➖ JISOO

1.9K 516 22
                                    

Sejak kejadian itu, aku jadi canggung dekat-dekat sama Jaehwan. Sebisa mungkin aku gak hanya berduaan sama dia dan kayak mengerti sama apa yang aku rasakan, dia juga jaga jarak.

Kalau pas praktikum ya dia bakalan ngomong, tapi di luar itu gak ngobrol kayak dahulu. Aku sebisa mungkin selalu bareng sama Lucas dan gak merepotkan Jaehwan karena aku sadar, ini semua bukan salahnya dia. Sebagain juga ada di bagianku makanya dia sampai punya perasaan begitu.

Begitu OSPEK maba, Yeonjung beneran ada dan dia mau nangis aja pas lihat aku. "Kakak, gue gak mau nikah muda! Huwee gak mau sama abang Jae."

Ya aku bisa menolong apa? Gak mungkin aku putusin Lucas buat nyelamatin Yeonjung.

Aku semester 5 dan Jaehwan semester 3. Dia pas OSPEK ogah-ogahan ikutan, tapi diseret Daehwi sama Heeseok jadi kepaksa jadi panitia bagian konsumsi. Aku lihat dia berusaha sabar sama Yeonjung yang rewel gak mau makan kotakan dan lihat itu kenapa ada yang sesak?

Gak, gak. Aku udah punya Lucas dan kita berdua hanya kurang komunikasi serta diperhatikan kemarin makanya dia cari selingan.

Cuma saat tatapan kita gak sengaja ketemu dan dia senyum, rasanya mau nangis.

Kenapa dia harus lebih muda dari aku?

Kenapa dia harus punya orang lain?

Kenapa dia buat aku begini?

"Gila si Jisoo, galaunya bikin nilai terjun payung," Jennie pegang kertas nilai semester 4 dan Rose yang ada di kosanku langsung beringsut ke sebelah cewek itu.

"Seengaknya gak separah Lisa," Rose menghela napas dan natap aku sedih. "Kenapa sih Soji lo harus keras kepala harus gak sama yang lebih muda?"

Aku mau ngomong, tapi Jennie menimpali, "usia itu gak ada hubungannya sama mental seseorang dalam menyayangi kamu. Mau dia sepuluh tahun lebih tua dari kamu kalau jiwanya gak dewasa buat apa?"

Aku diam sementara keduanya nyeramahin aku yang tengah megang kertas hasil IPK semester 4 kemarin.

Cuma 3.15 padahal dari semester 1 sampai 3 selalu IPK aku 4. Banyak nilai B dan untuk pertama kalinya, aku ada dapat nilai D.

"Gak lo, gak Lisa sama aja. Sekali kenal cowok malah begini," Jennie bersedekap. "Apa gue perlu jadi lesbian aja ya biar nilai gue tetap selamat?"

"MULUT YA JENNIE!" Rose nimpuk Jennie pakai bantal bonekaku dan berakhir keduanya gulat di atas kasurku.

Biasanya aku bakalan ketawa dan pisahin mereka, tapi kali ini aku membiarkannya. Gatau, gak kepengen buat misahin mereka.

Setengah jam kemudian, mereka pulang dan baru mau tutup pintu, Yeonjung udah ada di bawah sambil lambai-lambaikan tangan.

"Kak, ayo jalan dan gak kok, gak clubbing! Dibunuh bang Jae ntar."

Aku mendengar nama itu meringis dalam hati, tapi aku berusaha tersenyum. "Bentar ya, aku siap-siap."

"Oke! Ke mobil aja ya kak langsung!"

Udah ganti baju dan mau keluar, mataku gak sengaja lihat jakrt yang kelipet. Punyanya Jaehwan, dipinjamkan pas aku kejebak di warsin dua minggu yang lalu. "Gak baik kena hujan."

Ngomongnya gitu, tapi dia sendiri lari-lari nembus hujan gak melindungi dirinya. Pada akhirnya aku juga gak pakai dan simpan di dalam tas pas Lucas jemput pakai motor. Kehujanan dan aku basah kuyup, tapi aku gak peduli.

Jadi aku bawa jaket itu juga buat nyuruh Yeonjung balikin ke Jaehwan. Lucu rasanya, aku temenan baik sama tunangan orang yang bikin aku kacau seperti ini dan aku gak bisa benci orang itu meski dia self centered serta jelas-jelas ngomongin cowok lain kalau sama aku.

Jung Sewoon anak Mesin yang cuti karena terlibat kecelakaan beruntun.

"Kak, yakin gak mau balikin sendiri?" tanyanya saat aku mengangsurkan jaket itu kepada Yeonjung.

"Gak, kamu aja. Kan kamu tunangan dia."

"Hih, gak mau aku nikah sama bang Jae! Kaku, gak asik, kayak bapak-bapak," gerutunya dan melemparkan jaket itu ke belakang dengan asal. "Oh iya kak, kakak nyuci jaketnya?"

"Iyalah. Masa udah dipinjamian gak tahu diri."

"Harusnya kakak gak usah cuciin," Yeonjung memutar setirnya yang menbuatku bengong.

Ha? Jangan dicuciin katanya?

"Soalnya bang Jae itu alergi sama detergen dan pelembut biasa. Itu di rumahnya aja pake detergen khusus dari Belanda biar dia gak gatel-gatel. Manja emang dia tuh."

Aku terdiam, karena selama ini kalau aku balikin jaketnya dia langsung makai. Dia gak pernah ngomong kalau dia punya alergi.

"Loh kak Jisoo?! Kakak kenapa nangis?!" aku bisa dengar suara panik Yeonjung dan kecepatan mobil yang perlahan berhenti.

Cuma aku gak mau lihat karena wajahku aku tutupin dengan kedua tanganku.

Kenapa Jaehwan, kenapa?

Kenapa Jaehwan, kenapa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bossa Nova | Jaehwan ✖ Jisoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang