Chapter 2: Bagian 2

287 10 0
                                    

"If he stood by us, we would succeed"


Selesai Eli membacakan literatur bahasa Inggris tersebut, Nico kemudian mengangkat tangannya. "Apa yang dimaksudkan dengan "jika dia berdiri oleh kita maka kita akan berhasil?" Apa maksudnya kita bisa berhasil? Apakah dia sebenarnya adalah seorang net-Idol? Disoraki oleh banyak orang dan menjadi terkenal di dunia. Aku benar-benar cemburu - nico ~! "

Duh, sebenarnya maksudmu itu apa sih? Capek deh!

(T/N: OK! harap perhatikan baik-baik kata-kata Nico tadi biar gak bingung nanti! - tolong jangan salahkan terjemahan saya!!)

Semenjak aku mulai duduk di samping mereka dan terdiam, kepalaku perlahan-lahan merasa sakit. Saat ini di dalam dojo, saat hari kosong. Eli, Nico dan Nozomi berkumpul di sini karena tempat ini begitu luas. Berada di tengah-tengah kelompok senior. 

Jadi, mengapa aku harus bercampur dengan mereka? Tentu saja, itu karena keputusan Eli yang berlawanan dengan kehendakku sendiri. "Aku tidak bisa mengawasi kedua orang ini sendirian, jika Umi ada di sana maka aku merasa bisa untuk mengatasinya. Hanya sekedar mengawasi kedua orang ini saja. Tolong aku!". Dia mencengkeram kuat lenganku seolah hendak mengatakan "Aku tidak akan melepaskannya!" Duh, aku jadi tidak mampu bergerak bebas.

Terakhir kali, semenjak pernyataan "µ's harus mendepatkan nilai di atas rata-rata" diumumkan. Setelah membahas tentang cara mengatasinya, kami segera belajar keras untuk menghindari hasil nilai dibawah 40. 

Sederhana, tapi tidak ada jalan pintas untuk belajar. Cara yang termudah adalah yang terbaik. Akan tetapi, seluruh member dari 9 orang ini masing-masing memiliki kelemahan dalam bidang mata pelajaran yang berbeda dan kami sendiri terdiri dari angkatan yang berbeda. Kami kemudian memutuskan untuk TIDAK melakukannya bersama-sama melainkan memisahkannya menjadi 2 tim.

5 orang dari kelompok ini, dengan seorang murid peringkat atas di kelas satu, Maki Nishikino dan seorang murid yang nilainya secara reguler berada di peringkat sepuluh besar, Kotori Minami. Kedua orang ini bertugas untuk mengurus dua gadis yang memiliki banyak kesalahan, Rin dan Honoka ialah target utama yang harus diatasi dan Hanayo, yang sedikit lemah dalam pelajaran matematika, melakukan tutorial* "memperkuat bagian terlemah".


(*T/N: I never heard about "weakness reinforcement", jadi kalau ada terjemahan yang lebih bagus tolong beritahu saya.)


Jadi, di sinilah kita berempat, dengan para senior yang bermasalah, berkumpul sebagai Team S. Omong-omong, karena kita sudah kehilangan huruf M yang dipakai grup Maki dan tidak peduli berapa kali Maki tidak setuju dengan itu sembari mengatakan "µ* di µ's itu bukannya huruf M saja!", maka ini adalah nama yang diberikan oleh Nico, 'Team S', yah. Aku agak sedikit terganggu oleh itu tapi jika Nico akan terus maju dengan kepercayaan diri seperti ini, maka tidak masalah, sih. Mungkin ini adalah kesalahanku karena terlalu serius menanggapi hal tersebut. Jadi, karena saya adalah satu-satunya 'kohai' di Team S yang kuat ini maka aku cukup yakin kalau aku bakal dipanggil untuk membawakan teh atau tugas lain-lain tapi setelah mengawasi Nico, jantungku agak berdebar-debar. Masak sih aku gagal oleh pembicaraan mendadak dalam situasi seperti ini?


(T/N: Just remember, µ dibaca sebagai miu!! walaupun dlm pengucapan bahasa yunani seharusnya muse dibaca musai / mous. Kohai=adik kelas.)


"Umm, "would"adalah bentuk lampau dari 'will', mengartikannya 'dunia' adalah salah. 'Stand' tidak secara harfiah berarti berdiri, itu berarti bahwa dia adalah seorang rekan. Jadinya, "Jika dia akan menjadi rekan kita maka kita akan berhasil."

"Aku mengerti, 'menjadi rekan' yah? Ah, itu benar! Jika kita bisa mendapatkan banyak fans di pihak kita, maka µ's akan lebih berhasil daripada kita yang sekarang dan menjadi idola yang menakjubkan!"

"Ini tidak ada hubungannya dengan fans, ini tentang struktur kalimat bahasa Inggris, bentuk lampau dan partikel lampau dan...."

"Oh, Umi-chan, kamu itu ngomong apaan, sih ~ nico ?! Idola itu harus selalu memikirkan para fans mereka. Bahkan meskipun hubungan asmara tidak diperbolehkan, kamu sama sekali tidak boleh menghancurkan mimpi para fansnya dan seorang idola tidak seharusnya menunjukkan celana dalam mereka. Hal yang kamu lakukan adalah belajar, apakah kamu melupakan hal-hal itu?"

"Ehh, umm, kamu mungkin benar tapi kita harus memprioritaskan belajar sekarang..."

"Ini tidak bagus, ada banyak hal yang lebih penting daripada belajar di dunia ini. Seseorang yang baru belajar dan berlatih seperti kamu mungkin tidak akan mengerti."


Aku merasa lemah saat kamu mengatakannya seperti itu


"Aku tahu! Nico tahu banyak tentang hal-hal itu! Daripada belajar, bagaimana kalau gantian aku yang mengajari Umi-chan yang kaku ini? Mulai dari sekarang, ayo nikmati waktumu bersama Nico-nii ~"


Aku sedikit demi sedikit mulai tertarik saat melihat wajah Nico sehingga membuat jantungku berdegup kencang.

dan...

"Berhenti di sana." kata Eli saat dia memisahkan kami.

Love Live! School idol diary: Umi Sonoda [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang