0.7%

2.1K 335 46
                                    

⛔UN EDIT YA⛔
jadi bahasa sama typing berantakan banget 😂


Eunha bergerak resah di kamarnya. Ia terus menggigit bibirnya. Sial! Ini bukan rencananya. Gadis itu dikurung di kamarnya. Siapa pelakunya? Tentu saja suami tercintanya Jeon Jungkook.

Saat dirinya meminta tinggal bersama ibunya, sang ibu malah tertawa. Ia malah menyalahkan Eunha yang harus bersikap dewasa dalam menghadapi masalah kecil di rumah tangga.

Eunha ingin sekali menceritakan segala yang terjadi sebenarnya. Tapi bibirnya terasa kaku untuk mengeluarkannya, di tambah Jungkook yang selalu menyala saat Eunha berusaha berbicara.
Lelaki itu terus meyakinkan ibu mertuanya jika mereka hanya ribut masalah kecil sewajarnya rumah tangga lain.

Setelah kejadian tadi, Jungkook langsung membawa Eunha ke kamar dan menguncinya dari luar.

Eunha menghela nafasnya, keputusannya ingin berbicara dengan orang tuanya sepertinya salah. Karena kemungkinan besar mereka tidak percaya, apalagi Jungkook yang selalu terlihat meyakinkan dimana-pun ia berada.

Eunha mengalihkan padangannya saat mendengar pintu kamar terbuka. Benar saja Jungkook masuk ke dalam kamar.

Lelaki itu bergerak menghampiri Eunha, "Kau sudah makan?"

"Sebenarnya apa maumu, Jeon Jungkook?"

Jungkook hanya diam, ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Jeon Jungkook aku bertanya pada-"

"Bisakah kau diam?" Jungkook menatap Eunha dengan wajah dinginnya.

"Kau hanya perlu diam dan menurut dengan suamimu ini. Dan jangan sampai bersikap ceroboh seperti tadi."

Egois!

Eunha memutar tubuhnya. Rasanya muak dengan segala yang ada di suaminya.

Ingin sekali kembali ke masa lalu. kembali di masa Jungkook mendekatinya, dan jika Eunha bisa melakukan itu. Ia dengan sangat tegas menolak suami brengseknya ini.

"Kau mencintaiku?" Pertanyaan itu. Eunha membalikan badannya, ditatap Jungkook dengan mata yang hampir mengeluarkan air mata.

"Dulu kau bilang, kau sangat mencintaiku. Kau pernah janji padaku jika kau akan membahagiakan sampai akhir. Tapi kenapa--"

Gadis itu menunduk lemah. Hatinya, matanya, pikirannya sudah tidak bisa menahan sakit hati segalanya. Eunha hanya ingin satu. Bahagia dengan orang yang dicintainya. Suaminya.

Apakah sesulit itu?

"Aku mencintaimu, Jeon Jungkook." ucapnya lirih.

"Sangat."

Eunha menangis. Ia terduduk di kasur sambil terisak.

Tidak ada pergerakan atau apapun. Jungkook masih berdiri ditempatnya. Hanya menatap istrinya yang sedang menangis.

Jungkook menarik nafasnya dalam, ia melangkah mendekati Eunha. Berdiri tepat di depan gadis itu. Tangannya terulur untuk mengelus kepala Eunha.

Gadis itu hampir saja terlonjak.  Jungkook, suaminya mengelus kepalanya setelah sekian lama. Eunha berharap suaminya sudah sadar akan kesalahannya. Eunha mendongkak menatap suaminya yang berdiri di depannya.

Melihat raut wajah suaminya, Eunha yakin jika Jungkook memang merasa bersalah. Dan segala pikiran negatif  yang pernah hadir di otaknya jelas tidak benar.

"Maafkan aku. Aku tau aku jahat, aku tau aku brengsek. Tapi sekali lagi maaf-" Jungkook melepaskan uluran tangannya. Kembali, ia memasang wajah dingin-nya "Aku tidak akan berhenti sampai sini."

SWEETHURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang