"Gak lama gue lelepin lo ke kolam lele, Jaehwan!"
Gue melirik Woojin kesal. "Berisik! Ntar gue mancing gak kena ini!"
Jadi gue sekarang sama Woojin mancing di tengah laut. Ngajakin temen-temen gue juga pada gak ada yang mau. Ngelesnya mulai gak punya alat pancing sampai gak mau kena matahari--yang ini jelas Daehwi yang ngomong--dan yaudahlah, emang benernya pergi sama Woojin aja. Temen bobrok gue dari jaman SMA.
"Lo itu usaha kenapa sih Jae?! Gue yang jadi cowok aja kesel, apalagi Jisoo Jisoo itu!"
"Dia udah ada yang punya."
"Ditikung!"
"Jaminannya apa kalo gue nikung dia gak ditikung di masa depan nanti?"
Woojin mengacak rambutnya dengan sebelah tangan sementara gue menggulung senar pancingan gue karena ada ikan yang makan umpan gue. Setelah dekat dengan kapal, ikannya di ambilin sama orang yang kapalnya kita Woojin sewa ini.
Iya, tumben ini anak mau keluar duit buat beginian. Biasa kan gue yang dipalakin.
"Terus lo maunya apa?" Woojin mendengus karena mata pancingnya zonk. Umpannya hilang tapi ikan gak didapatkan. "Cewek juga butuh kepastian bor."
"Lo nasehatin gue terus, tuh Sohye kapan lo resmiin?"
"Terus aja bawa Sohye pas gue nasehatin lo Jae, terus," sindir Woojin dan menghela napas. "Susahnya ngomong lo suka dia apa sih? Diperjuangkan coba kalo lo punya perasaan."
"Buat apa memperjuangkan yang gak mau diperjuangkan?" gue gulung senar pancingan lagi dan kali ini terasa berat. Kayaknya nih ikan gede. Ada kali gue lima belas menitan sibuk sama ikan sebelum akhirnya gue menang dan bisa dibawa mendekati kapal. Pas gue kembali duduk, gue noleh ke arah Woojin. "Dan ya, gue ditolak duluan bahkan sebelum gue mulai, Woo. Jadi lo gak usah nasehatin gue terus."
Kita diam dan sibuk sama pancingan masing-masing. Pas perjalanan balik ke pantai, Woojin akhirnya buka suara.
"Serius lo apply exchange ke Belanda?"
"Iseng aja. Gak yakin juga keterima."
"Bapak Jaehwan yang terhormat," Woojin kalo sampe ngomong gini tandanya dia lagi serius. "Lo mau melarikan diri atau apa?"
Gue cuma senyum dengernya. Iya, gue tahu bakalan dapat pertanyaan ini cepat atau lambat dari Woojin.
"Gatau, gue cuma iseng ikutan."
"Believe me, you will end up fly to Amsterdam."
Gue dengernya hanya ketawa karena nih anak meski bilangnya gak pantes kuliah, gue tahu dia diem-diem ambil kuliah online sastra Inggris. Dikira gue gak tahu dia ngapain aja di depan laptopnya meski beralibi kesel DOTA dia ngeleg.
Dua minggu kemudian, pengumuman siapa yang lulus apply pertukaran pelajar ditempel di mading jurusan dan ada nama gue. Daehwi yang ada di samping gue guncang-guncang badan gue karena gak percaya sama yang dia lihat.
"BAPAKE KAPAN IKUT TESNYA?!?"
Gak penting kapan gue ikutnya, yang terpenting sekarang adalah gue harus menata semuanya dari awal lagi.
Setahun di tempat asing harusnya cukup bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bossa Nova | Jaehwan ✖ Jisoo ✔
FanfictionShe doesn't like younger boy. He likes older girl. [Bossa Nova © 01 Juli 2017]