Perjodohan

658 103 5
                                    

Mulai banyak hal yang berubah.

Beberapa hari ini, Mark berubah menjadi begitu sangat pendiam, ditambah lagi setiap kali pulang ke rumah, Keluarganya hanya akan menanyakan tentang Rose seadanya saja, tidak intens seperti dulu dan Markpun ikut menanggapi seadanya saja.

Meskipun sebenarnya Mark masih bertugas mengawasi Rose, tapi pekerjaan itu mulai terasa tidak nyaman semenjak Mark mendapat marah dari kakeknya sendiri.

Dan semenjak Rose memiliki kendaraan pribadi, perempuan itu juga jadi jarang datang ke rumah Mark, bahkan sudah tak pernah menginap selama beberapa minggu ini, Mark menjadi begitu sangat kaesepian karena tak ada teman yang bisa diajak ribut, dan rumah terasa sepi tanpa ada Rose.

Mark memasang wajah murung setelah tiba di rumah dan dia membuang jasnya begitu saja keatas sofa sambil duduk dan menyalakan tv, terlalu malas untuk melakukan apapun hari ini.

"kenapa kau cepat sekali pulang kerja?" tanya neneknya yang keluar dari pintu dapur.

Mark tak menoleh, dia hanya sibuk memainkan remote tv.

"hyaaa..... Aku bilang kenapa kau cepat sekali pulang dari kerja?" tanya neneknya sekali lagi.

Akhirnya Mark menoleh, tapi dengan wajah tak berselerah "ahsss aku tahu kalau ujung-ujungnya heolmoni akan menanyakan Rose lagi..... Akhir-akhir ini aku jarang bertemu dengannya"

Neneknya yang sekarang duduk di sebelah Mark hanya mengelus kepala cucunya itu "heolmoni bisa minta tolong?" tanya neneknya.

Alasan Mark cepat pulang dari kantor adalah karena dia hanya ingin berada di rumah, dia masih saja memasang wajah kusutnya memandang heolmoninya yang meminta tolong sesuatu pada Mark.

"memangnya heolmoni mau meminta tolong apa?"

Masih mengelus kepala Mark dengan pelan, heolmoninya bersuara "kau mau temani heolmoni ke bandara siang ini?"

"ke bandara? Untuk apa?" tanya Mark penasaran.

"orangtuanya Rose datang, temani heolmoni menjemputnya okee"

Baiklah, Mark ingin sekali menolak ajakan itu, menjemput kedua orangtua Rose di bandara? Bukankah keluarganya punya banyak assisten untuk disuruh menjemput tamu? Tapi yahh dia bahkan tak bisa protes.

"apa Rose juga akan ikut?" tanya Mark tiba-tiba menanyakan tentang Rose, sudah 3 hari dia tak bertemu perempuan itu, bahkan di kantor sekalipun.

"mmm, kita jemput dia di apartemntnya lalu pergi bersama" ujar neneknya bangkit dari sofa.

Sedikit semangat, Mark ikutan bangkit dari tempatnya "ada apa keluarganya tiba-tiba datang ke Korea? Urusan bisnis?" tanyanya mulai penasaran, banyak hal yang berhubungan dengan Rose dan membuatnya penasaran, semuanya termasuk keluarga perempuan itu.

Neneknya hanya menoleh "bukan urusan bisnis.... " balasnya.

"lalu? Mereka datang berlibur?" tanyanya lagi, semakin banyak pertanyaan yang dia lemparkan, bahkan setelah dia melajukan mobilnya meninggalkan rumah.

Sampai detik ini, Mark masih saja penasaran pada Rose, pertama dia penasaran pada nama seorang gadis berinisial C yang justru dipanggil Rose, selanjutnya, dia penasaran pada apa yang dikerjakan Rose selama 10 tahun tak bertemu, kemudian dia menjadi sangat penasaran tentang hubungan asmara perempuan itu dengan laki-laki lain, dan sekarang dia penasaran pada apapun yang berhubungan dengan Rose.... Semuanya, dia penasaran pada semuanya........

Neneknya yang sejak tadi dilempari banyak pertanyaan tak ingin menjawab satupun.

"atau... Apa keluarganya datang untuk menjemput Rose kembali ke Singapura?" Mark masih saja bertanya.

A Story Of Why I Love You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang