1.1%

2K 314 71
                                    

Jungkook merebahkan tubuhnya di sofa panjang. Ah, ini rasanya menjadi seorang presdir. Pusing. Pantas kakaknya selalu terlihat lelah saat pulang kerja.

Jungkook terpaksa menegakkan kepalanya, seseorang mengetuk pintu ruang kerja miliknya.

"Masuk." Ucapnya seraya mengubah posisi menjadi duduk.

Hwan Sun Ra. Sekertarisnya masuk membawa beberapa dokumen, meminta atasannya untuk menanda tangani berkas-berkas tersebut.

"Ah iya pak. Tadi saat bapak meeting, ada seseorang yang ingin bertemu dengan bapak."

Jungkook menyerahkan dokumen yang sudah ia tanda tangani, "Siapa?"

Sunra sedikit berpikir mengingat nama orang tersebut, "Kim Taehyung. Kalau tidak salah dia adalah pemiliki restaurant Descito. Beliau bilang jika anda sudah ada waktu untuk menghubunginya segera."

Jungkook mengangguk paham. Membiarkan Sunra meninggalkan ruangan kerjanya. Ia meraih iphone yang tergeletak di atas meja. Mencari kontak Taehyung dan segera menghubunginya.

Selang beberapa detik, suara dari sebrang telfon menyapa pendengaran Jungkook.

"Hallo tuan sibuk."

"Hyung! Aku dengar kau tadi ke perusahaan ayah Eunha. Ada apa?"

"Jadi perusahaan itu belum menjadi milikmu." Taehyung tertawa sinis, "Kau sibuk? Aku akan ke kantor mu jika tidak!"

Jungkook terdiam sebentar. Ia menarik nafas dua kali, "Baiklah aku tunggu."

Untuk ke-seribu kalinya Jungkook memijat pelipisnya. Pening rasanya. Terlalu banyak beban pikiran yang ia tampung.

Lelaki itu jadi mengingat kejadian kemarin. Taehyung dan Eunha. Jungkook tidak bodoh, melihat sekilas ekspresi Taehyung saja dia sudah tahu. Kalo Taehyung menyukai Eunha.

Asalkan kalian tahu. Jungkook sangat menyayangi Taehyung. Dan jika Taehyung menyukai Eunha itu artinya-

Ah sudahlah itu terlalu rumit untuk di jelaskan dalam sebuah kalimat.

"Jangan terlalu banyak melamun."

Jungkook terkejut. Lelaki itu mengadahkan kepalanya, mendapati Taehyung dengan tubuh Gucci nya berdiri di ambang pintu.

"Hyung cepat sekali datang."

Taehyung duduk di sofa, berhadapan dengan Jungkook. "Aku tadi di kafetaria menunggumu."

"Hyung! Aku tau aku lancang menanyakan ini tapi-"

"Jika kau menanyakan perasaanku pada Eunha. Ya! aku menyukainya." Ucap Taehyung santai.

Jungkook mengusap wajahnya, "Hyung, kau tahu dia siapa? Jika kau menyukainya itu artinya-"

"Ya aku tahu. Walaupun baru kemarin aku tahu. Hmm tapi kau tenang saja, aku tidak akan merusaknya."

Jungkook memperhatikan ekspresi Taehyung, mencari sudut keyakinan apa yang ia katakan. Jungkook tahu, merelakan orang yang kalian sukai memang sangat menyakitkan.

"Hyung, kau yakin?" ucapnya penuh ke-khawatiran.

"Hmm. Kita sudah sejauh ini, tidak mungkin harus mundur hanya karena perasaan kekanakan. Jadi lanjutkan rencananu tuan sibuk."

Mereka tertawa. Memperlihatkan jika semuanya 'baik-baik saja' selalu begitu. Terlihat 'oke' tapi sebenarnya hati mereka menyimpan kesakitan masing-masing.

Tidak pria ataupun wanita, selalu terlihat sok tegar.


💢💢💢

SWEETHURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang