➖ JAEHWAN

3.9K 706 44
                                    

"Bapake!!"

Teriakan Daehwi membuat gue memuat mata malas. Apa lagi sekarang? Minta bayarin fotokopian satu kelas?

"Ih bapak mukanya sok sengak," nada ngomongnya Daehwi aja sok melambai, nabok bahu gue tenaganya gak kira-kira. "Itu mbak Jisoo nyuruh kumpul di depan kelas B-201 sekarang."

"Ha?"

"Bawa laptop gak? Soanya katanya mau lihat laporan udah sampai mana."

Bang Junhoe, katanya kalo ngalusin Jisoo ntar bisa selow dikit deadline-nya. Terus ini apa bang? Mana gue belum ada utak-atik draf laporan dari bang Jaehyun pula.

Si Sewoon mintain semua draf laporan buat praktikum ke kakak sepupunya itu, meski gue sampe hari ini gak lihat dari sisi mana anak itu mirip sama bang Jaehyun. Gue gak sampe hatilah mengejek dia kayak anak-anak manggilin dia mang siomay, cuma serius dari sisi mana dia itu bisa jadi sepupunya Jaehyun?

"Bapake!!"

"Berisik lo Hwihwi!"

Akhirnya gue sama Daehwi ke lantai 2 gedung perminyakan. Sementara Daehwi nelponin Minghao dan Heeseok buat kumpul, gue lagi nyiapin diri buat ngeles apaan kalo sampe kena marah karena laporan belum ada gue apa-apain.

"Nyari Jisoo ya?" gue masih terlalu shock buat bereaksi sama sapaan cewek yang penampilannya kelewatan. Iyalah nyet, ini kampus tapi dia malah pake baju press body sama celana pendek. "Soo, anak buah lo nungguin. Buru cepet foto catatannya!"

"Sabar Jiho!!"

Gue gak mau lama-lama lihatin mbaknya, zina mata masalahnya. Gak berapa lama Jisoo keluar dan gue merasa kebanting banget penampilan dua orang ini kalo bersisian. Satu kalem banget terus yang satu kayak mau jalan bukan mau kuliah.

"Mana yang lainnya?" tanya Jisoo, sementara cewek yang namanya Jiho malah teriak-teriak manggilin Jahe ... yang ternyata adalah bang Jaehyun.

Nama Jahe fix nama pasaran.

"Masih otw mbak," bukan gue yang nyahut, tapi Daehwi.

"Yaudah, cari kelas kosong deh buat bimbingan."

Tahu ujungnya ke mana? Ke lantai 3 karena ruangan kosongnya cuma ada itu. Papasan tadi sama bang Dongho, mbak Feli sama bang Jonghyun. Nih kayaknya kalo kemana-mana sepaket ya, macam Daehwi, Somi dan Samuel.

Akhirnya Heeseok dan Minghao datang juga dan karena anak-anak lainnya belum pada datang juga meski udah ditungguin setengah jam, kita berempat yang malah kena marah. Kenapa apes banget sih gue? Udah tadi juga di kelas malah dimarahin dosen cuma karena kita gatau LCD kelas rusak, sekarang malah begini pula.

"Mbak, udahan marah-marahnya," soalnya gue eneg dimarahin mulu. Orang tua gue di rumah aja gak pernah marahin gue selama gue hidup.

"Apaan sih kamu ngatur-ngatur saya?"

"Bukannya ngatur mbak," gue berusaha buat sabar. "Tapi kasihan mbaknya nanti, cantiknya hilang."

Daehwi yang lagi minum keselek dan sebagai teman yang baik, Heeseok cuma nontonin. Minghao akhirnya yang nepuk-nepuk punggung Daehwi karena kasihan.

"Kamu mengejek saya atau apaan?" otak gue ini bermasalah atau apa ya? Kok lihat Jisoo ngamuk bukannya sebel malah kelihatan lucu.

"Saya tidak pernah mengejek."

"Lalu ngapain kamu ngomong aneh-aneh dari kemarin?"

"Jadi kalau saya ngomong jujur orang cantik itu salah ya?"

Gue kena toyor abis itu. Bukan sama Jisoo, tapi sama Daehwi dan gue denger, "ampas lo bapak! Kebanyakan gaul sama Daniel dan Jihoon begini kan jadinya."

Ujungnya Heeseok tengkar sama Daehwi karena terlalu berisik dan Jisoo kayaknya capek menghadapi kita, akhirnya, "udah ... udah. Bubaran aja kalian. Saya pusing kalau modelan praktikannya kayak kalian semua."

"Terus kapan lagi waktu ketemuannya?" ya gue harus tahulah biar laporan udah muali gue editin.

Ini aja syujur tadi gak ditanyain laporan, tapi malah terganti dengerin dia ngomel-ngomel. Bangsat memang Daniel, Haknyeon sama Jihoon, dihubungi malah gak muncul. Sama juga itu Guanlin, Justin sama Soyeon, dihubungi Heeseok malah kaga ada yang read pesannya.

"Jae," panggil Heeseok saat gue lagi nurunin tangga yang membuat gue noleh.

"Oit?"

"Lo seriusan dengerin omongan sesat bang Junet?"

"Tauk," jawab gue asal. "Naksir lo?"

"Makasih. Gue gak demen cewek galak."

"Eh iya lupa, lo sukanya yang polos macam Yein. Ciyaa."

Heeseok keplak kepala gue dengan modul geologi dasar dan gue cuma ketawa. Becandaan doang mah gue. Gue inget kok dia malas kalo harus saingan sama temen sendiri, dua orang pula.

Iya, Youngmin sama Hyungseob kayaknya demen sama Yein. Tapi yang didemenin kayaknya gak tahu menahu.

Tapi ini kayaknya kutukan Heeseok deh, tiap gue, Seonho atau Daehwi ngejekin dia pasti berakhir sial. Ini sekarang gue sial harus semobil sama Jisoo karena cuaca dengan labilnya nurunin hujan selebat mungkin.

 Ini sekarang gue sial harus semobil sama Jisoo karena cuaca dengan labilnya nurunin hujan selebat mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bossa Nova | Jaehwan ✖ Jisoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang