0.0%

4.7K 434 34
                                    

Menikah di umur yang terpaut masih muda.

20 tahun, adalah waktu yang tepat bagi seseorang merasakan masa-masa menuju kedewasaan. Bermimpi akan masa depan, sedang gencar gencarnya mewujudkan kesuksesan dan dimana kelabilan akan hal cinta masih ada.

Kadang tersenyum kadang menangis

Kadang kesal kadang senang

Kadang bosan kadang nyaman

Kadang cinta ataupun cinta itu akan hilang nantinya

Kadang tulus dan kadang mempermainkan

Bukankah diumur 20 tahun, akan sulit jika 2 insan harus mengikar janji di depan altar.

Bukan saat pelangsungan janji-lah yang sulit. Melainkan perjalanan hidup setelah mengikar janji.

Eunha mencintai Jungkook. Jungkook juga mencintainya. Hanya itulah apa yang dipikirkan oleh Eunha.
Menjalin hubungan selama satu tahun, membuat Eunha yakin dengan perasaan Jungkook. Membuat awalnya Eunha yakin dengan pilihannya.

Karena selama satu tahun itu, Jungkook tidak pernah menyakitinya. Selalu menjadikannya seorang putri kerajaan yang tidak boleh tersakiti barang ujung kukupun.

Hingga kebahagiaan itu memuncak. Di hari ulang tahun Eunha, sebuah hadiah yang tidak terpikirkan oleh Eunha sebelumnya.

Saat itu, Eunha yang diajak makan malam romantis oleh Jungkook. Lelaki itu sudah mempersiapkannya. Bahkan sejak pertama kali Jungkook tau tentang Eunha.

Sejak bagaimana Jungkook mengenalnya hingga Jungkook menjadikannya kekasihnya, Jungkook sudah merencanakannya.

Lelaki itu berjongkok bertumpu dengan satu kaki, mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna dark blue.

Ini jelas-jelas sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh Eunha. Diumurnya yang masih 20 tahun. Ia mendapat hadiah luar biasa dari sang kekasih. Sebuah cincin.

"Eunha, will you marry me."

™™™

Tidak banyak yang tahu soal pernikahan ini. Hanya keluarga dan kerabat terdekat sajalah yang hadir.
Hanya sebuah akad tidak ada pesta atau resepsi lainnya.

Eunha memegang dadanya. Jantungnya berdetak jutaan kali lipat.

Beberapa waktu lagi Eunha akan dilepaskan oleh ayahnya, karena tanggung jawabnya sudah selesai dan akan digantikan oleh lelaki yang akan menjadi suaminya.

"Masih gugup?" Eunha seketika menoleh. Jeon Wonwoo berdiri di ambang pintu, besedekap tangan sembari tersenyum.

"Kak Wonwoo."

Wonwoo berjalan menghampiri Eunha. Lelaki itu berdiri tepat di depan Eunha, menampilkan senyum termanisnya.

"Selamat atas pernikahanmu adik ipar." ucapanya seraya mengulur tangan.

Eunha hanya tersenyum malu. Di panggil adik ipar. Oh astaga benarkan Eunha akan menjadi bagian keluarga Jeon.

"Terima kasih kak."

"Eunha, asal kau tahu. Jungkook itu orang yang baik, apapun yang dilakukannya nanti, kuharap kau tidak pernah membencinya ataupun kami."

Eunha mengerutkan dahinya. Perkataan Wonwoo benar benar tidak bisa dicerna oleh otaknya. Apa yang akan dilakukan oleh Jungkook sehingga dirinya akan membencinya.

"Maksud kakak apa?"

"Bukan. Hanya bicara." Wonwoo tersenyum. Tersenyum kikuk dengan dirinya sendiri.

Oh tuhan, sebenarnya apa yang di rencanakanmu?



Eunha menjatuhkan bokongnya di sofa putih. Apartement baru. Suasana baru. Posisi baru. Dan pasangan hidup baru. Oh ya jangan lupakan Eunha yang sudah menjadi seorang istri beberapa jam yang lalu.

Eunha melirik kearah Jungkook yang sedang merebahkan tubuhnya di punggung sofa sebelahnya. Jungkook terlihat sangat lelah.

"Jungkook, apa kau tertidur?"

Tidak ada pergerakan.

Apa dia benar tertidur?

"Yeobo, tidurlah di kamar. Kau bisa merasa tidak nyaman tidur disini."  (Darling)

"Diamlah!"

Tunguu. Apa Eunha salah dengar?

Untuk pertama kalinya, Jungkook membentaknya. Bahkan tapa rasa bersalah sedikitpun.

"Kau mem-ben-takku?" tanya Eunha gugup.

Jujur ia takut. Jantungnya berdegup sangat kencang. Ini pertama kalinya Eunha melihat Jungkook membentak orang, apalagi itu ditunjukan untuk dirinya.

"Bisakah mulutmu itu kau kunci agar tidak terus berbicara!!" Jungkook kembali membentak.

Jungkook berdiri, berjalan memasuki kamarnya dan menutupnya secara kasar.

Apakah di malam pertama mereka harus buruk seperti ini. Bukan sebuah kebahagiaan atau kenangan indah. Tapi pertengkaran yang tidak jelas apa penyebabnya.

Eunha mengusap air matanya, ia tidak tahu apa salahnya sehingga Jungkook membentaknya.

Eunha hanya tidak ingin menghancurkan malam pertama yang seharusnya indah bersama Jungkook. Setidaknya, walaupun ia tidak tahu titik salahnya dimana ia harus meminta maaf. Dan itu sebabnya, Eunha berjalan menuju yang seharusnya kamarnya dan Jungkook.

Tapi saat dia hendak masuk kedalam kamar, kau tahu apa yang lebih buruk terjadi?

Jungkook menguncinya dari dalam.



-TBC-

SWEETHURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang