidak niat tinggal lama, mungkin 1 sampai 2 hari, hanya datang mengamnil Shane lalu kembali ke LA.

Seoul macet, dan juga basah… musim hujan.

Mark mulai gelisah, diliriknya jam tangannya, sepertinya dia akan datang terlambat "ahjussi..
Kita tiba jam berapa?” tanyanya.

Supir itu hanya melirik dari balik kaca mobil "setengah jam lagi” jawabnya.

Karena terlalu gelisah, Mark segerah mengambil ponselnya menghubungi kakeknya “Aku sudah tiba di Seoul..!” ujarnya sekedar mengabari.

“oh yah? Kau ada dimana sekarang?”

“masih di jalan”

“kami tunggu kau di hotel..!”

“APA? Hotel yang mana?? jangan bilang yang diluar kota, aku lelah hari ini, butuh istirahat”

“yang di pusat kota”

“oke.. on the way..” ujar Mark sangat-sangat malas.

Dia mendengus pasrah, sambil menatap ke jalan raya... Sudah lama tak pulang...

Mark membanting pintu taxi setelah tiba di pelataran hotel, dia lebih terlihat seperti anak traveler yang kehilangan arah, celana pendek, kaos oblong, booth, kacamata hitam dan ranselnya, tak akan ada yang tahu bahwa dia adalah cucu pemilik harta  keluarga Tuan.

Setelah masuk, Mark langsung menaiki lift menuju lantai paling atas tempat dimana penguasa tempat ini berada, tapi dia ditahan oleh beberapa staf setelah tiba diatas, dia tertahan di lobi lantai itu dan tidak diijinkan masuk hanya karena dia terlihat biasa-biasa saja.

“aku mau ketemu harabojiku..!” ujar Mark melepas kacamata hitamnya, dari matanya dia benar-benar kelelahan, perjalanan dari LA benar-benar menguras waktu dan tenaganya.

“maaf, apakah anda sudah buat janji?” Tanya staf perempuan itu lagi, dan beberapa bodyguard yang menjaga pintu menatap kearah mereka.

“KENAPA AKU HARUS MEMBUAT JANJI?” Mark mulai meninggikan suaranya.

Staf yang terlihat seperti manager atau sekretaris itu mengamati Mark dari ujung kaki sampai kepalanya, tidak percaya dengan yang dikatakan Mark bahwa dia benar-benar cucu dari keluarga Tuan.

A Story Of Why I Love You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang