0.3%

2.2K 348 12
                                    

And seriuosly 😖 gue gatau mau gimana lagi, lost juga sama cerita ini. Mikir seribu kali bingung mau diapain.

Sorry sekali kalo ga asik dan gak ngefeel. Beneran gue gatau lagi mau nyari ide kemana 😖

Eunha sedang memoleskan make up di wajahnya. Beberapa kali gadis itu melirik Jungkook yang sedang memakai dasinya melalui cermin. "Jungkook kau perlu bantuan?"

"Tidak perlu!" Ucap Jungkook dingin.

Eunha menggigit bibirnya. Sejak siang tadi. Sejak pertengkaran kecilnya dengan suaminya tadi, Jungkook masih saja bersikap acuh padanya.

Mungkin jika ayah Eunha tidak mengajak mereka makan malam. Jungkook akan terus menghiraukannya selamanya.

"Cepat aku tunggu kau di mobil!"

Eunha hanya bisa menghela nafasnya. Jungkook tetap saja bersikap dingin dengannya.

Eunha mengoleskan lipstick matte untuk mempercantik penampilannya. Di rasa tampilannya sudah memuaskan, gadis itu menghampiri Jungkook yang sudah duduk di kursi kemudi.

"Ayo berangkat!" Ucap Eunha semangat. Eunha bahkan memamerkan senyuman termanisnya. Berusaha agar Jungkook tidak lagi marah lagi dengannya.

Dan hebatnya, Jungkook juga tersenyum padanya."Ayo sayang."

©©©

"Oh kalian akhirnya datang." Taena memeluk erat anak semata wayangnya.

"Selamat malam ayah, ibu." Sapa Jungkook dengan ramahnya.

"Selamat malam, menantuku." Ucap Seokha.

Taena dan Seokha, mempersilahkan kedua anaknya untuk segera menuju ruang makan.

Nothing special! Disana mereka hanya makan dan bergurau canda seperti keluarga normalnya. Jungkook dan Eunha pun sudah bersikap seolah tidak ada masalah antara keduanya.

Terutama Jungkook, yang berubah sikap menjadi romantis kepada Eunha di depan kedua orang tua Eunha.

"Jungkook, jadi kau bisa untuk melanjutkan perusahaan kami?"

Eunha sedikit terkejut dengan pertanyaan ayahnya. "Ayah meberikan perusahaan kepada Jungkook?"

"Oh, apa Jungkook tidak cerita? Ayah akan mewarisi perusahaan ayah kepada suamimu sayang."

Eunha menatap Jungkook. Memintanya agar memberi penjelasan! Astaga bagaimana mau menjelaskan jika sejak mereka nikahpun mereka hanya bertengkar.

"Maafkan aku sayang. Tadinya aku ingin memberimu kejutan." Jungkook menggenggam tangan Eunha, lelaki itu bahkan tersenyum.

Entah kenapa Eunha merasakan sakit di jantungnya. Rasanya jantungnya terasa sesak. Bukankan senyuman itu yang ingin dilihat Eunha? tapi kenapa saat melihatnya Eunha rasanya ingin menangis.

"Ahahaha, jadi ayah sudah terlepas dengan masalah perusahaan. Ayah dan ibumu akan berbulan madu keluar negri. Ah akhirnya kita bisa kembali ke masa muda kita sayang. Ayo kita buat adik untuk Eunha."

Mereka tertawa. Taena dengan malu-malunya memukul lengan suaminya, "Astaga ayah."

Melihat itu membuat senyum Jungkook semakin mengembang. Lelaki itu melihat dua pasangan yang terlihat sangat saling mencintai.

"Saya iri dengan kalian berdua. Saya harap pernikahan kami bisa semanis pernikahan kalian." Jungkook mempererat genggamannya.

Well do you know what the mean 'bullshit'

Mereka kembali tertawa. Kecuali Eunha. Gadis itu hanya tersenyum sembari mentap genggaman tangannya dengan Jungkook.

Akankah pernikahan ini manis, batin Eunha

Mungkin hanya perasaan Eunha. Apa yang dikatakan Jungkook jelas bukan apa yang akan terjadi nantinya.

Jungkook yang selalu berubah-ubah sifatnya. Menjadi aneh sejak malam yang seharusnya pertama mereka. Eunha melirik ke arah Jungkook yang sedang tertawa bersama orang tuanya.

No! Eunha tidak boleh berprasangka buruk dengan suaminya. Eunha tidak mengenal Jungkook satu atau dua hari. Mungkin Jungkook sedang mendapat masalah kemarin. Buktinya sekarang ia bisa tertawa bersamanya. Mungkin jika Eunha bersabar lebih lama, Jungkook bisa memahaminya.

Gadis itu mempererat genggamannya, membuat Jungkook menoleh ke arahnya. "Ada apa sayang?" Suara Jungkook sangat lembut.

"Tidak. Aku mencintaimu Jungkook."

Mereka menatap Eunha dengan pandangan lucu. "Oh astaga sayang, anak kita sudah besar."

Jungkook menarik kedua sudut bibirnya. Lelaki itu mendekatkan wajahnya dan mencium kening Eunha.

"Darling! Kita tidak boleh kalah romantis dengan anak sendiri."

Jungkook menatap Eunha cukup lama. Ibu jarinya bergerak mengelus pipi lembut Eunha, "Aku juga mencintaimu sayang."

Membuat Taena dan Seokha memekik seraya berpelukan.

Dan dibalik itu semua sebuah senyuman kecil muncul di wajah Jungkook. Smirk yang bahkan tidak akan bisa dilihat oleh siapapun karena terlalu tipis.

And the real showman is showing his talent.

-Tbc-

SWEETHURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang