1.4%

2.1K 335 76
                                    

[Flashback 10 bulan yang lalu]

Seorang gadis mengayuh sepeda dengan semangat.  Ia tertawa karena dia berhasil mendahului temannya.

"Kau akan kalah tuan Jeon Jungkook!" Teriaknya semakin kencang mengayuh sepeda.

"Wahahaha aku tidak akan kalah Eunha!"

Jungkook dan Eunha mengayuh sepeda. Saling mendahului agar berada di depan. Tawa mereka menghiasi aksi balapan sepeda yang terjadi di pinggir sungai han, membuat pejalan kaki yang melihat mereka ikut tersenyum melihat kebahagiaan Jungkook dan Eunha.

"Huwaaaa aku menang!!" Teriak Eunha.

Jungkook mengacak rambutnya. mengerucutkan bibirnya dengan gemas. Ugh! Andai dia seekor kelinci, mungkin akan banyak yang ingin memeliharanya karena begitu menggemaskan. Eunha terkikik geli, wanita itu berjalan menghampiri Jungkook.

"Aigoo lucunya!" Eunha mencubit pipi Jungkook gemas, "Bagaimana ini? Kau kalah. Kau harus mentraktirku makan siang."

Tak tinggal diam, Jungkook membalas mencubit pipi Eunha. Mengunyelnya dengan gemas, seolah pipi Eunha adalah barang lembut yang sangat lucu.

"Hya! Apa yang kau lakukan!" Kesal Eunha mengelus pipinya.

Jungkook menunjuk pipi Eunha, "Salahkan pipimu sendiri yang menggemaskan!"

"Huh! Alasan! Ayo kita makan, aku sudah sangat lapar."

Jungkook tersenyum mencurigakan. Matanya menyipit seolah baru mendapat ide yang menggelikan. Sedetik kemudian lelaki itu menggeleng, "Sirreo!" (Tidak mau)

"Wae?!" Teriak Eunha kesal.

Jungkook mendekatkan wajahnya ke arah Eunha. Menatap Eunha dengan senyum nya yang menggelikan. Wanita yang memakai kaos putih polos dan rok biru di atas lutut itu diam mematung. Matanya bergerak gelisah, terlalu gugup berada pada jarak sangat dekat dengan kekasih nya.

"Ppopo!" (Kiss)

"Hah?!"

"Ppopo! Maka aku akan mentraktirmu makan siang."

"Hya! Byungtae!" (mesum)

Eunha langsung menyerang Jungkook dengan pukulan. Membiarkan lelaki nya meringis kesakitan. Ck, walaupun begitu mereka masih menyelipkan tawa. Membuat siapapun yang melihatnya akan gemas sendiri dengan pasangan itu.

[Off]

Eunha menghela nafasnya berat. Dua buah sepeda fixie polygon membuat kenangan bersama Jungkook terlintas dipikirannya. Bagaimanapun kenangan indah tidak akan dilupakan kecuali amnesia total. Dengan berat hati, Eunha mengabaikan sepeda itu dan mulai membersihkan gudang.

Eunha tidak bisa terlalu larut dengan masalahnya. Perkataan Jungkook tiga hari silam memang belum bisa dilupakan semudah itu. Apalagi di maafkan.

Eunha tidak tahu bagaimana bisa Jungkook mencintai wanita lain saat dirinya sudah punya istri. Mereka menikah bukan karena paksaan atau perjodohan. Jelas-jelas lelaki itu yang melamar dirinya. Apa semudah itu hati berpaling?

SWEETHURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang