Chapter 4: Bagian 3

128 7 0
                                    

Pada saat itu, Maki keluar dari kamarnya dan turun ke ruang tamu.

"K-Kalian ... kenapa?"

Saat dia melihat peristiwa di mana kami berdelapan berlutut di depan ayahnya, aku berkata pada Maki sementara dia sudah kehilangan kata-kata.

"Maki, apakah kamu masih ingin bersama dengan μ's?"

Tetes air mata besar mengalir di wajahnya.

"Saya adalah Umi Sonoda, gadis dari Sonoda Dojo."

"Ahh .." 

Ayah Maki sepertinya tahu tentang keluargaku.

"Saya dibesarkan untuk menjadi pewaris dojo. Bahkan sampai sekarang, saya berlatih dengan niat itu di dalam pikiran di setiap hari. Setiap hari itu juga saya merasa tersesat, berpikir apakah tidak apa-apa seperti ini. Apakah aku yang terus melangkah dan bergerak maju untuk mencapai tujuan di dalam pikiran ini adalah sungguh perbuatan yang benar."

Aku bisa merasakan tatapan beliau yang kuat.

"Ini bukan seperti saya tidak puas dengan orang tua saya, tidak juga seperti saya ingin melawan kehidupan dimana saya dilahirkan. Lain daripada itu, saya bersama dengan para gadis ini, mencintai kota tempat saya dilahirkan dan dibesarkan. Saya mencintai orang-orang yang saya temui di kota kecil ini. Saya tumbuh dengan bahagia bahkan sampai sekarang. Saya sangat ingin melindungi kota ini. Karena itulah saya bekerja sebagai seorang idola sekolah dalam rangka melindungi Otonokizaka seperti ini." Honoka, Kotori, Hanayo, dan semuanya mengangguk tanda setuju

"Saya yakin Maki pun merasakan hal yang sama, meski dia mengalami kesulitan mengekspresikan dirinya sendiri. Di dalam diri saya, itu semua terhubung. Mimpi dimana saya akan menjadi penerus dojo bukanlah kesalahan. Saya pasti akan mengikuti mimpi itu. Mimpi untuk melindungi kota saya yang tercinta, dan menjadi idola bersama teman-teman berharga yang saya temui di sini. Hal yang serupa juga berlaku untuk mimpi ini. Hal-hal berharga yang ada dalam diri saya berada di dalam kota ini. Itulah mengapa saya mencoba melakukan yang terbaik. Saat ini, saya masih belum bisa memutuskan salah satunya. Karena itulah..."

Aku menundukkan kepala sekali lagi.

"Tolong beri kami beberapa waktu lagi. Kami tidak bisa terus jika salah satu dari kami terhilang. Semua orang ini adalah penting. Karena µ's, kami sadar bahwa kami ingin melindungi sekolah yang penuh dengan berbagai hal yang kami cintai ini. Meskipun kepribadian kami berbeda-beda namun perasaan semua orang ini sama. Kami ingin menggerakkan hati orang-orang dalam rangka melindungi segala sesuatu yang kami cintai. Itu saja. Kami memutuskan untuk tidak akan menyerah lagi. "

Sebuah tetesan air mata jatuh di punggung tanganku.

Ini aneh.

Ini seperti pikiranku menjadi lebih jelas saat aku mengucapkan kata-kata itu. Ini seperti kabut yang ada telah menghilang.

Maki berbicara seolah tidak tahan lagi. 

"Papa, tolonglah! Aku benar-benar ingin berada di µ's, aku mohon kepadamu, Aku akan belajar dengan giat, Aku pasti akan diterima di sekolah kedokteran, Aku akan melakukan apapun yang engkau katakan, jadi tolong biarkan aku tetap berada di μ's. A... Aku tidak akan menyerah."

Semua orang lalu memohon sembari mengucapkan harapan itu pada saat bersamaan. Tatapan serius wajah semua orang sedang disampaikan.

Berkat usaha semuanya, hukuman Maki kemudian ditangguhkan. Dia tersenyum sambil menjadi sedikit malu.

Saat kami berganti pakaian, Maki berbisik padaku.

"Umi-chan, aku tidak pernah tahu bahwa kamu juga mempunyai masalah menjadi ahli waris."

"Aku tidak suka banyak membicarakannya."

"Lalu, Apa impianmu sebenarnya, Umi-chan?"

"Itu-"

Wajah Honoka dan Kotori muncul di pikiranku. Pada saat bersamaan, aku memikirkan semua orang yang bernyanyi dan menari dengan kostum imut mereka-

"K-Kalian salah! Bukan itu mimpiku atau apapun yang seperti itu!"

Aku mengayunkan tanganku karena terkejut. Maki membuat wajah sedikit bingung.

"Emangnya aku salah apa?" Saat dia mengatakan itu, ada angin musim panas yang kencang bertiup kencang.

"Gyaaa ~!"

Barang-barang kita tertiup angin dan menyebabkan keributan. Aku yang masih mengenakan T-shirt berlari untuk mencoba menangkap barang-barang kami.

Hal-hal yang aku lakukan untuk sekolahku. Aku pikir akan lebih baik jika kita melakukan ini di ruang klub.

"Ini semua berkatmu Umi-chan sehingga aku bisa kembali, Papa sepertinya dia menyukaimu, Kamu itu benar-benar keren, sepertinya kita bisa mulai kencan tanpa masalah, nih <3."

[T/N: Ya, kamu gak salah baca!]

"K-Kamu itu ngomong apaan, Maki?"

Sembari Maki bertingkah bodoh, di sisi lain ada awan musim panas besar yang menghalangi cahaya.

Saat aku melihat ke atas, aku berpikir, "Kita harus segera kembali ke ruang klub atau kita bakalan hangus karena menghabiskan terlalu banyak waktu di bawah terik matahari." 

Saat itu sore hari di bulan Juni yang normal.

Saat itu sore hari di bulan Juni yang normal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Komentar <3 Kotori

Umi-chan benar-benar keren saat dia mencoba meyakinkan papanya Maki. Keberanian itu membuatnya terlihat seperti Oscar-sama keluar dari Takarazuka <3. Aku benar-benar tidak bisa meniru cara papanya Maki berbicara. Dia begitu hebat saat itu. Aku sangat senang bisa menjadi teman masa kecil Umi-chan. Aku akan membuat pakaian Oscar-sama untuk Umi-chan, aku harap dia memakainya dan menunjukkannya kepadaku.

[T/N: Ahh, jadi ceritanya nih, Umi lagi ketemuan bokapnya Maki buat ngelamar dia di rumahnya... ehh... waiitt... Kalian pikir cerita ini sudah selesai sampai disini saja? Mari lihat cerita in dari sudut pandang Maki sekarang...!! :3]

Love Live! School idol diary: Umi Sonoda [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang